Oboro dan Hizashi menatap sahabatnya yang berjalan dengan wajah sumringah.
Hal ini tentu tidak wajar karena biasanya, wajah bak hidup susah mati pun susah jarang sekali mengeluarkan ekspresi, dan terkadang jika disuruh senyum pun, semua orang akan berlari ketakutan karena senyumannya.
"Hei Oboro.... Coba kau tanya!" Bisik Hizashi juga menyikut satu sahabatnya ini.
"K-kau saja!" Jawab Oboro yang sedikit merinding akan perubahan teman nolepnya ini.
"Jika kalian ingin berbisik-bisik, sebaiknya dilakukan ditempat jauh" ujar Aizawa sembari menghela nafas.
Jika kalian ingin tahu mengapa Aizawa seperti keterangan di atas. Itu karena, kemarin dia menertawakan (y/n) yang berusaha menyebut nama kucing, tapi dikarenakan gadis itu cadel, jadinya dia hanya bisa berkata.
"Chouta, ada tucing!"
"Pffft!"
"L-lihat! Dia tertawa...." Hizashi mulai berjalan mundur, takut-takut jika Aizawa mengidap kesurupan atau mengalami tekanan batin.
Sedangkan Oboro? Dia hanya bisa speechless menatap dua sahabat nya ini.
°
°
°
°
°
°
"Shouta... Kau sedang menertawai siapa?""Hah? Tidak, hanya membayangkan sesuatu yang lucu"
'D-dia bisa tertawa!'
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi sensei! ( Aizawa Shouta X Reader ) End
FanfictionMenikah dengan guru sendiri? Bagaimana ya kehidupan mu dengannya. danger! 16+! bagi yang dibawah umur, saya tak menanggung resikonya!