#JAYDE POV
Aku tersenyum begitu keluar dari kamar. Apa dia bodoh ? mana mungkin aku melakukan itu ? tentu saja aku meminta emmet memanggil dokter dan perawat untuk membantu membersihkan luka nya sebelum aku menghilangkan bekas nya.Tapi aku tidak membuka pakaian nya , mereka yang melakukan nya. Aku hanya menyembuhkan luka di tangan dan kakinya, dan sama sekali tidak membuka selimut yang dikenakan, kenapa dia bisa begitu panik ?. Apa dia belum pernah tidur dengan pria sebelumnya ? menarik sekali.
- - -
Sampai jam makan malam, Livia belum terlihat keluar dari dalam kamarku sejak tadi. " anda mau saya membawakan makan malam untuk madam sir ? " tanya emmet, aku menggeleng. " biar aku saja, ada yang ingin kubicarakan dengan nya " tolaku. Emmet mengangguk.
Aku tidak mengira aku akan mendapatkan pemandangan indah semacam ini begitu aku masuk.
" god damn ! apa kau tidak bisa mengetuk sebelum masuk ? " ucapnya menutup bagian kakinya yang sempat terlihat olehku dengan selimut.
" makan malam mu " aku menyodorkan sepiring nasi daging padanya. apa yang sedang kufikirkan saat ini ?. Kenapa aku sangat ingin menyentuh gadis ini ?.
" aku senang kau sudah pulih, lain kali jangan berani untuk pergi lebih dari satu meter dariku , kau tahu siapa yang membawamu kemari tadi ? " dengusku. " Calder, dia bisa saja melenyapkanmu kalau tidak mempertimbangkan kau adalah istri pemimpin Klan yang tertinggi " jelasnya.
" Aku ada pekerjaan , selesaikan makanmu dan tidurlah " imbuhku sebelum keluar dari sana. Tidak , tidak ini sudah benar, semakin lama aku berada didalam sana dengan nya, maka aku adalah salah satu yang akan menjadi ancaman baginya.
- - -
Aku kembali ke kamarku setelah menyelesaikan urusan perusahaan dengan Emmet. Livia sudah tidur. Gadis itu semakin hari semakin terlihat cantik. Aku berbaring di sampingnya dan mengamati wajah cantik nya dengan rinci.
Aku membuat pola abstrak di wajahnya yang cantik dan membuat gadis itu terbangun. " apa yang kau lakukan " gumamnya parau. Manik kami bertemu, membuatku begitu dimabuk pesona nya. " sial " dengusku lirih. " sepertinya aku ingin memperbarui kontrak tiga bulan nya , menjadi selamanya" bisikku, membuat Livia menatapku lekat sebelum aku menariknya mendekat dan mempertemukan bibir kami.
Aku menciumnya dengan lembut dan berubah menuntut, ketika Livia tiba tiba mendorongku. Ada apa ? dia tidak menginginkan nya ? tapi dia membalas ciumanku tadi, dan aku bisa merasakan melalui tubuhnya yang tidak menolakku.
Livia menutup matanya sesaat sebelum sesuatu keluar dari sana.
Mutiara keabadian nya.
Livia menatapku ragu, seolah dia sedang bertanya dalam kepalanya apa ini benda yang aku inginkan. Benar, itu yang aku inginkan , awalnya, tapi sekarang tidak lagi.
Aku kembali mendaratkan bibirku di miliknya , dan memiliki nya seutuhnya. Istriku, wanita ini istriku sekarang.
#LIVIA POV
Aku terbagun begitu merasakan sesuatu bergerak di wajahku. Kedua manik hitam jayde adalah hal yang pertama kulihat begitu aku membuka mataku. perasaan macam apa ini ? kenapa aku begitu menginginkan pria ini ?.
Jayde menciumku tanpa aba-aba , jemarinya bergerak menelusuri setiap inchi kulitku. Membuat tubuhku bagai disengat listrik saat ini.
Aku menghentikan ciuman nya dan mendorongnya menjauh ketika aku merasakan sesuatu yang tidak begitu nyaman dimataku. Aku mengedipkan mataku dan mengeluarkan sesuatu dari sana. Sebuah mutiara berwarna biru tua. Apa ini yang dicari Jayde selama ini. Aku menatap pria itu ragu, sebelum dia kembali melumat bibirku dan benar benar menghapus jarak diantara kami.
Mungkin aku akan menyesalinya besok, tapi Aku resmi miliknya sekarang.
stopp. . .!
INTERMEZO
Cald Dale , soon on > DADDY HUSBAND
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK EYES (COMPLETED )
RomanceBagimu mungkin aku terlihat tampan , tapi aku sudah hidup lebih dari itu . . . - Jayde Damien Corvus -