Update pertama di bulan Februari. Btw, karena hari ini cukup spesial untuk saya, jadi saya update part terbaru. Semoga suka :)
Selamat membaca :)
***
Mereka memutuskan untuk ke rumah Youngjoon─karena kemungkinan hanya itu satu-satunya tempat yang aman dan belum diketahui media─dan tentu setelah memastikan mereka tidak sedang dibuntuti para wartawan yang masih merasa belum puas menggali informasi. Niat Yeeun untuk segera pulang urung seketika saat diberitahu ibunya bahwa ada beberapa wartawan yang menunggu di depan rumah mereka. Tidak sebanyak tadi, tapi tentu saja hal itu tetap membuatnya terganggu.
Yeeun mencemaskan kondisi ibunya yang tengah sendirian di rumah, namun ibunya meyakinkan bahwa ia baik-baik saja. Para wartawan itu juga tidak melakukan hal-hal aneh selain menunggu kedatangan Yeeun. Apalagi ayahnya juga sudah mengabarinya dan mengatakan akan pulang lebih cepat untuk menemani ibunya. Yeeun merasa sedikit lega karenanya.
Ah, Yeeun juga terpaksa memberitahu alamat rumah Youngjoon pada Joohyun karena gadis itu terus-menerus menelepon dan menanyakan kebenaran kabar tersebut padanya. Yeeun tahu, ia berutang cerita pada Joohyun. Sahabatnya itu pasti sudah tahu ia sengaja berbohong kemarin. Jadi, ia membiarkan saja saat Joohyun mengancam akan menunggunya seharian untuk menceritakan apa yang terjadi. Yeeun juga tak tega karena ia tahu Joohyun merelakan waktu liburannya yang berharga dan datang jauh-jauh kemari demi bertemu dengannya.
Benar saja, setibanya di rumah atap Youngjoon, mereka disambut Joohyun─yang duduk bersila di atas dipan lebar yang terletak di depan rumah Youngjoon. Tangannya bersedekap di depan dada, dan tatapannya memicing ketika melihat sosok Yeeun yang berjalan mendekat.
"Akhirnya kau datang juga. Aku menunggumu sejak tadi, kau tahu? Kenapa baru─"
Ucapan Joohyun terhenti saat melihat sosok lain yang berjalan menyusul tak lama setelah Yeeun tiba. Matanya melebar menatap Youngjoon. Yeeun tahu persis, sahabatnya terpesona pada Youngjoon. Meski hanya melihat sekilas, ia bisa menangkap sorot kagum dan binar antusias yang tidak repot-repot ditutupi sahabatnya itu.
"Ehm, masuklah. Kita bicara di dalam." Yeeun berdeham untuk menghentikan ekspresi memalukan Joohyun─yang sepertinya tidak disadari sahabatnya itu─lalu akhirnya disambut Joohyun dengan gugup dan salah tingkah.
"Ini sahabatku sejak SMP, Kang Joo Hyun. Joohyun, kenalkan, dia adalah─"
"Im Young Joon. Aku tahu. Kau sudah menyebutkan namanya di telepon tadi." potong Joohyun seraya mengulurkan tangan pada Youngjoon.
Yeeun mengembuskan napas pendek. Sementara Youngjoon dengan ekspresi tidak terbaca, menyambut uluran tangan Joohyun, membuat gadis itu tersipu saking senangnya. "Senang bertemu denganmu, Joohyun. Aku Im Youngjoon, pacar Yeeun. Maaf baru sempat berkenalan sekarang."
Yeeun mengangkat alis mendengar perkataan penuh keramahtamahan dari mulut Youngjoon. Sedangkan Joohyun langsung mengerjapkan mata─tampak terlalu gembira─dan membalas cepat. "Ah, tidak, tidak. Tidak masalah. Aku mengerti situasinya memang sulit. Lagi pula, aku juga tinggal jauh dari Seoul. Jadi ini pertama kalinya kita bisa bertemu."
Youngjoon tersenyum canggung dan menyahut seadanya. Tak lama, ia berpamitan untuk ke luar membeli minuman dan makanan di minimarket. Momentum itu segera dimanfaatkan dengan baik oleh Joohyun untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Yeeun.
"Jadi, bisa kau jelaskan mengenai hubungan kalian?"
Yeeun mengerjap-ngerjap sesaat. Mendadak gugup diberi pertanyaan lugas oleh sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between The Time and Us
FantasyApa yang terjadi jika seseorang yang mengaku berasal dari masa depan tiba-tiba datang ke kehidupanmu? •=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=• Itulah yang dialami Han Ye Eun-seorang atlet muda dengan prestasi yang sedang berada di puncak dan popul...