[XIV] Kenangan Masa Lalu

82 48 39
                                    


Saya mau tau, deh. Menurut kalian, sejauh ini, 'BTTaU' alurnya mudah ditebak atau enggak?

Kalau iya, kenapa? Kalau enggak juga kenapa?

Wanna share ur opinion? Please let me know, ya!

FYI, Part ini ada beberapa adegan flashback. Mohon perhatikan setting waktunya, ya!

Selamat membaca!


***

Youngjoon berbaring di ranjang dengan mata yang terarah ke langit-langit kamarnya. Ia harus mengistirahatkan tubuhnya. Youngjoon memejamkan mata, namun kilasan kejadian satu jam yang lalu kembali berputar di kepalanya. Pria itu menghela napas berat dan mengembuskannya perlahan. 

Youngjoon bangkit dan terduduk di ranjang. Kepalanya menggeleng beberapa kali, berusaha mengusir bayangan kejadian tadi dan peristiwa belasan tahun lalu yang kini silih berganti memenuhi memorinya.

Kerajaan Korea, Juni 2224.

Enam tahun setelah peristiwa pemberontakan pertama (Enam tahun sejak menghilangnya Putri Mahkota).

Youngjoon keluar dari rumahnya ketika mendengar suara ribut-ribut dari arah depan. Di luar, ia melihat ibunya berlutut di bawah, sementara sang adik─ Im Yoo Jin─yang kala itu masih berusia delapan tahun, berdiri sambil menangis keras di sisi sang ibu. 

Segerombolan orang yang Youngjoon kenali sebagai tetangga mereka mengelilingi kediaman orang tua Youngjoon. Orang-orang itu mengucapkan berbagai makian, kata-kata kasar, bahkan sumpah serapah yang ditujukan pada ibu Youngjoon.

Ketika Youngjoon keluar, orang-orang itu malahan semakin keras menyoraki dan meneriaki mereka. Ibu Youngjoon lantas meraih kedua anaknya dan mendekap mereka dalam pelukan. Seolah melindungi anak-anaknya dari berbagai makian dan kata-kata kasar nan menyayat hati tersebut. Namun tetap saja, Youngjoon dapat mendengar semuanya dengan jelas meski berada dalam pelukan ibunya.

"Pergi kalian dari sini!"

"Keluarga pengkhianat seperti kalian tak pantas tinggal di sini!"

"Cepat susul suamimu ke alam baka! Bawa anak-anakmu yang tak berguna itu!"

"Mati saja, kau!"

Tubuh Youngjoon dan adiknya tersentak ketika seseorang yang lepas kendali menarik rambut ibunya dan membuat wanita itu berteriak kesakitan. Tak hanya itu, yang lainnya kemudian ikut bersikap anarkis dan merusak rumah keluarga Youngjoon. 

Suara teriakan, tangis, pecahan kaca, lemparan kayu, benturan benda-benda tumpul lainnya bercampur dalam teriknya matahari di permukiman yang biasanya tenang tersebut.

Setelahnya, mereka harus menerima kenyataan pahit. Terusir dari rumah yang telah mereka tinggali sejak belasan tahun lalu. Dengan sisa harta yang masih dapat diselamatkan, ibu Youngjoon membawa kedua anaknya pulang ke kediaman orang tuanya atau kakek dan nenek dari putra-putrinya di wilayah Gangneung. Di sana, meski masih mendapat perlakuan yang dingin dari warga setempat, setidaknya masih jauh lebih baik dibandingkan saat di rumah lama mereka sebelumnya.

Ibu Youngjoon─Moon Joon Hye─memulai kehidupan baru dengan mengelola usaha penjualan ikan-ikan laut milik keluarganya. Sedangkan Youngjoon dan Yoojin, mulai bersekolah di sekolah baru dan melupakan memori kelam yang menimpa keluarga mereka.

Sampai suatu ketika rumah mereka kedatangan tamu, yaitu sesosok pria paruh baya berpenampilan rapi yang mengaku utusan dari istana─yang kini Youngjoon kenal sebagai Lee Hwi Jae─datang untuk meminta Joonhye, Youngjoon, dan Yoojin datang ke istana karena panggilan langsung dari Raja Jeongdo.

Between The Time and UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang