Selamat membaca!
***
Kerajaan Korea, September 2240.
Satu hari setelah percobaan kudeta.
Jo Min Seok melangkah cepat memasuki ruangan kerja Raja. Setiba di depan pintu ruangan kerja Raja, dua orang pengawal muda yang ditugaskan menjaga mengangguk memberi hormat dan mempersilakannya masuk. Jo Min Seok masuk dan menutup pintu. Pandangannya langsung tertuju pada Raja Jeongdo dan Pangeran Lee Joon yang tengah duduk berhadapan di sofa yang berada di tengah ruangan.
"Yang Mulia," Jo Min Seok menunduk takzim. Raja Jeongdo mengangguk singkat dan tanpa basa-basi langsung menanyakan hal yang ingin diketahuinya.
"Bagaimana perkembangan terbaru mengenai penyelidikan?"
Jo Min Seok mengatupkan bibir, matanya menunduk ke bawah dan tak berani menatap Raja.
"Perdana Menteri Bae masih dalam pencarian, Yang Mulia. Sementara komplotannya yang sudah kami tangkap berada di penjara khusus. Kami masih berusaha menggali keterangan mereka mengenai kemungkinan lokasi keberadaan Perdana Menteri Bae. Namun kami sedikit terhambat karena para anak buah Perdana Menteri Bae tidak ada yang mau membuka mulut."
Raja Jeongdo menghela napas dalam. Dirinya berpikir sesaat sebelum kemudian memberi perintah kepada pengawalnya tersebut.
"Terus lakukan pencarian dan umumkan status buronan Perdana Menteri Bae ke seluruh negeri. Untuk anak buahnya, tunggu hingga dua hari lagi. Jika masih tidak ada yang mau membuka mulut, hukum mati mereka, dan pastikan kabarnya tersebar ke seluruh penjuru negeri. Perdana Menteri Bae harus melihat berita itu dan kita akan lihat bagaimana reaksinya."
Jo Min Seok mengangguk patuh dan segera menjawab, "Baik, Yang Mulia. Saya akan melaksanakan perintah Yang Mulia."
Raja Jeongdo mengangguk, kemudian kembali menyuarakan pertanyaan yang paling mengganggu pikirannya sejak peristiwa semalam. "Apa ada kabar dari Kepala Pengawal Im?"
Pangeran Lee Joon yang sejak tadi hanya diam menyimak pun mengalihkan pandangannya ke arah Jo Min Seok. Ia pun tak dapat menutupi rasa ingin tahunya tentang keberadaan pengawal pribadi yang juga telah dianggapnya sebagai kakak tersebut.
Jo Min Seok mengangkat kepala dan langsung bertemu pandang dengan tatapan Pangeran Lee Joon. Ia menelan ludah dan tergagap sesaat ketika menjawab, "Kepala Pengawal Im juga masih belum ditemukan, Yang Mulia."
Kali ini Pangeran Lee Joon yang angkat bicara. "Bukankah kau sudah menggali informasi dari saksi mata yang terakhir kali melihat Kepala Pengawal Im?"
Jo Min Seok mengangguk membenarkan. "Menurut saksi mata, terakhir kali ia melihat Kepala Pengawal Im berlari menghindari tembakan dari penembak misterius yang diduga bagian dari kelompok Perdana Menteri Bae. Dan sepertinya Kepala Pengawal Im berlari ke arah bangunan bekas laboratorium penelitian ayahnya."
"Sepertinya?" ulang Pangeran Lee Joon.
Jo Min Seok berdeham dan tampak ragu untuk melanjutkan perkataannya. "Karena pada saat itu malam hari dan bagian belakang area istana yang minim penerangan, saksi mata tersebut juga tidak terlalu yakin akan penglihatannya. Ditambah lagi, suasana yang sedang mencekam karena penembakan dari para pengkhianat tersebut sehingga konsentrasi saksi mata terpecah."
Mendengar penuturan tersebut, Pangeran Lee Joon menggertakkan gigi menahan amarah. Ia bahkan memukul meja dengan cukup keras dan memecah suasana hening ruangan tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Between The Time and Us
FantasyApa yang terjadi jika seseorang yang mengaku berasal dari masa depan tiba-tiba datang ke kehidupanmu? •=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=•=• Itulah yang dialami Han Ye Eun-seorang atlet muda dengan prestasi yang sedang berada di puncak dan popul...