24. Y e a r 6//S t a r t

1.5K 206 13
                                    

Sicily masih terkejut dengan perkataan Mum-nya tadi, bagaimana bisa Dad memutuskan hal seperti itu, pikirnya. Sicily sangat kecewa padanya, padahal dia adalah laki-laki yang sangat Sicily hormati dan banggai. Sicily sering berharap supaya bisa seperti Dad suatu saat nanti Namun ternyata..

1 jam yang lalu..

"APA?! Mum memutuskan untuk bergabung dengan orde?" seru Sicily bersemangat.

Lucy mengangguk dan tersenyum. "iya, Mum sudah berhenti dari pekerjaan. Mum memutuskan untuk fokus menjadi anggota orde, lagipula Mum tidak pernah menghabiskan waktu denganmu bukan? jadi kalau Mum berhenti dari pekerjaan dan bergabung orde berarti Mum lebih sering bertemu denganmu"

"Lalu bagaimana dengan Dad? Apa Dad juga bergabung?"

Tiba-tiba senyum dari wajah Lucy memudar.

"Ayahmu.. dia lebih memilih kedudukannya" kata Lucy datar.

"Maksud Mum?"

"Secyl, kau harus berjanji untuk tidak membenci ayahmu oke? apapun itu yang terjadi dia tetap ayahmu" Kata Lucy sambil mengelus rambut Sicily.

Sicily mengernyit keheranan, "Apa maksud Mum?"

Lucy berdehem, "Mum dan Dad memutuskan untuk berpisah"

Sicily terbelalak, "A-APA?! kenapa aku tidak tahu!"

"Tenang sayang, Dad mu dia keras kepala, pihak kami sangat bertentangan. Mum memutuskan untuk fokus menjadi anggota Orde dan ayahmu ingin fokus ke kementrian." ujar Lucy sambil mengelus rambus Sicily. "Dad mu itu.. Dia mempunyai ambisi yang besar. Dia terlalu termakan oleh jabatan dan kekuasaan sehingga dia buta. Dia sangat berambisi menjadi Menteri sihir agar orang-orang segan padanya. Dan dia akan menyingkirkan siapapun yang menghalanginya dan orde termasuk salah satunya".


"Apakah Dad menjadi pelahap maut?" tanya Sicily.

"Mum masih tidak tahu, kita berdoa saja yang terbaik untuknya" jawab Mum terisak.

"Tidak mungkin! Aku membencinya" lirih Sicily terisak.

"Sayang, kau harus tahu masih ada Mum disini, Dan kau tidak sendirian! Ayahmu hanya dibutakan kekuasaan dan harta. Mum tahu mungkin suatu saat nanti dia akan sadar. Bagaimanapun dia itu ayahmu!" kata Mum dan memeluk Sicily

Terbenam dengan pikirannya sendiri, Sicily sangat kecewa dengan Ayahnya. Saat ini kedua orangtuanya belum bercerai. Dengan muram, Sicily berbaring di ranjangnya dan tertidur.

"Secyl, apa kau sudah bangun?" Sicily mendengar ibunya mengetuk pintu.

"Iya Mum" lirih nya masih mengantuk.

Setelah mengumpulkan nyawanya, Sicily mandi dan turun kebawah untuk sarapan.

"Secyl, Mum tahu kalau kamu masih marah. Jadi ibu pikir akan bagus kalau kita membersihkan pikiran dengan berbelanja" kata Ibunya sambil mengoleskan selai kacang ke roti.

"Belanja?" tanya Sicily.

"iya, kita akan kedunia Muggle, dan berbelanja disana" kata ibunya tersenyum.

𝙊𝙐𝙍 𝙎𝘾𝘼𝙍𝙎|| 𝘿. 𝙈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang