Draco menarik tangan Sicily setelah mereka jauh dari pandangan Voldemort, Sicily yang masih bergetar ketakutan hanya mengikuti Draco, Draco membawanya ke kamarnya.
"Kenapa kau ada disini?" tanya Draco begitu mereka sudah masuk ke kamarnya.
"Kau berbicara seolah aku mau ada disini" ketus Sicily.
Draco mengacak rambutnya frustasi, "Dengar, kau dalam bahaya sekarang!"
"Aku tahu! Dan aku akan pergi dari sini seben—"
"Kau tidak bisa ber disapparate disini. Rumah kami sudah diberi banyak perlindungan" potong Draco, "dan ayahmu akan kesini"
Jadi ini rumah Draco? pikir Sicily.
"Lalu? aku tidak peduli dengan adanya ayahku, dia salah satu dari kalian kan?" desak Sicily.
Draco tidak menjawab dan mengalihkan muka.
"Berarti benar kalau begitu" ucap Sicily pelan.
"Secyl, dengarkan aku" Draco memegang kedua bahu Sicily dan menatapnya dalam,"Selama kau disini Jangan pernah keluar dari ruangan ini tanpa aku, mengerti?"
Sicily langsung menepis tangan Draco kasar, "Memangnya kau siapa? berlagak penting. Kita sudah selesai, ingat?"
"Oke, oke. Aku minta maaf soal itu, aku sangat terpaksa, dan saat kau bilang aku harus tetap tinggal, aku memikirkan orangtua ku, aku takut mereka dihukum kalau aku berhianat" jelas Draco tampak menyesal.
"Aku memanggilmu sangat keras sampai kupikir aku akan kehilangan suaraku" ujar Sicily, "tapi kau malah terus berjalan bahkan menolehpun tidak"
"Aku minta maaf, aku benar-benar bersalah. Tapi aku memang tidak bisa kembali Secyl, kumohon mengerti" kata Draco.
"Dan aku masih bingung, kenapa kau dan Astoria—"
tuk tuk tuk
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Sicily dan Draco.
"Sicily, ayahmu datang,nak" Suara Narcissa terdengar.
Sicily mengehela napas berat ketika Draco membukakan pintunya. Benar saja, ayahnya datang dengan setelan jasnya, memandang kearahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kami akan memberikan waktu untuk kalian" ucap Narcissa, "Ayo, Draco"
Draco dan Narcissa menghilang dari pandangan, menyisakan Sicily dan ayahnya diruangan itu.
"Secyl, bagaimana kabarmu?" Chriss memulai perbincangan.
"Langsung ke intinya saja" ketus Sicily.
"Ayah sangat terkejut saat tahu kau ada disini. Dengar, aku benci mengatakan ini tapi kau akan menjadi umpan kami untuk sementara," Chriss mengehela napasnya, "dan kau akan ditanyai oleh pangeran kegelapan soal Potter, dan ayah ingin kau mengatakan semuanya. Semua yang kau ketahui"
"Aku tidak mengerti maksud Dad" kata Sicily pura-pura.
"Jangan pura-pura tidak tahu! Aku tahu itu, Potter pasti merencanakan sesuatu kan?!" ucap Chriss mendidih.
"Sudah kubilang aku tidak tahu! Itu urusan antara Harry dan Dumbledore!"
"Tidak mungkin kau tidak tahu sesuatu Secyl, jelas kau sahabatnya" Chriss menarik napasnya dan membuang nya dalam-dalam, berusaha sabar."Pokoknya, ketika pangeran kegelapan bertanya padamu, kau harus menjawabnya dengan jujur! Kalau tidak, kau akan disiksa"
"Bagaimana perasaan Dad kalau aku disiksa? apa Dad akan membelaku?" kata Sicily agak berharap.
"Aku membela apapun yang menurutku benar" jawab Chriss cepat. "Dan ada satu hal lagi, tapi Pangeran kegelapan ingin dia sendiri yang memberitahumu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙊𝙐𝙍 𝙎𝘾𝘼𝙍𝙎|| 𝘿. 𝙈
Fanfiction𝚂𝚒𝚌𝚒𝚕𝚢 𝙶𝚘𝚕𝚍𝚎𝚗, 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝙶𝚛𝚢𝚏𝚏𝚒𝚗𝚍𝚘𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚍𝚒𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚒𝚋𝚒𝚛 𝙳𝚛𝚊𝚌𝚘 𝙼𝚊𝚕𝚏𝚘𝚢 𝚜𝚊𝚗𝚐 𝙿𝚊𝚗𝚐𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚂𝚕𝚢𝚝𝚑𝚎𝚛𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚛𝚘𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚘𝚖�...