28. Room Of Requirement

1.2K 188 7
                                    

Pagi ini dipenuhi dengan kilasan kembali tentang kejadian semalam, disaat Draco meminta putus. Sebenarnya Sicily sangat sakit hati,namun dia masih berpikir positif mungkin saja Draco merajuk karena Sicily pergi tanpa kabar selama sebulan, sebulan itu bukan waktu yang singkat bukan?

Hari ini hari pertamanya memulai pelajaran, banyak pelajaran yang harus dia kejar terlebih lagi dia adalah murid NEWT.

"Selamat pagi, Harry" sapa Sicily kepada Harry.

"Oh.. Pagi Secyl"

Sicily menatap kearah sofa perapian, sepagi ini sudah ada yang berciuman? apa mereka gila? tunggu, ada yang aneh.

"Apa dia-"

"Ron. Yeah,dengan Lavender" potong Harry menatap jijik Ron dan Lavender.

"Gila. Pantas saja Ron jarang keliatan" kata Sicily. "Sejak kapan mereka pacaran?"

"Seminggu yang lalu. Melakukan itu dimana-mana" jawab Harry.

"Dimana akal sehat Ron" gumam Sicily.

Sicily dan Harry berangkat ke kelas bersama,sepertinya Hermione sudah duluan,tidak mengejutkan.

Tidak mudah bagi Sicily untuk mengejar pelajaran, dia harus mengerjakan tugas-tugasnya yang tertinggal. Dan yang paling parah adalah pelajaran Pertahanan Ilmu Hitam yang digurui Snape. Dari pagi hingga sore Sicily harus mengerjakan essay nya, untung Hermione bersedia membantunya kalau tidak dia akan mati karena tugas. Juga Harry bersedia mengajarinya sihir-sihir baru.

Setelah merasa cukup,Sicily memutuskan untuk kembali berhubung hari sudah mulai gelap. Dia meletakkan kembali buku-buku yang ia pinjam ke rak buku. Lalu beranjak pergi meninggalkan perpustakaan itu.

Ditengah perjalanan Sicily sempat bertemu dengan Peeves, Peeves bilang kalau dia melihat murid yang mengendap-ngendap dibagian utara kastil.

"Murid itu teman pirangmu itu, dia suka berjalam-jalan sendirian seperti orang gila" kata Peeves agak mengejek.

"Teman pirang?Draco?" gumam Sicily.

Sicily langsung berjalan kearah utara kastil. Dan benar saja, Draco sedang berdiri didepan dinding tua, yang Sicily kenali-Ruang Kebutuhan/ Room of Requirement.

"Untuk apa dia disana?" gumam Sicily.

Tembok itu terbuka dan Draco yang tidak menyadari kehadiran Sicily masuk kedalam sana. Sicily yang tidak ingin membuang buang waktu memilih untuk mengikuti Draco.

Sicily mengawasi Draco, Draco berjalan kesana kemari, sambil memainkan apel hijaunya. Dan tentu Sicily diam-diam mengikutinya, Draco berhenti didepan lemari tua yang tertutup kain. Draco membuka kain itu namun dia diam hanya memainkan apelnya itu.

"Sudah kubilang kita sudah selesai,Secyl" katanya datar tanpa menoleh.

Sicily diam tak bergeming dan bingung untuk berbuat apa.

"Sejak kapan kau menjadi pemberontak kecil yang nakal?" lanjut Draco lalu berbalik.

Sicily dengan jiwa Gryffindor nya keluar dari persembunyian nya dan menghadapi Draco dengan gagah.

"Aku tidak pernah menganggap kita selesai sebelum kau menjelaskan alasan kita putus" balas Sicily.

"Aku sudah tidak menyukaimu lagi" ujar Draco tampak putus asa.

"Dan kau pikir aku percaya?" balas Sicily.

"Demi kita berdua,Secyl" Draco membuang muka, Sicily melihat ada keringat didahinya.

"Aku tidak mengerti maksud mu"

"Aku— kita tidak bisa bersama. Dan kalau kau masih berkeras kau akan terluka" kata Draco tegas.

𝙊𝙐𝙍 𝙎𝘾𝘼𝙍𝙎|| 𝘿. 𝙈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang