Hubungan Sicily dan Ron akhir-akhir ini memburuk, Ron tidak terus-terusan mengoceh tentang bagaimana ketidaksukaan nya terhadap Draco dan menyuruh Sicily untuk menjauhinya. Sedangkan Harry dan Hermione hanya bisa menengahi dan menenangkan keduanya.
"Bodo amat. Ini hidupku, bukan urusannya dengan siapa aku berkencan" kata Sicily kepada Hermione.
"Diamlah, kita sedang berada di perpustakaan. Kau tak mau Madam Pince mengusir kita" tegur Hermione.
"Ronald semakin gila, pantas saja tidak ada gadis waras yang menyukainya" kata Sicily.
Entah kenapa tiba-tiba wajah Hermione memerah, tetapi Sicily terlalu sibuk mengoceh untuk menyadarinya.
"Ahh.. Tapi,akhir-akhir ini entah kenapa Lavender menjadi periang sekali dihadapan Ron bukan? selama ini dia cuek-cuek saja dengan kita. Kurasa Lavender—Hei, kau mau kemana?"
Hermione berlari keluar perpustakaan, entah kenapa. tapi yang Sicily ingat sebelum berlari, wajah Hermione memerah padam.
"Permisi, apa aku boleh duduk disini?"
Sicily mendongak, didepannya terdapat sesosok laki-laki jakung berkulit hitam, memiliki rahang tegas sedang tersenyum kepadanya. Dia tau siapa itu, Blaise Zabini.
"Er... Yeah.. Tak masalah" jawab Sicily pelan, agak keheranan karena dari sekian banyak meja dan tempat duduk. Kenapa pria ini memilih berbagi meja dengannya.
"Kurasa kau sudah tahu namaku, tapi kita belum berkenalan dengan resmi bukan? Namaku Blaise Zabini, murid kelas 6 Slytherin" ucap Zabini sambil menyodorkan telapak tangannya.
"aku Sicily Golden, kelas 6. Gryffindor" jawab Sicily singkat dan menjabat tangan Zabini.
"Ekhem!" Sicily terlonjak mendengar suara yang sangat dikenalinya.
"D-draco?" gumam Sicily, masih tidak sadar kalau tautan tangannya dengan tangan Zabini belum terlepas.
"Nona Golden, anda dipanggil kepala sekolah" kata Draco tajam, lalu dia langsung menepis tangan Zabini dari tangan Sicily.
"Apa-apaan, Malfoy!" Seru Zabini marah.
"Mau sampai kapan kau memegang tangannya?" kata Draco menantang, lalu meraih tangan Sicily dan menyeretnya keluar.
"Pelan-pelan.. Ahh.." desah Sicily.
"Apa yang kau lakukan dengan nya?" tanya Draco kesal.
Mereka berhenti tepat didepan pintu masuk perpustakaan.
"Dia mengajakku berkenalan" jawab Sicily enteng dan mengusap-usap tangannya yang memereh akibat genggaman Draco yang keras
"Berkenalan? Dengan pria lain?"
"Hanya berkenalan"
"Kau tak perlu berkenalan dengan pria lain kalau sudah punya pacar!"
"Ya.. ya.. ya.. jangan kuliahi aku soal itu. Kenapa kau selalu datang tiba-tiba sih? Segala mengada-ngada kalau aku dipanggil kepala sekolah lagi" cibir Sicily.
"Aku tidak mengada-ngada. Kau memang dipanggil kepala sekolah, Aku dapat info dari Senep" kata Draco.
"Senep?"
"Ya, Senep" ejek Draco.
"Jangan sampai perjaka tua itu mendengar ini" kata Sicily
Mereka berdua tertawa terbahak-bahak atas kekonyolan mereka sendiri, semenjak bergaul dengan Sicily, sikap Draco mulai berbeda, meskipun dia dingin didepan orang-orang. Tetapi dia akan menghangat ketika didepan Sicily, dia sering mengatakan lelucon, melakukan hal random bersama Sicily dan melakukan itu membuatnya tambah bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙊𝙐𝙍 𝙎𝘾𝘼𝙍𝙎|| 𝘿. 𝙈
Fanfiction𝚂𝚒𝚌𝚒𝚕𝚢 𝙶𝚘𝚕𝚍𝚎𝚗, 𝚐𝚊𝚍𝚒𝚜 𝙶𝚛𝚢𝚏𝚏𝚒𝚗𝚍𝚘𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚊𝚍𝚒𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚋𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚋𝚒𝚋𝚒𝚛 𝙳𝚛𝚊𝚌𝚘 𝙼𝚊𝚕𝚏𝚘𝚢 𝚜𝚊𝚗𝚐 𝙿𝚊𝚗𝚐𝚎𝚛𝚊𝚗 𝚂𝚕𝚢𝚝𝚑𝚎𝚛𝚒𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚛𝚘𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚘𝚖�...