45

3.7K 612 36
                                    

Semenjak kepergian Mama Hyera sebulan yang lalu, Jaehyun jadi lebih pendiam dari biasanya. Ia hanya bicara seperlunya dan lebih sering diam di kamarnya meskipun beberapa kali Hani mengunjungi rumahnya.

"Bi, Jaehyun masih di kamarnya?" tanya Hani ke Bibi.

"Iya, mbak. Belum makan dari semalam," kata Bibi.

"Kalau Om, dimana?"

"Tuan ke rumah sakit, Mbak. Mau makan kok, tapi dikit-dikit gitu."

Hani nggak tahu harus bagaimana menghadapi Jaehyun saat ini. Cowok itu sudah dibujuk, tapi masih tetap gamau makan.

Tok tok tok

Hani mengetuk pintu kamar Jaehyun untuk ketiga kalinya.

"Jae, mau makan diluar? Aku tahu restoran enak deket sini, loh," kata Hani masih membujuk.

Jaehyun membuka pintu kamarnya. Saat ini ia hanya memakai kaos putih dan celana olahraga. Matanya berkantung dan rambutnya sedikit acak-acakan. Hani melihatnya jadi khawatir.

"Kamu mau kesana?" tanya Jaehyun.

Hani mengangguk. "Ayo. Sama kamu."

"Tunggu."

Jaehyun mengambil jaket. Kemudian, dia keluar dari kamarnya. Ia juga mengambil kunci motor yang ada di gantungan dekat tangga.

Mereka berdua pun akhirnya pergi dari rumah menuju restoran yang dimaksud oleh Hani. Cewek itu berusaha membuat Jaehyun ceria lagi, tapi usahanya selalu gagal.

Memang Jaehyun tersenyum, tapi senyumannya itu tidak tulus. Rasanya beda dengan Jaehyun yang selama ini dia kenal.

"Em, kamu mau makan apa? Mau nasi goreng? Atau kwetiau?" tanya Hani sambil membolak-balikkan menu.

"Terserah kamu aja," jawab Jaehyun singkat.

Hani melirik Jaehyun yang lagi-lagi melamun. Ia hampir memesan semua menu yang ada untuk Jaehyun, karena dia nggak tahu apa yang ingin Jaehyun makan sekarang.

"Oh iya, Jae. Aku kemarin ke toko ikan sama Seulgi. Dia juga mau bantu aku buat hilangin traumaku," cerita Hani berniat membuat Jaehyun teralihkan pikirannya.

"Terus, gimana?"

"Aku tahan setengah jam, habis itu nggak kuat lagi."

"Gapapa, pelan-pelan aja," balas Jaehyun.

Jaehyun terdiam. Tidak ada topik lagi yang akan dibicarakan oleh mereka. Sebisa mungkin Hani menahan diri untuk tidak membuka ponselnya dan berusaha mengajak Jaehyun ngobrol.

Namun, Hani hampir menyerah karena respon singkat Jaehyun.

"Besok aku udah mulai UAS. Kamu nggak pindah lagi ke apartemen, kan?" tanya Hani.

Jaehyun menggeleng. "Nggak tahu, mungkin iya."

Hani mengangguk paham. Kemudian, makanan mereka datang yang membuat percakapan mereka teralihkan gara-gara makanan.

Karena menu yang dipesan Hani terlalu banyak dan Jaehyun nggak sanggup menghabiskannya, semua menu yang belum tersentuh akhirnya dibungkus dan dibawa pulang.

Nggak kemana-mana lagi, Jaehyun langsung mengantar Hani ke rumahnya yang membutuhkan waktu sekitar 45 menit naik motor.

Walaupun Hani sudah menolak, tapi Jaehyun masih tetap mau mengantar Hani sampai rumahnya.

Dilamar Tiba-Tiba [JJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang