Hari ini, Hani dan Jaehyun main berdua. Mereka jalan-jalan ke pasar ikan hias, salah satu tempat yang biasanya Hani hindari. Karena masih menyangkut tentang air.
Akan tetapi, dia berusaha buat ngehilangin traumanya. Dan Jaehyun bilang, "pasti bisa! Kita mulai pelan-pelan."
"Ayo," Jaehyun narik tangan Hani, tapi cewek itu masih belum bergerak dari tempatnya.
"Bentar Jae, bentar," Hani mengatur napasnya. Jaehyun dengan sabar nungguin Hani sampai merasa nyaman.
"Ikannya lucu-lucu kok, Han. Gaada kaya ikan hiu gitu." kata Jaehyun bercanda, tapi malah memperparah. Hani mikir yang nggak-nggak.
"Jae, kalo aku minta langsung pulang, kita langsung pulang ya?" pesan Hani.
Jaehyun mengangguk. Dia dengan sabar nuntun tangan Hani yang masih ragu dan takut memasuki pasar ikan hias.
"Kita mau pulang sekarang?" tanya Jaehyun nawarin.
Tapi, Hani nolak. Gabisa. Kalau gak hari ini, kapan lagi?
Rasanya susah banget. Walau hanya aquarium kecil, tapi susah bagi Hani bisa ngelihat sisi bagusnya. Bahkan tangannya sampai tremor.
"Pulang sekarang?" tanya Jaehyun, setelah 5 menit mengajak Hani melihat beberapa aquarium dan ngelihat Hani yang gak kuat. Keringatan sampai ngos-ngosan. Gak tega rasanya.
Hani ngangguk. Jaehyun langsung ngebawa cewek itu biar cepet-cepet keluar dari sana.
"Good job, Hani," kata Jaehyun sambil mengusap rambut Hani yang sedang minum.
"Maaf Jae, hari ini kayanya susah banget," kata Hani, dengan tangannya yang masih tremor.
Jaehyun menggenggam tangan Hani yang tremor, "kenapa minta maafnya sama aku sih? Gaada yang salah, Han. Emang semuanya butuh proses. Gabisa dengan percobaan sekali langsung berhasil. Kamu udah berani hari ini, bangga deh aku," katanya sambil ngusap tangan Hani.
Hani menatap Jaehyun dengan muka sedih. Tapi, Jaehyun tetep nenangin dan bilang gapapa.
"Cari roti greentea yang waktu itu aja, yuk," ajak Jaehyun ngalihin perhatian Hani. Cewek itu mengangguk. Jaehyun mulai mengendarai mobilnya menuju toko roti.
•••
"Ice latte, satu," ujar seseorang. Hani ngerasa familiar sama suaranya, dia yang tadinya ngobrol sama Jaehyun langsung ngelihat punggung lelaki di depannya.
Kak Sehun?
Tepat setelah Hani nebak, cowok itu balik badan untuk mulai berjalan ninggalin kasir. Dia berhenti sebentar, ngelihat Hani dan ngelirik cowok yang berdiri di samping cewek itu.
"Oh, kak Sehun," sapa Hani, yang cuma dianggukin sama Sehun dan pergi gitu aja.
Hani udah biasa, dia cuma bisa menghela napas sambil melihat kepergian Sehun.
"Kamu pesen apa, Han?" tanya Jaehyun, ngalihin perhatiannya Hani. Dia agak ngerasa kesal, gara-gara si Sehun itu cuek banget nanggepin sapaannya Hani. Lagian, ngapain juga sih Hani nyapa mantannya? Udah tahu mantannya sombong banget.
"Eum, samain kaya kamu aja," jawab Hani. Dia mengalihkan perhatiannya yang tadinya tertuju pada Sehun, berganti ke Jaehyun.
Jaehyun dengan moodnya yang down, berjalan menuju kursinya setelah bayar pesenannya. Ekspresinya susah banget dijelasin. Yang jelas, dia males ngomong saat ini.
Nungguin pesanan aja, Jaehyun main hp. Hani juga sama. Malah ngegame, ngewarnain rumah sekarang.
Setelah pesenan mereka tiba, suasana diantara Jaehyun dan Hani juga gaada perubahan. Kini, Hani mulai peka.