47

3.4K 550 14
                                    

Ucapan Jaehyun delapan bulan yang lalu, tentang ia ingin mengunjungi orangtua Hani, ternyata serius. Setelah wisuda, Jaehyun pergi ke Korea, mengunjungi orangtua Hani.

"Oi, Bro!" sapa Lucas.

Jaehyun baru saja tiba di bandara dan Lucas yang jadi penjemputnya. Mereka bersalaman, kemudian Lucas mempersilakan Jaehyun untuk masuk ke dalam mobilnya. Mereka langsung pergi ke rumah orangtua Hani.

"Gimana kabarnya kakak gue?" tanya Lucas.

"Baik-baik aja, dia udah di tahap bikin skripsi."

Jadwal wisuda Jaehyun terus mundur karena beberapa alasan internal yang terjadi di kampusnya, sampai Hani hampir menyusulnya. 

Lucas takjub. "Emang ya, ambisi orang yang mau nikah tuh, keren banget."

Jaehyun hanya tertawa ringan.

"Adik lo, gimana?" tanya Lucas lagi.

"Oh iya, Hyera udah sepuluh bulan sejak dia lahir. Dia baik-baik aja di rumah," jawab Jaehyun.

Papanya Jaehyun memang sengaja memberi nama Hyera untuk adiknya Jaehyun. Nama yang sama dengan mendiang Mamanya. Dengan harapan agar Hyera menjadi perempuan yang lembut dan penuh kasih, seperti Mama Hyera.

"Gimana sih rasanya punya adik? Gue jadi pengen deh," kata Lucas.

Jaehyun tertawa. "Punya adik di umur gue yang sekarang, rasanya sama aja lo udah punya anak."

Lucas ikut tertawa dan setuju. Dibandingkan jadi kakak, sepertinya Jaehyun lebih cocok dilihat sebagai Ayahnya.

Hampir satu jam perjalanan dari bandara ke Seoul, akhirnya Jaehyun sampai di depan rumah orangtua Hani dan Lucas. Jaehyun mengatur napasnya karena tiba-tiba merasa gugup. 

"Ayo masuk," ajak Lucas.

Jaehyun menarik kopernya, mengikuti Lucas dari belakang. Berjalan melewati taman depan rumah dan akhirnya  masuk ke dalam rumah yang langsung disambut oleh Mom.

"Welcome to Korea, Jaehyun!" seru Mom sambil merentangkan tangannya.

Jaehyun memeluk tubuh Mom. Kemudian, Mom mempersilakannya untuk duduk di ruang tamu dan mereka berbincang santai. 

"Kamu istirahat dulu aja ya di kamar atas, kamarnya Hani," kata Mom.

Jaehyun nurut. Dibantu Lucas, mereka naik ke atas, ke kamarnya Hani. Sayangnya, walaupun kamar itu milik Hani, tapi dia masih belum pernah menempatinya. 

Jaehyun melihat-lihat kamar Hani. Di atapnya, ada sebuah jendela yang bisa dibuka. Kalau Hani ada disini, dia pasti senang sama penataan di kamarnya. Di kamar ini juga ada meja rias, lemari, dan meja belajar. Yang entah kenapa, jika dilihat sudah seperti ada Hani disini, karena semua perabotan seperti menggambarkan Hani.

Tujuan Jaehyun datang kesini adalah untuk meminta restu dalam hal menjalin hubungan yang lebih serius dengan Hani. Walaupun Jaehyun tahu ini lebih cepat dari yang diizinkan oleh Papanya Hani dulu, tapi, Jaehyun ingin berusaha untuk dapat restu lebih awal lagi.


•••


"Han, lihat, aku ada dimana?" tanya Jaehyun main tebak-tebakan begitu video call-nya dengan Hani tersambung.

"Em, yang pasti di rumah Mom sama Dad, 'kan?"

"Iyaa, tapi lebih spesifik dong. Aku ada di kamarnya siapa sekarang?"

Jaehyun menggunakan kamera belakang. Tiba-tiba ia jadi room tour kamarnya Hani.

"Loh, di kamarku? Iya kan?" tebak Hani.

Dilamar Tiba-Tiba [JJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang