2

16.4K 1.9K 265
                                    

"Apa?"

"Dia kating aku. Namanya kak Jaehyun. Aku nggak tahu kenapa dia tiba-tiba kaya gitu, tiba-tiba ngelamar aku. Tapi, aku udah nolak dia, Kak." jelas Hani, dengan jujur.

Hani memang gak ada hubungan apapun sama Jaehyun. Dia kenal cowok itu di zaman ospek. Yang berarti udah setahun yang lalu.

"Kenapa kamu nolak dia?" tanya kak Sehun.

Pertanyaan aneh. Jelas, karena Hani punya Sehun, kan?

"K-kan aku pacarnya kak Sehun," jawab Hani, sedikit bingung dengan pertanyaan Sehun.

"Kalau kamu bukan pacarku, kamu nerima dia?" tanya Sehun lagi.

"Apa?" Hani sedikit speechless.

Sehun lalu menghela napas. Dia kemudian berdiri dari tempat duduk. Membuat Hani harus ngikutin dia.

Hani masih ngerasa bingung. Kenapa Sehun langsung menyimpulkan kalau jika Hani bukan pacarnya, Hani bakal nerima Jaehyun.

Dan juga, Hani kira Sehun cemburu? Tapi entah kenapa dia ragu kalau Sehun cemburu.

Mereka langsung kembali ke parkiran. Dengan hal yang masih abu-abu, gak jelas maksudnya.

"Kak, kak Sehun marah?" tanya Hani, memberanikan diri.

Sehun diam. Dia nggak mengangguk, juga nggak menggeleng. Hani makin bingung. Dia menatap Sehun untuk mencari jawaban, tapi dia gak bisa.

Sehun terlalu dingin. Sehun terlalu gak berekspresi.

"Kak, kalau kak Sehun diam aja, aku bingung," ucap Hani akhirnya, walaupun dengan lirih.

Sehun melirik Hani sekilas, lalu dia meminggirkan mobilnya. Cewek itu menatap kak Sehun, menunggu apa yang akan dia katakan.

"Aku mau kita putus."

Bagai disambar petir di siang bolong. Apa? Kenapa? Ada apa? Kenapa tiba-tiba? Gara-gara Jaehyun?

"A-apa?" tanya Hani, memastikan. Hatinya serasa dihantam batu. Sakit juga berat.

"Kita udahan aja," ucap Sehun lagi.

"Maksudnya, break? Kaya dua bulan yang lalu kan? Habis itu kita baikan lagi kan?" tanya Hani, dia masih gak percaya.

"Bukan. Kita bener-bener pisah," Sehun kali ini menatap mata Hani.

Hani ngerasa sakit banget hatinya, karena di saat yang seperti ini, akhirnya dia bisa membaca dengan jelas ekspresi Sehun yang serius dan tegas. Sehun gak meragu sama sekali.

"K-kenapa?" tanya Hani lagi.

"Kita gak ada perkembangan, Hani. Dan aku rasa kita gak perlu maksain diri lagi," ucap Sehun.

Hani saling menggenggamkan tangannya yang tiba-tiba dingin dan kaku. Dia memaksakan senyumnya, "emang, mungkin udah saatnya aku berhenti maksa pertahanin hubungan kita, Kak."

Hani membawa tasnya, dia hendak keluar dari mobil, tapi ditahan Sehun.

"Aku turun sini aja kak. Kalau kak Sehun nganterin aku sampai pulang, mungkin aku bakal berubah pikiran lagi dan maksa kak Sehun buat balikan, hehe." Hani senyum. Walau ketara jelas kalau dia menahan rasa sakit di hatinya.

"Makasih kak, aku hari ini seneng banget udah dijemput dan diajak makan bareng sama kak Sehun. Aku seneng banget." Ucap Hani. Dia kemudian membuka pintu mobil.

"Makasih kak, buat semua." Katanya, sebelum akhirnya bener-bener keluar dari mobil.

Dia melambaikan tangan ke jendela dan mobil kak Sehun berlalu meninggalkan dia.

Dilamar Tiba-Tiba [JJH] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang