Hani berulang kali nengok ke arah ruang tamu. Disana tempat Dad sama Jaehyun ngobrol. Dari belakang sih, nggak begitu kedengeran suaranya. Jadi makin kepo, kan.
"Nih, kamu yang bawa tehnya ke depan," ucap Mom, peka kalau anaknya khawatir sama Jaehyun.
Hani langsung ngelaksanain perintah Mom. Waktu naruh cangkir untuk Jaehyun, dia ngelirik cowok itu. Kaya bertanya, "gapapa kan, Jae?" sehingga cowok itu ngangguk dan senyum menenangkan.
"Han, kamu duduk sini, Han," ucap Dad saat Hani udah mau balik ke belakang lagi.
Jaehyun menggeser tempat duduknya, agar Hani bisa duduk deket Papanya.
"Kamu udah mulai–hmm, apa itu namanya? Magang ya?" tanya Dad.
"Iya Dad, udah mulai dua minggu kemarin," jawab Hani.
"Ooh gitu. Terus, kalian ini udah pacaran ya?" tanya Dad langsung gak pakai basa-basi.
Hani sama Jaehyun liat-liatan. Jaehyun berdehem, "belum, om."
"Tapi, sering ngapel disini ya?" tanya Dad sambil senyum-senyum, biar santai. Tapi Jaehyun malah deg-deg an dan cuma bisa senyum.
"Yah, gapapa sih. Dulu om juga gitu. Tapi, kalian juga harus bisa jaga diri. Om gak mau loh, kalau ada apa-apa sebelum kalian nikah."
Jaehyun melotot. Hani langsung tanya, "Dad ngerestuin?"
Dad senyum, "terserah Mom aja, Dad nurut Mom."
Bahu Hani langsung turun. Dia kira Dad bakal dengan mudahnya ngerestuin hubungan mereka. Tapi, masih harus ngelewati rintangan dari Mom.
"Udah, kamu ke belakang lagi aja," usir Dad ke Hani.
Hani balik ke belakang, bantuin Mom yang siapin makanan, "Mom," panggil Hani.
"Hm?"
"Jaehyun gimana? Direstuin kan?" tanya Hani langsung.
"Direstuin apa? Pacaran apa nikah?"
Hani bingung, gimana maksudnya? Emang beda ya?
"Emang kamu udah ada rencana mau nikah?" tanya Mom, mengalihkan perhatiannya sejenak dari masakannya.
Hani nggak menjawab, jujur, sebenernya dia bingung buat milih nikah atau lanjutin karir dulu. Tapi, pikirannya yang lain mengatakan, kenapa nggak lanjutin karir sambil nikah?
"Nikah itu gak segampang yang kamu pikir loh. Ada dua keluarga yang disatukan, kamu juga harus bisa jadi anak buat orangtuanya Jaehyun, jadi anggota keluarga yang baik buat keluarga suami kamu, kamu bisa ngelayani suami kamu, dan banyak lagi. Habis itu, kalian juga masih muda, jalan kalian masih panjang, gapapa nikah muda?"
Hani masih terdiam sambil mencerna ucapan Mom. Entah kenapa, saat ini dia ngerasa bisa ngelakuin itu semua. Dia udah yakin sama Jaehyun, tapi emang bener kata Mom. Perkara nikah itu nggak mudah. Bagi Mom, juga bagi Dad.
"Nggak usah keburu-buru, Sayang. Kalau kalian mau pacaran, itu hak kalian. Mom gabisa ngelarang, oke?" Mom mengusap kedua lengan anaknya dengan lembut, serta tersenyum manis.
Hani tersenyum dan mengangguk.
"Mom, Lucas nggak ikut?"
"Ikut kok. Tapi gatau tadi baru dateng udah pergi aja. Mau ketemu temen, tapi Mom gak yakin dia punya temen disini," ucap Mom. Emang jahat banget dah.
"Mom lama kan kali ini?" tanya Hani.
Mom ngusap pipi anaknya, "maaf ya, nggak sampai seminggu. Mom masih harus bolak-balik ke Korea sama Amerika."