Hani nahan ketawa saat melihat rahang Jaehyun yang semakin mengeras, menahan emosinya sambil menyetir.
"Kenapa?" tanya Jaehyun tiba-tiba.
Hani memiringkan kepalanya untuk menatap Jaehyun, "hm? Kenapa?" tanyanya balik, pura-pura nggak paham.
"Kamu kenapa nahan tawa? Emang lucu ya?" tanya Jaehyun kesal.
Hani jadi langsung ketawa, ngebuat Jaehyun menatapnya nggak percaya. Bisa-bisanya Jaehyun diketawain padahal sejak tadi dia nahan emosi?
"Han, kenapa sih? Please, ya. Nggak ada yang lucu," ujar Jaehyun.
Hani berusaha berhentiin ketawanya, "maaf, maaf."
"Gausah minta maaf, Han," kata Jaehyun.
"Oh, iya, sidang kamu jadi minggu depan kan?" tanya Hani merubah topik, setelah Jaehyun jadi lebih santai.
"Iya. Kamu dateng, kan?"
"Pasti, dong. Kamu nggak takut?"
Jaehyun menggelengkan kepalanya, "enggak, tuh."
Hani menganga, "serius?"
"Kan aku udah siapin semuanya. Kenapa harus takut?" tanya Jaehyun percaya diri. Yah, kalau tentang ini sih, gausah ditanya lagi. Jaehyun yakin dia bisa ngelewatin sidang nanti. Walaupun dia rasa itu nggak mudah, tapi keyakinannya ngebuat dia nggak takut gagal.
"Semoga dapet yang terbaik ya, Jae."
"Aamiin," Jaehyun ngelihat Hani, dia melebarkan senyumnya.
Kemudian, Jaehyun meraih tangan kanan Hani, dia mencium punggung tangannya dengan lembut.
"Kamu gimana? Habis PKL bakal sibuk lagi, kan?"
Cewek disampingnya itu mengangguk, dia menyandarkan punggungnya di jok mobil, "pastinya. Tapi, aku jadi makin semangat mau lulus cepet."
"Aku yakin kamu bisa."
"Aamiin."
•••
Hari ini, hari sidangnya Jaehyun. Hani dijemput sama Johnny di rumahnya, setelah Mama Hyera nelfon kalau nggak bisa dateng. Karena tiba-tiba nggak enak badan. Padahal awalnya Hani mau berangkat bareng Mama Hyera.
"Mamanya Jaehyun sakit apa, Han?" tanya Johnny ngajak Hani ngobrol di mobil.
"Mungkin mual sama pusing, kak. Soalnya minggu kemarin juga bilangnya gitu. Tapi, nanti kakak jangan bilang Jaehyun dulu ya?"
"Siap, Han. Tenang aja. Nggak sampai ke rumah sakit kan, Han?" tanya Johnny lagi.
Hani tiba-tiba langsung ngerasa 'deg' gitu, kaya ada yang nggak enak rasanya. Tapi, dia menjawab, "e-enggak kok, Kak."
Semoga bukan apa-apa.
"Jae!" Panggil Hani setelah dia menemukan Jaehyun diantara mahasiswa-mahasiswi yang juga mau sidang.
"Oh, Hani. Kamu nggak jadi sama Mama?" tanya Jaehyun mencari-cari keberadaan Mama.
"Em, enggak jadi. Mungkin mama nyusul nanti," jawab Hani berbohong, nggak mau bikin fokus Jaehyun terpecah kalau dia bilang kondisinya Mama.
Jaehyun ngangguk-ngangguk. Dia kemudian bergerak gelisah, seperti berulangkali ngelihat jam tangannya, atau mengetukkan ujung sepatunya di lantai.
Hani senyum, "katanya nggak takut, Jae?" tanyanya dengan nada ngeledek.
"Tapi, agak gugup juga sih, Han," ucapnya.
"Lo habisini masuk kan, Jae?" tanya Johnny yang baru muncul karena habis ngecek daftar nama. Dan habisini, giliran Jaehyun dan 2 orang lainnya yang masuk ke ruang tunggu di dalam.