Tentang cewek yang pernah Jaehyun ajak ke rumahnya Johnny itu, ngebuat pikiran Hani gak bisa fokus. Walau emang itu masa lalunya Jaehyun, tapi nggak ngerti kenapa hal itu ngenganggu banget dipikirannya.
Karena, Jaehyun gak pernah ceritain tentang itu dan yang bikin frustasi, Hani bingung mau minta penjelasan Jaehyun apa enggak.
Gerak-gerik Johnny kemarin juga aneh. Apa hal itu rahasia banget sampai Johnny gak mau ngasih bocoran sedikitpun?
"Haaah," Hani menghela napas berat.
Seulgi yang duduk di sampingnya langsung menegur sambil berbisik, "heh, bahkan helaan napas lo tuh ngeganggu orang belajar, tau."
"Maaf, maaf. Gue gak bisa fokus," balas Hani berbisik.
Seulgi menutup bukunya, "cari makan dulu lah, yuk."
Hani nurut. Mereka membereskan buku-bukunya diatas meja dan keluar dari perpus.
"Ah! Yaampun!" seru Hani saat Seulgi secara refleks narik lengannya karena dia hampir saja menabrak tiang di depannya.
"Lo kenapa sih? Ngelamun mulu. Kepala lo bisa langsung benjol kalo lo nabrak tiang," ucap Seulgi menaikkan oktaf suaranya.
"Maaf."
"Kenapa minta maaf ke gue sih, Han?" tanya Seulgi mulai kesal, "jujur deh sekarang. Lo kenapa? Ada masalah apa?"
Hani menggandeng lengan Seulgi, mereka kemudian berjalan bersama sambil mendengarkan cerita dari Hani.
"Sebenernya, gue ngerasa nggak enak banget semenjak kak Johnny bilang tentang Jaehyun sama seorang cewek yang dateng ke rumahnya itu."
"Tunggu, lo belum ketemu kak Jaehyun sejak Senin?" tanya Seulgi heran. Sekarang hari Jumat dan gak seperti biasanya, Hani selalu ketemuan sama Jaehyun entah itu di kampus, jemput kuliah, atau sore di rumah Hani.
Hani menggeleng, "kayanya dia sibuk."
"Komunikasi tetep jalan, kan?" tanya Seulgi, malah dia yang khawatir.
"Masih, sih," jawab Hani dengan ragu.
"Beneran? Pasti slow respons, kan?"
Hani mendecak, "udah gue bilang, kayanya sibuk."
"Iya, iya, terus? Lo tanya ke sepupu gue gak?"
"Tanya, tapi dia gak mau cerita. Mungkin rahasia antara dia sama Jaehyun?"
"Wah. Mencurigakan banget! Jangan-jangan cewek yang dimaksud Yena, Han!"
Hani refleks ngenggol Seulgi, "ngaco. Nggak ah. Gak mungkin kak Yena. Jaehyun udah kenalin gue ke dia, kok."
"Yah, siapa tahu kan? Kalau gue bener, gimana dong?"
"Tapi kan, kita gak tahu cerita sebenernya gimana. Kalau ternyata cuma mampir biasa ke rumah kak Johnny, kan kita gatau.
"Tapi, tante Adisti kemarin bilang kak Jaehyun romantis. Maksudnya apa? Kenapa bilang gitu? Pasti ada apa-apa kan diantara mereka?" Seulgi malah nambah-nambahin pikiran.
Karena tempat makan yang mereka ingin tuju tempatnya agak jauh, jadi mereka pesen grabcar. Sekitar 15 menitan, mereka sampai juga di tempatnya.
"Tunggu," Seulgi menahan Hani yang mau masuk kedalam.
"Itu bukan kak Jaehyun?" tanya Seulgi, nunjuk seseorang di dalam rumah makan. Karena dari luar dan dalam hanya dibatasi dengan kaca, mereka jadi bisa ngelihat orang-orang yang ada di dalam.