Lagi istirahat di kampus, tiba-tiba orangtuanya Hani nelpon. Biasa, kalo udah kangen, bakal sering banget video call.
"Dimana kamu? Kaya bukan dirumah."
"Iya, di taman kampus, nunggu jam kuliah kedua," jawab Hani.
Mamanya Hani cuma ber'oh' panjang.
"Mana cowok yang ngelamar kamu itu? Dad mau lihat dong," tanya Papanya Hani yang ngebuat Mamanya nyubit pinggangnya.
"Kan aku udah bilang, Dad, Honey gaboleh nikah dulu sebelum kerja! Biar dia nikmatin dulu masa mudanya!" omel Mamanya.
Papanya cuma jawab, "iya-iya. Kan cuma tanya, kepo sama mukanya, Mom."
Papanya nanyain Jaehyun lagi, tapi ketika Hani mau jawab, tiba-tiba cowok itu muncul dan langsung menuhin layar dan senyum-senyum.
Hani melotot, dengan cepat dia jauhin kameranya dari Jaehyun, "Jae, ini orangtuaku, loh."
Jaehyun langsung membelalakkan kedua matanya, "HAH? SERIUS?"
Hani ngangguk dan menatap Jaehyun khawatir.
Jaehyun panik, "a-aku kira kamu lagi video biasa, Han."
Hani menggeleng, "terus gimana, Jae?"
Jaehyun meneguk ludahnya, lalu dia membenarkan bajunya dan meminta hp nya Hani.
"Serius? Sekarang?"
"Gapapa Han, udah terlanjur."
Hani akhirnya nyerahin hpnya, jadi sekarang Jaehyun yang megang.
Dengan gugup, Jaehyun memperkenalkan dirinya, sebagai kakak tingkatnya Hani. Cewek itu diem aja di samping Jaehyun, yang menunggu balasan dari Mama sama Papanya Hani.
Tapi, tiba-tiba...
Jaringannya keputus.
Sia-sia Jaehyun gugup dan takut buat nyapa orangtuanya Hani tadi.
"Jae, Jae! Nelfon lagi!"
Jaehyun siap-siap lagi. Setelah memencet tombol hijau, dia kembali menyapa Mama sama Papanya Hani.
"Siang Tante, siang Om," sapa Jaehyun dengan gugup, tapi tetep berusaha cool.
"Oh iya, disana siang ya," ujar Mamanya Hani.
"Iya, Te," jawab Jaehyun sambil ketawa ringan.
"Jadi bener, kamu yang katanya ngelamar Hani di kantin itu?"
Jaehyun neguk ludahnya lagi, sebelum akhirnya dia mengangguk, mengakuinya.
"Kenapa kamu tiba-tiba ngelamar anak saya?" tanya Papanya Hani, ngebuat Jaehyun kaget dengan pertanyaannya yang serius sampai tangannya keringetan. Ditambah, Hani yang duduk di samping Jaehyun ternyata juga nunggu jawabannya.
"Karena saya serius mau jadiin Hani pertama dan terakhir saya, Om. Memang saya terkesan terburu-buru, tapi hanya dengan itu saya nunjukin keseriusan saya, Om." jawab Jaehyun.
"Emangnya kamu udah kenal sama anak saya, sampai kamu berani ngelamar dia?" tanya Papanya Hani lagi.
Jaehyun senyum, "sejauh ini saya kenal, Hani orang yang polos dan baik, Om. Dan itu yang membuat saya yakin mau seriusin Hani, Om."
"Kamu tahan dulu ya. Sampai beberapa tahun lagi, kalau kamu masih yakin sama perasaan kamu dan berhasil buat Om yakin kalau kamu emang terbaik buat anaknya Om, saya beri restu ke kamu."