Hari ini, Jaehyun ngajak Hani jalan-jalan mengendarai mobilnya setelah kuliah siang. Lagi berhenti di salah satu kedai ice cream, tiba-tiba gerombolan anak SMA dateng. Mereka menyapa Jaehyun dengan begitu ramah.
"Oi abang! Tumben main disini, bang?" tanya salah satu cowok, kulitnya sedikit lebih gelap dari teman-temannya. Tapi, senyumnya manis banget.
"Yaelah malah ketemu kalian. Emang kenapa? Gue ga boleh gitu main disini?" tanya Jaehyun balik dengan sinis.
"Hyung, gue mau ice cream ya," kata salah satu cowok, yang tingkahnya kaya anak kecil padahal tingginya lebih dari semua cowok yang dateng sama dia.
"Gue juga!"
"Gue rasa coklat dong."
"Gue vanilla, Sung."
"Bubblegum ada gak, Teh?"
Jaehyun geleng-geleng kepala. Rencananya kencan sama Hani jadi gagal gara-gara dikisruhin bocah-bocah SMA.
"Eh eh ada teteh cantik nih. Eyy bang Jaehyun, kenalin dong bang, siapa nih?" tanya cowok yang tadi.
Hani yang jadi pusat perhatian keenam cowok SMA langsung rasanya menciut. Dia langsung ngalihin pandangan dan meremas ujung kaos Jaehyun, kaya minta bantuan.
"Cewek gue lah. Gausah kenalan, apalagi lo, Min," ucap Jaehyun ke salah satu cowok, yang bernama Jaemin. Cowok itu udah ketawa-ketiwi padahal dan siap mau kenalan.
"OOH YANG DILAMAR DI KANTIN ITU BANG? APA BARU LAGI INI??" tanya cowok yang pake kacamata dengan terkejut, namanya Jeno.
Jaehyun melotot, "tahu dari mana lo?" kayanya dia gak pernah deh nyeritain kisah hidupnya ke bocah-bocah SMA ini. Hani yang jadi makin malu maksimal cuma bisa nunduk dan sembunyi di belakang Jaehyun.
"Apa sih yang gak gue tahu tentang lo, bang?" tanya Jeno jenaka.
Jaehyun bergidik ngeri, "diceritain Doyoung ya, lo?"
"Enggak, tuh."
"Nggak salah lagi," sahut cowok yang daritadi sibuk sama hpnya. Namanya Chenle.
"Ih jangan main hp mulu," inget cowok yang paling tinggi tadi. Dia Jisung. Yang diingetin malah bodoamat. Yang ngingetin makin kekeh nyuruh buat gak main hp.
"Kak, kakak tahu ngga bedanya kunci sama kakak?" cih, sudah bisa ditebak oleh Jaehyun siapa yang ngegombal.
"Jaemin, udah gue bilangin ya!"
"Jawab dong kak," kata Jaemin sedikit maksa ke Hani, seolah nggak denger peringatan dari Jaehyun.
"Emm," Hani udah bergumam mau jawab, sampai ekspresinya kelihatan habis mikir. "Emang harus dijawab ya? Kan udah jelas beda. Kunci itu benda mati, gue benda hidup."
Jaemin menghela napas. Dia yang sebelumnya duduk di kursi samping Hani langsung berdiri, "yaudah lah bang, buat lo aja." nyerah dia.
Jaehyun ketawa ngakak banget. Separuh ngejek separuh seneng gara-gara denger jawaban Hani secara langsung saat digombali cowok.
Renjun, cowok yang daritadi ngurusin pesanan temen-temennya, gantiin Jisung karena Jisung katanya malu ngomong ke penjualnya, langsung salaman sama Hani, "mulai sekarang, kita temenan ya kak."
"Hah?" tanya Hani bingung.
"Pokoknya, cewek yang gagal jadi bahan gombalannya Jaemin, jadi temen gue," jawab Renjun sambil senyum manis.