kembali dan mengejar

876 99 19
                                    

"Bagian paling menyebalkan ketika aku sudah hampir berhasil terbiasa tanpa hadirmu adalah ketika tiba-tiba kau kembali menyapa. dan seolah-olah tidak terjadi apa apa diantara kita, dulu."

∆∆∆

BAGIAN 24

kesiur angin membuat rose memejamkan mata, merasakan damai. entah, kapan lagi ia akan merasakan perasaan seperti ini.

jackson masih tetap di seoul, dengan kekasih yang-ah sudahlah rose tidak mau memperjelas nya. kembali melanjutkan aktivitasnya yang sedang merajut, rose tidak sadar bahwa ada kamera yang selalu mengawasinya.

rose berdiri, mengambil coffee yang sudah dingin. cuaca hari ini tidak bersahabat, namun rose harus tetap melanjutkan kegiatannya.

jam menunjukan pukul 1 siang, rose menghela nafas. ia berjalan kearah kamar, lalu duduk di kursi yang menghadap ke arah kaca. memoleskan sedikit make up, rose tersenyum miris.

rasa rindu itu, tak henti hentinya mengganggu. ia ingin menangis, tapi matanya terlalu lelah.

menatap dirinya dalam cerminan kaca, rose memilih menggerai rambut blondenya yang indah itu. cuaca tidak terlalu dingin, tapi mungkin nanti akan dingin. jadi rose memilih untuk membawa mantel ditangannya.

dering telfon membuat rose sedikit berlari kecil, ke tempat dimana ia merajut sebuah syal. ia menatap nama itu, lalu mengangkatnya.

"chaeng, kau dimana? aku akan berangkat menjemputmu ya. oh ya, dengar dengar hari ini akan ada tamu dari luar kota. ayok kita berkerja keras." ucap seseorang di sebrang sana.

rose menatap jendela yang sengaja dibukakan, "jae, kau tak perlu menjemput ku. aku sedang menuju kesana." ucap rose, lalu mematikan telfon secara sepihak.

jung jaehyun, pria itu adalah teman semasa ia duduk di bangku sekolah. tak heran jika keduanya sangat akrab, terlebih saat rose pindah ke busan.

rose duduk di halte bus, ia memperhatikan aktivitas disekitarnya. semuanya terasa asing, mungkin karena rose belum terbiasa berada disini.

rose menghela nafas, memikirkan semua tentang jimin hanya akan membuatnya merasakan sakit. toxic relationship? ah entahlah, rose hanya mengikuti semuanya seperti yang sudah ditakdirkan semesta.

bus berhenti, dan rose menaikinya. berharap hari ini adalah hari yang baik, karena rose harus selalu tersenyum di panti jompo nanti.

rose menatap keluar jendela kaca, busan tak kalah indah bila dibandingkan dengan seoul. hanya saja, ada sesuatu yang hilang. yang entah rose tidak mengerti.

rose sudah merapihkan semua barang barangnya mengenai idol, dan sudah disimpan di dalam kardus. semua itu, semua kenangan itu sudah tersimpan dengan apik. rose memutuskan untuk tidak mengidolakan siapapun.

20 menit berlalu, bus turun didepan panti jompo.

jajaran beberapa ucapan selamat datang pun terlihat begitu banyak, memenuhi pintu depan.

shim nari, wanita yang merawat gedung ini pun menghampiri rose yang sedang tertegun didepan pintu. ia memeluk rose, wajah keriputnya itu terlihat sangat bahagia. ia mencium pipi rose, lalu mengajak rose untuk masuk ke dalam. katanya, jaehyun sudah menyiapkan makanan untuk mereka semua.

rose tersenyum, mengapit tangan shim nari dengan erat. ada perasaan tenang saat ia mengetahui, nenek itu masih mengingatnya sampai sekarang. selain karena ia memutuskan untuk cuti kuliah, ia juga memutuskan untuk kembali menggeluti aktivitas yang dilakukannya dulu saat ia masih berada di busan.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang