permulaan

1K 95 6
                                    

BAGIAN 29




"t-tolong... sakit" rintihan gadis yang sedang terduduk di kursi, terus menerus berputar. ia memegangi perutnya yang sangat sakit, mengeluarkan darah yang tidak ada henti - hentinya.

"t-tolong aku." cicitnya sekali lagi, nafasnya memburu, menahan rasa perih juga darah yang mulai mengering ditanganya. bau amis yang menjalar tak lagi ia hiraukan.

telinganya menangkap suara langkah kaki, yang semakin jelas.

"T-TOLONGGG.. TOLONG AKU TUAN.. PERIH, PERUTKU TERLUKA" ucap gadis itu kencang.

pria itu mendengus, memukul kepala gadis itu.

"kau berisik, pantas saja park jimin membuangmu." ucap pria itu.

"k-kau siapa?" tanya gadis itu, masih menahan sakit.

"cukup jawab beberapa pertanyaan, dan sepakati persetujuan maka aku akan menyelamatkanmu." ucap pria itu tegas.

gadis itu mengadah, tidak melihat apapun karna matanya ditutupi oleh sesuatu.

"kau mengenal park jimin? kau adalah kim jennie yang sekarang berganti nama menjadi jung je na?" tanya pria itu, mencengkram pipi gadis yang ada dihadapannya.

benar, semuanya adalah fakta. gadis itu mengangguk.

"t-tolong selamatkan aku, tuan.." cicit jennie, sekali lagi ia memohon.

"baik, aku akan menyelamatkanmu jika kau berada pada pihak ku." mutlak, itu adalah perintah.

"tentu, aku akan melakukan apapun untuk tuan, termasuk merelakan tubuhku." ucap jennie frustasi, ia sudah kepalang rendah. sudah digilir dengan beberapa pria, membuat harga dirinya hancur sehancur hancurnya. park jimin membuat jennie seperti seorang yang sangat rendah.

"aku tidak butuh tubuhmu. tidak menarik. aku membutuhkanmu untuk kujadikan bonekaku, boneka penghancur park jimin." ucap pria itu terkekeh, jennie bisa mendengar sangat jelas suaranya rendah.

"t-tuan, ini sangat perih." jennie memberitahu, membuat pria itu sekali lagi tertawa. akan kelupaannya, ia kemudian membuka penutup mata yang jennie kenakan.

jennie mengerinyit, terpaku saat melihat sosok rupawan yang sedang tersenyum padanya. iris hitam bak menyelam pada lautan malam itu, membuat jennie terpaku.

"k-kau??"

•••

"kau sedang apa?" ucap jimin manja, masih menggoda rose.

saat ini mereka sedang berada di dapur, rose sedang memasak. namun jimin mengganggu rose, jimin terus saja memeluk rose dan menciumi leher rose.

"hentikan itu." ucap rose kesal, ia jadi tidak fokus memasak.

"tidak mau, kau wangi." ucap park jimin sekali lagi mengecup ceruk leher rose.

"aku belum mandi." ucap rose, jimin terkekeh.

"aku tahu, tapi kau tetap wangi." jimin masih memeluk rose, bahkan kini ia mengeratkan pelukannya.

"dingin... aku ingin pelukan hangat." ucap jimin manja, suaranya seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu.

"tidak. kau tidak melihat aku sedang memasak? berhentilah." pinta rose jengah.

"yayayaya aku akan berhenti, asal setelah itu kita pergi menonton film dikamar, bagaimana?" tawar jimin.

rose memutar bola matanya malas! dasar iblis!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang