menyesal

2.8K 176 14
                                    

"sebenarnya perasaan ku terhadapmu masih ada,masih utuh,namun aku memilih untuk menghilangkan rasa itu, membencinya, lalu kemudian merasakan sesak yang teramat."

— rose

∆∆∆

BAGIAN 16

"Jadi, mengapa adik ku bisa mengalami hal yang seperti itu?" tanya jackson tegas.

jimin diam, tak berkutik.

   ia bingung, kosa kata apa yang selanjutnya harus ia ucapkan. bahkan, sepertinya kosa kata tersebut meluruh dengan tatapan jackson yang menuduh. tidak, tentu saja jimin tidak takut. bukan, ia hanya merasa tegang takut takut jika salah mengucapkan kalimat maka akan berakibat buruk pada hubunganny dengan rose.

jimin tertawa sumbang, miris dengan pemikirannya tersebut. bahkan, ia sendiri yang menghancurkan hubungannya dengan rose.

ia membuka masker,menghela nafas saat kata kata itu telah terlintas di pikirannya. namun kalimat itu menggantung di udara, saat seseorang memanggil jackson. ia ikut menoleh.

dan sekarang, ia butuh pasokan oksigen untuk melihat siapa yang datang.

ia menunduk, seraya membenarkan topi agar ia tidak di kenali.

wanita itu mengerinyit sesaat,saat disebelah jackson terdapat pria.

"jack, bagaimana keadaan rose?" tanyanya khawatir, ia kemudian melirik pria yang masih duduk dengan kepala tertunduk.

"sudah membaik, kau datang naik apa?" tanya jack sambil mengelus surai indah milik gadisnya.

"taxi. jack, dia siapa?" tanya gadisnya, matanya melirik kearah jimin.

jackson tidak terlalu menanggapi, tapi ia menjawab

"dia kekasih rose"

mata gadisnya membulat, seakan mengenal pria tersebut. ia mencoba memberanikan diri, dengan lancang tangan kecil nya menarik topi yang dipakai oleh jimin.

    jimin mengadah, melihat siapa yang menarik topinya. ia menghela nafas, ketahuan sudah penyamarannya saat ini.

   gadis itu lalu menjewer kuping jimin, hingga dirasa memerah lalu ia melepasnya. menatap garang jimin, yang sedang gamang memikirkan rose.

"bagus ya kau! kenapa bisa kau menjalin hubungan tanpa memberitahuku ha-" ucapan gadis itu terpotong, saat suster yang berpakaian putih dengan senyuman tercetak memandang mereka geli.

suster itu menghampiri mereka, masih tersenyum.

jimin mengelus dada, saat topi yang direbut oleh gadis itu sudah kembali dipakai olehnya.

"permisi tuan, apakah kerabat anda ada yang bernama jimin?" tanya suster tersebut.

jackson melirik jimin, ia memaklumi penyamarannya sebagai idol. "ada apa?"

"aniya, nyonya roseanne memanggil namanya sedari tadi. tapi dia sedang tertidur" ucap suster tersebut.

jackson mengangguk, memberitahu suster tersebut bahwa ia akan memberitahu jimin untuk segera menemui rose.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang