kronologis bagian 1

4.4K 223 6
                                    

"Pertengkaran dalam hubungan kakak-adik itu biasa, yang tak biasa ialah rasa cinta yang tumbuh dalam hubungan itu. Tidakah itu salah?" -jackson

●●●

BAGIAN 7

Tadinya park jimin tidak akan memperkenalkan roseanne park pada mereka, namun saat jimin melihat rose memakai hoddie nya tentulah semua member akan mengetahui, hoddie yang gadis itu pakai adalah miliknya. Ditambah lagi dengan bau harum tubuh park jimin yang masih melekat pada hoddie itu, tentu saja di backstage mereka akan bertanya tanya.

setelah roseanne park pergi, jimin melihat butiran salju yang turun dari langit. Indah sekali. Putih bersih, lantas menyatu dengan yang lainnya di jalanan. Jimin menghela nafas, udara di luar sangat dingin. Padahal, ia ingin berlama lama menatap butir butir salju itu. Namun, pakaian yang ia kenakan sama sekali tidak cocok untuk udara musim dingin ini.

Dengan segera, ia masuk. Lalu dilihatnya paman han pun sedang menatap nya dengan tajam. Untuk menyuruh nya masuk kembali ke dalam ruangan.

"kau darimana saja? Udara di luar sangatlah dingin! Ingat! Kita masih punya banyak jadwal, dan kau tidak boleh sakit park jimin! Kau harus menjaga kesehatanmu." Ucap paman han tegas, matanya terus menatap jimin yang menunduk.

"Baik paman han, lain kali aku akan lebih berhati hati." Ucap jimin, ia lalu berjalan berdampingan dengan paman han.

Namun kali ini, kenapa rasanya paman han berjalan sangat lamban? entahlah.. jimin hanya menyeimbangi langkah kaki nya, menghormati paman han. Mungkin saja ia lelah, bisa jadi kan?

Paman han berdeham, membuat jimin refleks ikut menoleh. "Aku sudah tahu siapa gadis itu" ucap paman han datar.

Jimin tidak tahu, apakah paman han akan marah atau tidak? Namun ekspresinya sangat menyebalkan menurut jimin. Tentu saja, karena jimin tak dapat membaca ekspresi paman han.

"Maafkan aku paman, aku hanya berteman dengan gadis itu." Ucap jimin sekali lagi menunduk, merasa bersalah karena takut-takut jika paman han kecewa.

"Tidak, kau tidak perlu minta maaf. Aku mengerti, dan kau? Bandel sekali! Bisanya membuatku susah saja. Aku ini sudah cukup tua, badan ku juga sudah mulai sakit sakitan." Paman han berhenti melangkah kan kakinya, lalu berbalik kepada jimin. Kini mereka berhadapan. "Dan kau, setelah membuatku susah seperti ini.. kau akan berbohong? Aku melihat sendiri dengan mataku. Tentulah kamu mencintainya, aku akan merahasiakan ini jimin. Tentu saja, karna sial nya aku menyayangi kalian seperti anakku!" Lanjut nya dengan nada sebal.

Jimin tersenyum, matanya menatap paman han. Kemudian memeluknya erat, ia jadi merindukan sosok ayah. Tapi paman han sudah cukup, selama inilah paman han yang menggantikan sosok ayah untuk ke-7 member.

"Kau.....mendrama sekali" ucap paman han datar, kemudian melepas pelukan jimin tanpa membalasnya ia segera pergi meninggalkan jimin yang masih kesal karena sifat paman han.

●●●

"Bagaimana tadi?" Ucap jackson memulai pembicaraan, tangannya sedang menyetir, matanya juga fokus melihat jalanan yang sudah bersih dari salju, namun masih licin.

"Bagaimana apanya, huh?" Ucap rose ketus, ia maish kesal sekali pada kakak nya.

"Hei? Kau tidak kunjung memaafkan ku? Bukankah tadi kau tersenyum?" Tanya jackson bingung.

"Aku tersenyum untuk ibu! Bukan untukmu pemalas!" Rose masih menatap jalanan, enggan menatap kakak nya. Ia merasa mual jika menatap wajah jackson, mungkin karena terlalu sering bertemu---dan berdebat tentu saja.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang