after he leave us

853 104 8
                                    


"luka itu selalu datang dari mana saja, terlebih lagi dari seseorang yang sangat kau cinta." -roseanne park

∆∆∆

BAGIAN 23







   seminggu berlalu begitu cepat, semuanya bahkan masih merasakan perasaan yang sama. para fans merasa kecewa, dan bahkan melakukan spread hate kepada seorang park jimin. namun, pria itu mengacuhkanya. ia tidak peduli apapun, selain rose.

     park jimin, kini sedang duduk di kursinya. menatap ke arah laptop, dengan kacamata yang masih bertengger pada hidungnya. ia melihat semua kegiatan yang di lakukan rose selama seminggu, dia gila? tidak, dia hanya ingin tahu.

    semua kamera pengawas itu, ia taruh tanpa sedikitpun ada rasa curiga di dalam diri rose. diam diam, jimin tau apa yang dilakukan rose pada hari harinya.

   ingin rasanya jimin pergi dan memeluk rose, namun semua itu percuma.

  jimin merasa sangat tidak berguna, saat ia melihat rose menangis tapi tidak bisa memeluknya. jimin, pengecut.

ketukan pintu, membuatnya teralih. ia menutup laptopnya. kemudian bergumam, seseorang datang.

neo, sekertaris kepercayaannya membungkuk. kemudian berdiri dihadapan jimin.

"tuan muda, nyonya je na sudah sadarkan diri. dia selalu memberontak, dan dia selalu mengatakan akan membalas perbuatan anda." ucap neo kepada jimin.

jimin terkekeh, membuat neo sedikit ngeri.
"neo, akankah kau memangilnya je na? namanya itu jennie. panggilah dia sesuai asalnya." ucap jimin, membuat neo menjadi salah tingkah.

"lakukan seperti yang aku mau, buat dia merasa seperti orang yang paling menjijikan di dunia ini." final, ucapan itu keluar dari mulut park jimin.

membuat neo mengangguk patuh, lalu pamit pergi.

park jimin menghela nafas, sudah berapa lama ia tidak bertemu rose? bunga mawarnya yang cantik itu? ia sangat ingin melihat langsung.

angin berkesiur saat park jimin membuka jendela yang ada di ruangannya, cuaca terlihat mendung. tidak bersahabat. mentari sepertinya tidak ingin muncul, membuat park jimin kembali menghela nafas.

bunga bunga yang berada di ruangannya layu, tidak terkena cahaya sedikitpun. semuanya menjadi tidak indah, padahal park jimin sudah merawatnya.

ia menatap jejeran gedung gedung tinggi di bawah sana, memikirkan rose kembali. apa rose sedang memasak ramyeon? atau menonton film? ah, bagaimana dengan senior yang menganggunya? jimin harus selesaikan itu.

sebuah dering telfon, membuatnya menoleh. lalu berjalan ke arah meja, mengangkatnya.

"tuan muda, semua fans anda menyerang kantor dengan buah buahan busuk. di depan kantor terjadi kericuhan, keamanan sudah diperketat menjadi level merah. tuan besar melarang anda untuk lewat pintu depan, semua pengawal sudah di persiapkan untuk menjaga anda di pintu sebelah barat." ucap neo, panjang.

jimin mematikannya, tanpa tahu bahwa disana neo sedang terancam.

bukan hal yang tak asing lagi jika kini PE atau Park Entertaiment di serbu massa karena seorang, park jimin. tak heran jika mereka, sekarang selalu membuat keamanan menjadi level merah, dan kuning.

   tidak ingin kecolongan, penjagaan memang diperketat. bahkan terlihat helikopter sudah teronggok manis diatas helipad yang berada di lantai paling atas perusahaan ini.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang