tidak benar benar dilakukan.

2.4K 147 3
                                    

    "katamu, kamu tidak akan lagi menoleh.
tapi, ucapanmu itu dusta belaka, janjimu hanya penenang jiwa semata.
pun, puan merasakan sesak yang teramat di dada, sang tuan tidak peduli. karna ratu hatinya sudah kembali lagi."

∆∆∆

BAGIAN 17

  pintu terbuka, seolah tau apa yang terjadi rose langsung membuka mata indahnya. ternyata itu, chanyeol.

  rose tersenyum sopan, mengingat bahwa chanyeol itu seorang senior di kampusnya.
   
     chanyeol duduk, menatap rose risau. tentu hatinya kacau saat melihat rose seperti ini, maka dari itu ia langsung segera berangkat setelah mendengar rose sadar.

     disamping itu, rose merasa canggung yang teramat, memenuhi atmosfer mereka kini. ruangan yang tadinya terlihat luas, kini terasa sempit dan sesak. 

"kenapa? kau merasa pusing?" tanya chanyeol, tangannya ia angkat untuk menyentuh dahi rose.

rose hanya tersenyum kikuk, kemudian ia menggeleng pelan.

"apa kau sudah merasa baikan?" tanya chanyeol.

rose rasa, ini lebih buruk dari sakit. tidak, dia sangat tidak baik baik saja. hatinya hancur berantakan. ia menghela nafas panjang, menatap chanyeol.

jika saja, jika rose bisa memilih maka ia akan menjatuhkan hati pada pria yang sedang ada dihadapannya. chanyeol begitu sempurna, tubuhnya yang tinggi menjulang bak atlet, tidak lupa dengan otot yang akan membuat para wanita melotot melihatnya, wajah yang tampan sekaligus imut. ah entahlah, apapun itu tetap saja rose tidak bisa menjatuhkan hati pada chanyeol.

tersenyum manis, rose mengangguk memalingkan wajah menatap nyalang ke arah jendela.

"aku baik baik saja oppa" ucap rose tersenyum miris.

mengingat berapa hancurnya dia saat beberapa jam lalu, dia terkekeh. rose sangat munafik, tidak rose melakukan ini untuk melindungi dirinya. melindungi hatinya yang berharga agar tidak lebih  hancur dari yang rose rasakan kini.

"mau jalan jalan ke taman?" tanya chanyeol, membuat rose menoleh.

rose tersenyum, mengangguk.

      ∆∆∆

  park jimin kini kembali membuat kekacauan di apartemennya, taehyung menatap bosan jimin yang kembali memecahkan barang barang yang terbilang mahal dengan mudah. lantai apartemen berantakan, pecahan guci yang dihancurkan jimin dibiarkan berserak begitu saja.

  taehyung kembali menatap jimin datar, mendengus kesal saat park jimin akan menginjak pecahan guci yang ujungnya tajam itu, taehyung langsung mencegahnya.

"kenapa kau begitu hancur?" ucap taehyung datar.

"jika kau melukai kakimu barang sedikitpun saja, kau tidak akan bisa menari dengan benar jimin" tutur taehyung.

  jimin menatap taehyung kesal, masih dengan amarah yang ada jimin duduk di sebelah taehyung.

"lelah?" tanya taehyung.

jimin menggeleng, dia tidak akan semudah itu untuk lelah. dia masih sanggup untuk mematahkan tulang tulang gadis itu.

"tae, bantu aku" ucap jimin dengan nada memaksa.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang