help,i need you!

2.6K 144 10
                                    

"aku masih membencimu, aku masih membenci deru nafas yang masih terhirup olehmu , aku masih benci mengapa bulan sabit itu selalu ada dalam setiap sudut bibirmu.  dan aku benci, saat kau lemah kebencianku melebur bagai asap yang kabur hilang ditelan kepedulian." -taehyung



∆∆∆

BAGIAN 15

      meletup letup bagaikan air yang mendidih, emosi rose kini sedang memuncak dan ia tak kunjung memberhentikan  air matanya. rasanya sesak tak berujung, bahkan seperti di tusuk oleh seribu pedang yang tajam. ia terduduk, menatap butiran salju putih yang mulai jatuh turun kepermukaan bumi. udara yang mulai dingin dengan angin yang mulai sedikit membelai rambut rose, membuat keadaanya mendukung.

   sebuah jaket terlampir pada bahunya, rose masih menangis tersedu-sedu. tapi ia masih bisa melihat dengan jelas siapa yang memberikan jaket tersebut.

kim taehyung.

  pria yang sangat membenci rose, hingga kini.

"jangan berharap aku memaafkanmu, aku masih membencimu kalau kau lupa. sebagai kakak, aku hanya kasihan kepadamu. jackson menelfon ku, menanyakan kabarmu." ucapnya, seraya melangkah kembali, meninggalkan sisa jejak langkah diantara jalanan yang sudah mulai basah oleh butiran salju.

   kepala nya mulai berdenyut pusing, udara begitu dingin menyelusup tubuh.
rose membuka suara, memanggil taehyung parau.

"t-taehyu—"

belum sempat nama itu terucap, rose ambruk ditengah derasnya hujan. dan yang terakhir rose lihat adalah, kepanikan dalam wajah taehyung.

∆∆∆

"sekali lagi! tambahkan!" ucap park jimin memerintah, bartender itu menggeleng seraya memberikan  jimin kopi.

jimin yang tidak sadar pun, meneguknya. lalu mengernyit, merasakan rasa yang berbeda dalam lidahnya. pahit. "kau mau meledekku ya? hidupku sudah pahit. tidak perlu kau tambahkan kopi, kau tau kau itu hanya seorang bartender. jadi turuti perintahku, aku yang membayar mu!" ucap jimin, tangannya menunjuk nunjuk bartender tersebut.

ia kembali terduduk, rasanya melayang, jiwanya ringan, otaknya pun merasakan begitu. rasanya seperti di surga, entah dari mana datangnya rose. ia mendekati jimin dan mendekapnya dengan begitu erat. seraya mengucapkan sesuatu yang sangat jimin inginkan.

"rose, kau masih mencintaiku kan?" tanya jimin parau.

"rose... kumohon, maafkan aku rose"

"rose, mengapa kau tidak mau memaafkan ku? mengapa rose?!"

"rose, kau yang membuatku menjadi seperti ini rose.. tolong, cintai aku lagi.." ucapnya sebelum matanya meredup, kemudian menutup. tanda jimin pingsan.
 

∆∆∆

belaian tangan itu membuat jackson tersadar, ia tertidur pulas dengan ditemani sang kekasih yang masih menatapnya dengan sayu, kekasihnya tersenyum. seolah bulan sabit terbit dari bibirnya, jackson terduduk dengan nyawa yang belum terlalu sadar.

"hei, kau sangat lelah ya?" ucap kekasihnya lembut.

jackson mengangguk, kembali menghambur pada pelukan kekasihnya yang nyaman dan hangat.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang