awal mula

946 94 3
                                    

"I miss the stars you put in my sky."

BAGIAN 26

  Suara gemericik air membuatnya sedikit mengerjap-ngerjap, teringat bahwa dirumah itu ia hanya seorang diri. rose menatap sekelilingnya, jendela kamar sudah terbuka lebar. menampakan awan yang sedikit mendung. ah- apakah itu jackson? 

     sesungguhnya semua yang terjadi malam tadi, sangat nyata apabila dikatakan sebuah mimpi. rose melenguh, merentangkan kedua tangannya yang sedikit pegal. ia beranjak dari tempat tidur dan melihat sekeliling kamarnya. bersih, dan rapih. berbeda jauh saat sebelum rose terlelap. apakah jackson yang membersihkannya?

rose tidak mau ambil pusing, ia segera melirik jam di atas nakas. kembali berfikir, apakah ia benar benar harus mendatangi panti itu? ah, jaehyun pasti akan memaksanya. lalu netra hazel rose menatap pintu pada bilik kamar mandi yang tertutup, tumben sekali jackson menggunakan kamar mandi yang berada di kamarnya?

rose berjalan, sedikit mengetuk pintu yang berada di hadapannya. gemercik air yang mengalir, masih terdengar mengalun di telinganya. seakan tahu ada yang mengetuk, gemercik itu berhenti. sesaat kemudian, daun pintu bergerak membuka.

menampakan rambut coklat legam milik park jimin yang masih basah, dan menjuntai menutupi dahinya.

rose terkejut, membulatkan mata. ia terlalu banyak berhalusinasi akhir akhir ini sepertinya, hingga manusia yang ada dihadapannya kini sangatlah tidak mungkin untuk dikatakan nyata.

rose mengerjapkan mata, membuat kesan lucu. park jimin mengusap rambutnya kebelakang, menampakan dahi yang seakan akan tau bahwa rose dihadapannya akan terpesona.

rose masih yakin, bahwasanya dia hanya berkhayal. tanganya bergerak, sedikit ingin menyentuh pipi park jimin yang basah.

bulir bulir di wajahnya masih terlihat, enggan menghapusnya tangan rose berhenti. membuat park jimin geram, lalu membawa tangan rose pada sebelah pipi kananya.

dirasa nyata, rose langsung menghempaskan tangan itu. sedikit membentur pipi park jimin, dan menyentil  emosi park jimin sedikit. hanya sedikit.

katakanlah, bila semua ini nyata rosw hanya ingin tenggelam. meleleh, atau apapun. rose tidak ingin apabila nanti, hatinya kembali merasakan sakit dan hancur.

rose lelah, ia akui itu. tapi entah mengapa, melihat park jimin ada dihadapannya membuat rose ingin memeluknya ketimbang mengusirnya di kala cuaca sedang dingin. katakanlah, saat ini rose memang sangat merindukan park jimin. seolah-olah hanya park jiminlah pusat dunia rose, sebesar itu efek jimin bagi hidup rose.

rose yang masih mematung, membuat park jimin gemas. merasakan kesiur angin yang berasal dari jendela yang terbuka, membuat park jimin sedikit mengigil. lantaran ia masih memakai handuk yang digunakan untuk menutupi bagian bawah.

tersadar bahwa tubuh park jimin gemetar, rose mengalihkan pandanganya kebawah. rose sekali lagi membulatkan mata, terkejut akan keadaan.

"ARGH SIALAN KAU PARK JIMIN" teriak rose, kemudian berbalik sembari memejamkan mata.

sungguh tak pantas dilihat.

tapi, rose tidak munafik. otot perut jimin memanglah menggiurkan untuk di elus saat ia memeluknya nanti. oh, ayolah. bahkan rose sudah berfikir sejauh itu.

suara kekehan terdengar, sedikit menggoda rose. park jimin berjalan, langkah kakinya mendekat. afeksinya penuh kepada rose, yang sedang menutup mata. entah kenapa, melihat bunga mawarnya seperti itu membuat park jimin semakin mencintainya.

DANGER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang