37

103 14 1
                                    

"Hai, Rei." Alexa tersenyum lebar menatap Rei, mereka janjian di sebuah restoran mewah. Sudah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Restoran mewah ini lebih sering digunakan untuk rapat para kolega bisnis karena mempunyai ruangan tersendiri tetapi tersedia juga di luar ruangan

"Hai, Alexa. Wow, mengapa wajahmu terlihat begitu cerah? Apakah terjadi sesuatu?"

"Tidak ada, aku hanya senang dapat bertemu denganmu lagi setelah sekian lama." Rei tertawa sebagai balasan. 

"Ya, aku begitu sibuk dengan rapat dan sebagainya. Kau berbicara seperti itu apa tidak takut dengan kekasih gangstermu?" wajah Alexa memerah, ia berdeham berusaha mengusir rasa gugupnya. Sebenarnya ia menyadari jika sedang diikuti pastinya oleh suruhan Leo. 

"Tentu saja tidak, mengapa harus takut?"

"Aku tahu ada mata-matanya disini dan aku rasa kau juga tahu, pria itu pasti akan memberitahukan apapun yang kita bicarakan pada boss-nya." Rei tersenyum miring.

"Ya, biarkan saja. Pria itu tidak akan cemburu," 

"That's impossible," Rei menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum kecil.

"Sudah, jangan membahas tentang aku. Jadi, bagaimana Alley? Apa dia baik-baik saja?" Alexa begitu menggebu menanyakan tentang saudara kembarnya, Rei baru saja mengunjungi Alley minggu lalu. Awalnya Alexa akan ikut tetapi bengkelnya tidak bisa ditinggalkan karena sedang banyaknya pelanggan.

"She's fine and healthy. Perutnya begitu besar dan ternyata dia mengandung anak kembar,"

"What?" suara Alexa terdengar memekik keras membuat banyak orang menatapnya, Alexa langsung menutup mulutnya dan meringis. 

"Twins? Seperti aku dan Alley? Oh My God! Aku sangat bahagia," Alexa tidak bisa menahan rasa terharunya, matanya berkaca-kaca. Terakhir kali ia datang sekita satu bulan yang lalu dari hasil pemeriksaan tidak memunculkan dua janin.

"Tetapi bagaimana bisa? Sebulan lalu kami tidak melihatnya."

"Ya, janin yang satunya lagi bersembunyi di balik kakaknya. Jenis kelaminnya hanya satu yang baru terlihat yaitu perempuan yang satunya lagi tidak terlihat karena bersembunyi," Rei mengeluarkan USG milik Alley yang ia bawa, mereka selalu meminta untuk di print sebanyak 3 foto. Untuk Alley, Alexa, dan Rei.

"That's so cute," Alexa mengusap foto USG yang ia pegang. Foto itu tiba-tiba menghilang dari tangannya karena direbut oleh orang yang berada di belakangnya.

"Excuse me! What are you..." Alexa langsung terdiam ketika melihat siapa yang merebut foto USG tersebut, Lucas.

"What?" suara lirih Lucas terdengar oleh Alexa. Mata pria itu memerah menatap foto USG tersebut, ia bisa membaca dengan jelas milik siapa foto tersebut.

"Alley, hamil?" Lucas menatap dingin Alexa.

"Dan kau tidak memberitahukannya padaku?" geramnya.

"Untuk apa?" balas Alexa tidak kalah dingin.

"Kau urus saja istri dan anakmu itu! Alley tidak membutuhkan kau dan keponakanku juga tidak akan membutuhkan kau sebagai ayahnya!" suara Alexa terdengar keras membuat yang lain menoleh. 

"Alexa," tegur Rei.

"Tetapi mereka anak-anakku. Mengapa kau sangat tega melakukan ini padaku?" Lucas tidak menyembunyikan airmatanya yang menetes didepan Alexa, wanita itu langsung mengalihkan pandangannya.

"Lalu membiarkan Alley tersakiti oleh istrimu?" Alexa mendengus.

"Tidak akan pernah. Kau sudah bahagia dengan pilihanmu, jadi biarkan Alley bahagia." Lucas menggeleng, menolak usulan Alexa.

SOMEWHERE, SOMEDAY [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang