Note : Jangan lupa Vote & Comment!
Selamat membaca!
<♡>Alley turun dari bis dan berjalan menuju rumahnya, ia sangat lelah hari ini. Selain mengurus bunga dan pohon yang baru datang, ia juga mengurus pesanan yang lumayan banyak. Sepertinya ia harus menambah pegawai kalau tidak ingin keteteran seperti kemarin-kemarin dan tadi, melewati toko buku yang ternyata tutup lebih cepat membuat Alley sedikit terkejut. Biasanya kakek menutupnya pukul 8 malam dan sekarang baru pukul 5 sore, apa mungkin kakek ada keperluan yang membuatnya terburu-buru menutup toko buku. Ia akan menanyakannya besok pagi kalau begitu, butuh waktu 5 menit untuk sampai kerumahnya. Badannya menegang kaku ketika melihat siapa yang berdiri didepan rumahnya.
Berjalan masuk dengan pelan namun tetap saja suara sepatunya membuat orang yang ada didepan rumahnya berbalik kearahnya. Semoga saja wajahnya tidak merona berlebihan.
"Hai!" Lucas menyapa dengan senyum lebar.
"Oh, Ha-hai Lucas. Ada apa kemari?" ucapnya pelan melarikan matanya kemana saja selain pada pria didepannya.
Lucas mengedikkan bahu kearah mobil hitam disampingnya, "Mengantarkan mobil milik kalian, sudah diperbaiki remnya. Kau bisa memakainya lagi sekarang."
Astaga! Aku bahkan tidak melihat ada mobil disamping Lucas! Ayo otak, jangan seperti ini! Batin Alley memaki.
"Oh ya, terima kasih banyak."
"You're welcome."
"Dimana Alexa?"
"Masih sibuk di bengkel, aku akan kembali ke bengkel lagi sekarang." Lalu keduanya terdiam, mengapa menjadi kaku seperti ini? Lucas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebaiknya ia cepat pergi dari sini. Alley bahkan tidak mau menatapnya.
"Ehm, kalau begitu aku pergi dulu. See you later," sebelum Lucas keluar dari pagar Alley memanggilnya membuat pria itu menghentikan langkahnya.
"Kau butuh sesuatu?" ucapnya berbalik menatap Alley.
"A-apa kau ingin minum dulu?" Astaga! Apa yang kau bicarakan Alley?!
"Kalau tidak mau tidak apa-apa, kau bisa pergi." Alley membalikkan badannya hendak masuk tetapi Lucas menahan pergelangan tangannya, sontak membuat wanita itu menegang kaku.
"Boleh aku minta air putih?" ucapnya pelan dibelakang punggung Alley dengan jarak yang lumayan dekat. Lucas dapat mencium harum vanilla yang berasal dari rambut Alley, ciri khas Alley sekali yang sangat menyukai apapun yang berbau vanilla sejak senior high school.
Alley menarik lengannya pelan,"Ya, tentu saja." Lucas mengikuti Alley berjalan masuk kerumahnya.
Lucas mendudukkan dirinya diruang tamu menunggu Alley memberikannya air minum. Sejujurnya Lucas tidak haus tetapi agar bisa melihat Alley lebih lama mungkin tidak apa-apa. Lucas merasakan ponselnya bergetar, terdapat panggilan masuk namun sebelum ia dapat mengangkatnya Alley memasuki ruangan dengan dua gelas air putih. Lucas langsung mematikan ponselnya dan menaruhnya di saku celana kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEWHERE, SOMEDAY [On-Going]
Romance#The Twin Series Alleysia mencintai sahabat kembarannya, Lucas. Lalu terluka ketika mengetahui pria itu sudah dimiliki wanita lain. Tidak ada yang bisa Alley lakukan, kecuali menghindari pria itu jika ingin sakit hatinya terobati. Lucas sahabat deka...