4

151 28 5
                                    

Note : Jangan lupa vote & comment!
Selamat membaca!
<♡>

Lucas masih setia bersama Alexa mencari keberadaan Alley, hilangnya wanita itu belum bisa dilaporkan pada polisi karena belum ada 24 jam. Alexa tidak tidur semalaman begitupun Lucas

Memang belum 24 jam dan hilangnya Alley belum bisa diberitahukan ke polisi. Alexa belum tidur dari semalam, begitu juga Lucas. Mata Alexa sudah bengkak sekali ditambah menangis sementara Lucas masih kebingungan juga. Walaupun pria itu mempunyai harta yang berlimpah tapi tidak mungkin dia menggunakannya ketika semuanya masih dalam kontrol orangtuanya.

"Aku harus pergi." Ucap Alexa tiba-tiba beranjak dari duduknya yang langsung dihadang Lucas.

"Kau ingin kemana?" Alexa mengernyitkan keningnya dengan tatapan yang tajam meskipun matanya sembab.

"Menurutmu? Aku akan pergi kemanapun dan membawa kakak ku pulang! Kau pikir aku akan diam begini terus?"

Lucas langsung mengusap wajahnya frustasi, "Baik. Aku akan menemanimu. Tapi kita harus memberi kabar pada orang bengkel, toko bunga dan juga lainnya. Semua harus tetap terkontrol." Menurunkan tatapan tajamnya, Alexa pun berpikir sebentar dan berkata. "Aku tidak bisa berpikir apa-apa lagi, lebih baik kau saja yang mengurus semuanya." Lalu Alexa mulai keluar dari pintu dan menuruni tangga.

~~~

Setelah mencari tahu kepada orang-orang sekitar yang mungkin mengetahui tentang Da Costa, Lucas akhirnya mendapati dimana tempat beberapa anggotanya berkumpul. Bersama Alexa yang terus memaksa ikut walaupun Lucas sudah melarangnya, mereka berdua pergi menuju lokasi. Diperjalanan, keduanya terdiam dengan Lucas yang fokus menyetir dan Alexa yang melamun. Wanita itu merasa sedikit menyesal sudah menyelamatkan kakek di toko buku itu, tapi kembali lagi gangster itu yang gila. Lagipula kakek itu juga kesayangan Alley dan dirinya juga sudah menganggap kakek sebagai kakek kandungnya.

Alexa segera turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam bar, namun setelah melihat-lihat dia tidak menemukan yang dicarinya. Lucas menggenggam tangan Alexa erat, menahan Alexa untuk tidak tergesa-gesa. Pria itu menemukan 2 pria yang mempunyai tato singa yang berada di lengan mereka. Lucas menarik Alexa mendekati pria-pria itu.

"Apakah kalian orang Da Costa?" Pertanyaan langsung Lucas membuat seluruh manusia yang berjoget di dance floor pun terdiam. Tidak ada yang pernah berani bertanya seperti yang dilontarkan Lucas.

Kedua orang itu langsung menatap Lucas dan Alexa dari atas kebawah.
"Masih berani bertanya?", kumpulan gangster ini memang sombong. Alexa berdecih dalam hati. Gaya sombong tapi lemah. Apa yang sejujurnya mereka bisa perbuat? Sial, ingin sekali Alexa mencaci maki dan menghabiskan mereka semua.

"Tuan kalian menculik keluarga kami."
Masih Lucas yang berbicara. Pria ini yang berkata dengan hati-hati saja masih bisa membuat kesalahan? Apa lagi Alexa nanti.

Kedua orang itu pun akhirnya berdiri menyamai Lucas dan Alexa. "Lalu?"
Lalu? Bisa-bisanya orang ini berkata seperti itu.
Kembalikan saudaraku bodoh! Dalam hati Alexa.

"Kami ingin membicarakan masalah ini dengan baik-baik, tentunya dengan bertemu dengan atasanmu." Salah satu dari mereka tertawa. "Kau pikir kau siapa? Bertemu? Enak saja."

Alexa yang sudah mulai emosi pun menyentak tangan Lucas yang menggenggamnya. Ia sudah naik pitam dan kini Lucas lah yang berada di belakangnya. "Beri tahu kepada atasanmu, aku adalah Alexandra Raee Dalgliesh! Sementara saudara ku adalah Aleysia Blue Dalgliesh. Aku yang membuat masalah dengan perkumpulan kalian. Aku juga yang menghabisi orang-orang kalian saat di toko buku kakek itu. Jangan sampai kau dan juga kau ku habisi sekarang."
Lucas langsung menatap tajam Alexa, bagaimana mereka bisa membicarakan hal ini baik-baik jika Alexa seperti ini.

Semua anggota Da Costa pun berkumpul mengitari mereka.
Bagus sekali, kini masalah baru telah dibuat oleh Alexa. Lucas hanya bisa tersenyum manis menahan ini semua.
Ia kembali menarik Alexa untuk berada di belakangnya. "Tunggu-tunggu. Tenang, bisakah kita membicarakan ini baik-baik?", lalu beberapa dari orang-orang itu pun berinisiatif, mereka juga tahu bahwa tuan mereka, Leonardo menginginkan Alexa. Kini wanita ini ada di hadapan mereka, alangkah bagusnya, bukan? Lebih baik mereka membawa Alexa kehadapan bosnya.

"Lebih baik wanita yang berada di belakangmu itu ikut kami menemui tuan kami dan bertemu dengan saudaranya sekaligus." Alexa langsung kembali menarik Lucas agar berada di belakangnya. Wanita ini terlalu pemberani. "Baik. Asalkan aku bertemu dengan saudaraku."

"Tapi kau hanya sendiri nona. Tidak boleh dengan pria yang di belakangmu itu." Lucas langsung panik.

"Alexa, kau tidak..,"

Baru saja Lucas ingin berbicara tapi Alexa langsung menyela, "Baik. Bawa aku pergi sekarang."

Ucapnya kepada orang-orang itu, lalu ia menghadap ke Lucas.
"Aku akan baik-baik saja, kau tahu aku siapa, dan aku pastikan Alley akan pulang. Tugasmu adalah menjaganya." Lucas menggeleng tegas.

"Kau juga harus pulang, kalian harus pulang bersama!"
Alexa hanya mengangguk dan lalu ia pun pergi bersama orang-orang itu.

Sepanjang perjalanan Alexa hanya bisa menatap ke arah jalanan. Ia menatap dari arah ke arah, ia harus tetap mengingat semuanya agar ia bisa pulang dengan baik. Cukup jauh dari tempat mereka berkumpul, dan sangat jauh dari rumahnya. Lalu, bagaimana nanti Alexa akan membawa Alley pulang? Orang pun hampir bisa dikatakan tidak ada yang berlalu lintas disini. Bagaimana bisa ada tempat secara khusus seperti ini?

"Tidak perlu berpikiran apapun, nona. Ini tempat khusus dimana seorang Leonardo Da Costa membangun tempat tinggalnya. Ia ingin sesuatu yang tenang dan tentunya hanya dimiliki olehnya." Jelas orang itu tanpa diminta Alexa. Benar-benar sinting. Dia pikir dia siapa? Tinggal saja di planet lain kalau memang ingin sendirian.

~~~

Alexa jadi pusing, bagaimana caranya ia untuk kabur nanti kalau begini?
Begitu memasuki wilayah mendekati yang disebut tempat tinggal seorang Leonardo Da Costa, jalan yang mereka tempuh pun mulai berbentuk spiral dan barulah akhirnya mereka melihat bangunan mewah itu.

Tempat tinggal seperti ini hanya ditinggali sendirian? Luar biasa.
Dengan bangunan berwarna putih, bangunan bertingkat-tingkat.
Alexa memasuki tempat ini langsung dari parkiran menuju ke bawah.
Orang-orang ini menaruh mobil mereka di atas, dan mereka akan turun dengan lift ke bawah dengan kartu tanda pengenal masing-masing.
Sangat ketat, berteknologi dan berarti kini Alexa akan semakin susah.

Ia di bimbing hingga ia masuk ke dalam satu ruangan dimana ia melihat Alexa diikat di kursi dengan kencang.
Ia pun langsung berlari menuju saudaranya ini.
"Alley!"
Ia memegang lengan saudaranya ini. Ikatannya tidak main-main, lengan kembarannya ini hingga memerah, apalagi mungkin tulangnya sakit karena dipaksa menekuk terus menerus di belakang kursi.

Mata Alexa langsung berkaca-kaca sedangkan Alley langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan air mata yang turun deras.

Seperti hendak mengatakan sesuatu.
"Dramatis sekali." ,suara serak dan jantan seorang pria membuat kedua wanita kembar itu menoleh ke arah pintu.

" ,suara serak dan jantan seorang pria membuat kedua wanita kembar itu menoleh ke arah pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOMEWHERE, SOMEDAY [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang