Note : Jangan lupa vote & comment!
Selamat membaca!
<♡>Lucas menaruh box peralatan ditempat biasa, menghembuskan napas lega setelah membereskan semuanya. Pria itu mengambil jaket kulit dan kunci motornya, ia orang terakhir yang berada di bengkel ini karena harus membereskan box-box yang terlupa oleh pegawai untuk ditaruh ditempatnya. Merasakan ponselnya bergetar Lucas mengeluarkannya dari saku jaketnya, ibunya menelpon membuat pria itu mengernyit bingung. Biasanya hanya mengirim pesan tidak sampai menelpon, mengedikkan bahu Lucas tetap mengangkatnya.
"Halo, mom ada apa? Kau butuh sesuatu?"
"Aku! Aku yang butuh kau! Mengapa susah sekali menghubungimu, ayolah Lucas kau tidak pernah memberikan waktumu padaku."
Sial batin Lucas
Wanita yang berada disambungan telepon itu bukan ibunya melainkan tunangannya, demi agar dapat menghubungi Lucas dan pria itu mengangkatnya Tere menggunakan ponsel ibu Lucas
"Aku benar-benar sedang sibuk, banyak sekali pelanggan sekarang. Aku sudah bilang padamu nanti ketika aku ada waktu."
"Maka dari itu kau tidak seharusnya bekerja ditempat seperti itu! Apa susahnya menerima permintaan ayahmu untuk bekerja diperusahaan? Jika kita sudah menikah aku tidak mau melihatmu bekerja ditempat kotor itu lagi!" Lucas menghembuskan napas berat menahan emosi.
"Aku bekerja dimanapun itu adalah hakku! Kau bukan siapa-siapa yang bisa menyuruhku sesuka hatimu! Kau tahu bagaimana kita bisa bertunangan? Itu karena aku memilih bekerja di bengkel ini dan sebagai konsekuensi aku harus menerimamu. Jika aku bekerja diperusahaan, kita tidak mungkin bertunangan karena aku sudah pasti tidak akan bersamamu!" Lucas berbicara dengan pelan tetapi dengen penekanan disetiap katanya.
Tidak terdengar suara dari seberang sana yang membuat Lucas melihat ponselnya namun masih tersambung dengan nomor ibunya, kembali menempelkannya pada telinga Lucas mendengar suara orang yang dikenalnya.
"Sudah kubilang untuk tidak menganggu Lucas pada hari biasa seperti ini, jadinya seperti itukan yang kau dapatkan? Aku tidak mengerti mengapa suamiku memilihkan calon istri yang manja sepertimu, Lucas tidak butuh wanita manja! Yang ia butuhkan adalah wanita yang kuat dan tangguh, bukan yang sedikit-sedikit menangis. Kembalikan ponselnya." Lucas mendengar suara isakan pelan, Tere pasti menangis. Benar kata ibunya, wanita itu sangat manja dan semua perkataannya harus dituruti. Lucas sangat membenci wanita seperti itu.
"Kapan kau pulang?"
"Sebentar lagi mom, aku sudah mau jalan."
"Baiklah, hati-hati." Sambungan telepon terputus, Lucas tersenyum tipis. Ibunya bukan orang yang suka bertele-tele di telepon tapi akan sangat memanjakannya jika sudah bertatap muka, ia sangat mencintai ibunya yang sangat mengerti dirinya. Maka dari itu, Lucas ingin mempunyai calon istri seperti ibunya.
Lucas kembali jalan menuju motornya, namun harus terhenti lagi karena ponselnya berbunyi. Melihat siapa yang menghubunginya dan tanpa basa-basi langsung mengangkatnya.
"Alexa? Kau tertinggal sesuatu?"
"Alley tidak ada dirumah! A-aku tidak tahu harus kemana lagi mencarinya, harusnya dia sudah pulang dari pukul 5 dan pegawainya di toko bunga bilang bahwa Alley sudah pulang. Aku benar-benar bingung, Lucas tolong bantu aku."
"Hey, Alexa. Tenangkan dirimu dulu, aku akan kesana sekarang." Lucas menutup teleponnya lalu segera berangkat menuju rumah Alexa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEWHERE, SOMEDAY [On-Going]
Romance#The Twin Series Alleysia mencintai sahabat kembarannya, Lucas. Lalu terluka ketika mengetahui pria itu sudah dimiliki wanita lain. Tidak ada yang bisa Alley lakukan, kecuali menghindari pria itu jika ingin sakit hatinya terobati. Lucas sahabat deka...