Jangan lupa voment sayang💕.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Nyaman, perasaan apa ini?
-Zical Arganta-
Enjoy💕, dont forget to voment✨
Qeila tak menyangka jika dia akan mendapat teman secepat ini, dia berkenalan dengan beberapa siswi di kelasnya. Yang memiliki hobi sama yaitu, mantengi cowok 2 dimensi.
"Bener lo punya jaket SNK? Gue mau lihat dong" ucap cewek mungil berkulit putih, kalau gak salah namanya Chichi Amita.
"Nanti deh, lo dateng ke rumah gue" ucap Qeila santai.
"Gue punya stande si Kuroo, kalau lo mau gue bakalan ajak kalian ke rumah gue" celetuk Ratih, sekretaris kelas.
Qeila, Kayla, Anum, Chichi, Salsa dan Karina tersenyum lebar, tentu saja mereka mau. "Bawa dong, gue mau lihat" celetuk Ara, cewek yang pakai kaca-mata korban penarikan hp Qeila tadi.
Mereka mengangguk senang, akhirnya di kelas ini mereka tak perlu takut lagi untuk menunjukan bahwa mereka Anime Lovers.
"Apaan sih, cowok gak nyata aja senang" celetuk Rae.
Oh, Rae mancing singa ngamok.
"Diam lo cabe kiloan, gausah bacot. Gue sobek mulut lo" ketus Ara, Rae terdiam.
Ketua Kelas mereka itu memang terkenal galak, judes dan mulutnya jahat kalau berbicara. Jadi Rae gamau ambil masalah dan memilih diam saja.
Qeila tertawa pelan, dia beranjak keluar kelas karena bel istirahat sudah berdering. "Mau kemana Qei?" tanya Kay.
"Mau ketemu gebetan" jawab Qeila lalu berlari riang menuju luar kelas, dia gasabar ingin makan siang bersama.
*****
Brak!
Plak!
Zical menangis tanpa suara, pipinya sakit setelah menerima tamparan ke 4 dari Kak Bintang. Begitu bel dia langsung di seret ke taman belakang lalu ditampar habis-habisan.
Kak Lyta 3 kali, Kak Caca 2 kali sedangkan Kak Bintang 4 kali. Bibir Zical juga sudah sobek, pipinya memar dan bengkak.
"Hiks..ha..hit.." rintihnya.
Bintang mendecih, dia menjambak rambut Zical dan menghantukan kepalanya ke dinding belakang sekolah. "Adek cacat kek lo, gapantes punya temen. Nanti dia kena sial!" ucap Lyta sinis.
Zical menahan sakitnya, dihati maupun tubuhnya. "Aaaa..hiks..ha..hit..hiks.." rintihnya lagi.
Caca muak, dia menedang kuat punggung Zical sampai membuat laki-laki itu terbatuk, Caca menendangnya berulang kali. "mending lo mati, karena gara-gara lo Mami gue mati!" sentak Caca.
Nayna hanya mama tiri mereka, Mami mereka meninggal sesaat setelah melahirkan Zical. Dan semua berubah darisana. Kesengsaraan Zical sudah di dapat sedari dia bayi.
"Huhuuuuu..hiks..ha..hit..hiks.." Zical hanya bisa merintih kata sakit berulang kali. Lyta berjalan ke sudut taman lalu mengambil selang air yang biasa tukang taman pakai.
Dengan kuat dia melibat tubuh Zical dengan selang itu.
Ctas!
"Aaa!!..hiks..ha..af..hiks..ha..hit.." lirihnya pilu, tapi pada dasarnya ketiganya sudah buta akan kasih sayang pada adik mereka.
Makannya rintihan menyayat hati itu tak masuk ke hati mereka. Terus saja mereka menyiksa Zical sampai sebuah suara menghentikannya.
"Wah, ada apaan nih?"
Mereka tersentak dan menoleh bersamaan, disana Qeila berdiri santai dengan ponsel di tangannya. Dan terhubung dengan video call Kepala Sekolah, yang tak lain adalah sahabat Maminya.
Paman Andrean. "Mending lo semua cabut, ini Kepsek uda lihat kelakukan kalian langsung loh" celetuk Qeila santai.
Mereka pucat, dan sebelum pergi Bintang meludahi kepala Zical terlebih dahulu. Betapa jijiknya dia pada adik bungsunya itu, sudah cacat, gak berguna lagi.
"Makasih Paman, uda dulu ya. Qei mau nolong calon suami"
Qeila langsung mematikan sambungannya dengan Andrean, dia berjalan cepat mendekati Zical yang segengah sadar. Keadaannya buruk sekali, memar, darah dan luka dimana-mana.
Qeila mau nangis rasanya "Kita ke rumah sakit ya" bisiknya lembut sembari menggendong Zical ala bridal. Tubuh Zical sangat ringan dan kurus, apa dia kurang makan?.
Zical mencengkram seragam Qeila dan mendusel di dadanya, dapat dia dengar detak jantung Qeila yang cepat. "Bertahan ya, gue bakal jadi tameng lo mulai sekarang. Gak akan ada lagi yang sakitin Zicalnya Qeila" bisik Qeila.
Zical tersenyum lemah. "Ha..ta...hih.." lirih Zical sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
Kepalanya mengeluarkan darah akibat hantukan Bintang, dia pusing. Bolehkan dia istirahat sejenak, sebelum nanti kembali bertarung dengan beratnya hidup.
Tbc.
Jangan lupa voment💕
KAMU SEDANG MEMBACA
My SILENT Boyfriend [End]
Teen FictionZical Arganta hanya ingin merasakan kebahagiaan, dan itu semua dia temukan pada Qeila Apridatan. Gadia judes menawan yang berhasil menjadi mentari di dunia kelamnya. Zical, remaja 17 tahun. Seorang Tuna Wicara yang berharap kebahagiaan berpihak pad...