Extra 1.

14.1K 1.2K 95
                                    

The Happines.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Aku mencintaimu❤

-ZiQei-

6 tahun kemudian.

Qeila yang kini sudah berusia 22 tahun, sekarang menjadi seorang Ceo di perusahaan miliknya sendiri. Sakit hati yang timbul karena kepergian Zical, membuatnya bangkit menjadi wanita kuat.

Dia terus belajar dan berhasil lulus dari kelas akselerasi, lulu kuliah dalam waktu 2 tahun dan membangun perusahaan sendiri dari nol.

Dia masih sendiri, biarpun ada Alvi yang terkadang datang bertamu ke perusahaannya, tetap saja Qeila mati rasa.

Hatinya tetap tertuju pada Zical seorang, Zical yang kini sudah tenang di alam sana.

Bicara soal Bian? Ternyata dia jatuh hati pada seorang guru muda di sekolah mereka dulu. Mau tau siapa? Buk Leah, guru yang saat ini sudah berusia 26 tahun.

Bian jatuh hati, tidak tau alasannya apa. Mungkin hanya pelampiasan saja.

Sekretarisnya yang bernama Zevan, adalah sepupu jauhnya dari pihak Papinya. Dia Tuna Rungu namun kinerjanya sempurna.

"Kak Qei, hari ini ada rapat" ucapnya begitu masuk ke dalam ruangan Qeila.

Qeila sendiri sedari tadi asik memandangi fotonya dengan Zical yang sengaja dia pajang di meja kerjanya. "Rapat dengan perusahaan mana?" tanya Qeila.

Untungnya Zevan menggunakan alat bantu pendengaran. "Dengan perusahaan Om Celo, sebenarnya perwakilan barunya" ujar Zevan.

Qeila menghela napas. "Siapa? Bang Cei?" tanyanya.

Zevan menggeleng "Bukan, dia baru kembali dari Amerika dan langsung ditunjuk menjadi Kepala bagian Pemasaran, dan akan mengajukan kerja sama dengan Divisi Pemasaran kita" terang Zevan.

Qeila tak peduli, dia mengangguk saja. "Jam berapa?" tanya Qeila.

Zevan menggaruk tengkuknya "Sekarang kak, mereka sudah menunggu di ruang meeting" ucapnya sedikit meringis.

Apalagi ketika tatapan tajam Qeila berikan "Kenapa baru sekarang kamu kasih tau Zevan, ck" Qeila segera berdiri dan berjalan menuju walk in closet miliknya.

Dia mengambil jas hitamnya dan melangkah keluar lagi. "Ayo cepat"

Zevan mengangguk patuh, dia mengikuti langkah Qeila yang sangat tegas dan arogan. Turunan om Celo banget memang Qeila ini.

Dia masuk ke ruang meeting begitu sampai "Maaf atas keterlambatan kami" ucapnya formal.

"Bukan masalah, Perwakilan kami juga sedang ke kamar mandi." sahut seorang pria.

Qeila mengangguk, dia duduk di kursinya dan membuka berkas yang mereka ajukan. Qeila membaca dengan seksama berkas tersebut.

Tidak ada yang aneh memang, sampai akhirnya dia membaca berkas bagian terakhir.

Matanya melotot seketika "Apa-"

Cklek.

Qeila mendongak, dia melihat seorang pria tampan nan tinggi, dengan wajahnya yang sangat familliar di mata Qeila.

Hanya saja..ada bekas luka di wajahnya, dan dekat mata kirinya.

Qeila tak percaya ini, masa orang mati bisa hidup lagi "Hai..Qei..la" sapanya lembut.

Berkas ditangannya jatuh, tanpa tedeng aling dia berdiri dan berlari ke arah pria tersebut, dan memeluknya erat. "I-ini benar kamu? Cal ini beneran kamu?" tanya nya bergetar.

Dia bahkan menelisik wajah pria tersebut, ini benar Zicalnya, kekasihnya, cintanya. Pria itu mengangguk "I..ya, Qei" jawabnya lembut.

"Tapi kenapa..hiks..kenapa Cal.."

"Nan..ti aku..ceri..tain.." bisiknya.

Qeila menangis, dia menangis dia dada bidang Zical, menangis bahagia saat merasa dadanya tak lagi berat, napasnya mulai terasa ringan.

Zical juga merasakan hal yang sama, 6 tahun berpisah dari Qeila, membuat rindu menggebu dalam hatinya. "Aku..pulang..Qei.." bisiknya.

Qeila mengangguk "Selamat datang Cal" jawabnya senang.

Semua yang ada di ruangan itu terharu, indahnya kisah cinta mereka.

"Ja..di, apa ja..waban kamu"

Qeila memandang wajah Zical lekat, senyum lembutnya masih sama, tatapan matanya masih sama "Ya, tentu saja jawabanku Iya Zical" jawabnya senang.

Zical lebih senang, dia kembali memeluk Qeila erat, sesekali mencium pucuk kepala Qeila.

Berkas yang tadi tergeletak lemah, dengan tulisan indah dibelakangnya.

Qeila Apridatan, Will you marry me?

Tak perlu cincin, toh cincin mereka yang dulu masih tersemat indah dijari manis mereka masing-masing.




















Tbc.

Yeeeey.

Mau extra lagi? Ya pasti maulah yakan😂.

My SILENT Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang