06.

13.1K 1.6K 84
                                    

Jangan lupa voment💕.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Cukup jadi beban Papa, aku gamau jadi beban Qeila.

-Zical Arganta-

Enjoy💕, dont forget to Voment✨.

Dokter mengatakan jika tidak ada luka dalam, yang ada hanya luka luar yang akan hilang dalam waktu berminggu-minggu. Qeila berdecak sebal saat mendengarnya.

Dia tadi hendak menonjok muka angkuh Dokter yang memeriksa Zical, tapi Zical menahannya dengan senyum lembutnya.

"Gue gedek banget, pengen nonjok muka tuh dokter!" gerutu Qeila yang saat ini sedang membersihkan tangan Zical dengan kain basah. Zical tersenyum dengan susah payah.

Bibirnya kram, kedua pipinya denyut. Semakin sulit baginya untuk tersenyum pada gadis baik ini. Zical hanya menggenggan tangan Qeila yang ada di lengan atasnya.

Menghentikan gerakan tangan Qeila barusan. "Kenapa Cal?" tanyan nya.

Zical hanya mengelus punggung tangan Qeila, memintanya untuk tenang. Tatapan teduhnya menyejukan hati Qeila seketika.

"Maaf, gue cuma gasuka aja. Dia natap lo seakan lo ini orang aneh, gue gasuka" gumam Qeila.

Tangannya masih digenggam Zical.

Zical menggelen pelan, dia kemudian beralih pada rambut hitam Qeila yang indah. Lalu mengelusnya, tatapan matanya menunjukan rasa terima kasih yang besar.

"Gue gamau tanya apa-apa, ntar juga lo kasih tau"

Saat ini yang harus Qeila lakukan adalah menjaga Zical dan juga menyelidiki latar belakangnya, siapa orang tuanya dan apa alasannya dibenci trio kwek-kwek tadi.

Qeila merasa kantung rok nya bergetar, segera dia meraih ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya. "Assalamualaikum, Ya Ahli Jahannam" salam Qeila.

"Wa'alaikum sallam, Ya Ahli Kubur."

"Apa sayang?"

Dahi Zical mengerut, sayang? Ternyata Qeila uda punya pacar, wajar saja kan dia cantik. Pasti pacarnya ganteng rupawan.

Seketika Zical menunduk lesu, senyum getir terbentuk di wajahnya, masa..dia cemburu.

"Sayang pala lo peyang! Lo dimana anak setan!? Mami nyariin lo ini!!"

"Kalau gue anak setan, berarti lo juga dong"

"Bacot muntahan anjing, jawab lo dimana biar gue jemput!"

"Gue di rumah saki-"

"SIAPA LAGI YANG LO HAJAR QEILA!? ANJIR BARU 1 HARI LO SEKOLAH UDA BUAT ULAH AJA!"

"Apasih, gue nolongin masdep gue, dia dibully tadi. Jadi gue tolongin, suudzon mulu lo jadi hooman"

"Oh. Pantat berok kek lo ada juga yang mau?"

"Jangan salah lo, Bian aja jatuh cinta sama gue, buktinya 2 hari lagi dia pindah tuh ke sekolah gue" ujar Qeila bangga.

"Lo pelet fix no debat. Lo dimana su?"

"Rumah sakit kasih Papa"

"Otw nyet"

Tut!

Qeila mendengus sebal, punya abang jahanam banget. Belum aja dia dilempar kak Lizi ke ranjang, ngerengek kek bayi baru dibrojol.

Qeila beralih pada Zical yang menatapnya. "Lo laper?" tanya Qeila.

Zical menggeleng. "Lo ngantuk?"

Zical kembali menggeleng. "Terus lo mau apa?"

Mau Qeila.bisik batin Zical.

Zical menepuk tangan Qeila pelan, terus mengarahkannya pada rambut Zical. "Oooh, lo mau di elus?" Zical mengangguk.

Dengan senang hati Qeila melakukannya. Dia mengelus kepala Zical lembut, sembari bersenandung pelan agar Zical tertidur.

Hari ini hari yang luar biasa, mendapatkan teman sefrekuensi, mendapat sosok yang menjadi idamannya selama ini.

"Tidur yang nyenyak, istirahat sejenak Cal. Setelah ini gue bakalan selalu di sebelah lo sebagai teman, di depan lo sebagai tameng dan di belakang lo sebagai bayangan. Gue bakalan ada dimana pun lo berada" bisiknya.

Karena apapun yang sudah menjadi milik Qeila, maka selamanya akan menjadi milik Qeila.

Sebab Maminya pernah berkata.

"Jika kamu mengklaimnya sebagai milikmu, maka jaga dia, cintai dia, buat dia nyaman denganmu, buat dia bergantung padamu sampai tanpamu satu hari membuatnya gila. Dan musnahkan semua orang yang mengusiknya"

Walau Qeila tak se dominant Mami dan Kak Lizi, namun Qeila dominant dalam fisik. Dia akan menjaga Zical, menjaganya sampai batas waktu yang Qeila punya.








































Tbc.

Jangan lupa voment.

My SILENT Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang