Jangan lupa voment💕
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨Ada gue, sekarang lo aman.
-Qeila Apridatan-
Enjoy💕, dont forget to voment✨.
Qeila menuruni tangga dengan semangat, hari ini dia akan menjemput Zical dan mereka akan berangkat bareng uyey.
"Pagi Mi, Pi." sapa Qeila riang. Dia duduk di kursi sebelah Ceiza lalu menyantap makanannya dengan senang.
Ceiza mendelik, ada apa dengan adiknya ini "Lo kenapa?" tanya Ceiza heran. Tumbenan ni anak girang pas mau pergi sekolah, biasanya lusuh.
Qeila melirik dengan tatapan menggoda "Babang mau tau heuum" ucapnya menggoda sembari mencolek dagu Ceiza.
"Hidih, geli goblok. Lo kira gue sabun cuci piring dicolek-colek" ketus Ceiza kesal. Kalau Lizi yang colek dengan senang hati Ceiza menerima.
Bahkan lubang ayamnya dicocol pun Ceiza menerima dengan lapang dada. Qeila tertawa mendengar ucapan sang abang. "Oh ya Qei, hari ini kamu ke kantor Papi ya." celetuk Celo.
Dia sedang menerima suapan dari Qeiza, penyakitnya kambuh btw. Dia gabisa makan sendiri lagi, bisanya disuapin aja. "Mau ngapain Pi?" tanya Qeila.
Celo menelan kunyahannya terlebih dahulu. "Kamu gantiin Papi sementara, soalnya papi kamu kambuh bayinya" cetus Qeiza santai.
Celo mendelik lucu "Iiih, kenapa kamu bilang gitu sihhh!" rengeknya. Qeiza mengedik tak peduli dan kembali menjejalkan mulut Celo dengan bubur promina.
Qeila diam. "Boleh bawa temen gak Pi?" tanya nya.
Celo menggeleng "Kamu fikir perusahaan itu punya Papi apa"
"Lah, kan emang perusahaan itu punya Papi!!"
Qeiza menoyor dahi Celo. "Pikun, makin tua" ujarnya mengejek. Celo yang ditoyor lantas terdiam, namun kedua mata yang menatap ke arah Qeiza kini memerah dan berkaca-kaca.
"Hiks..Cel tua?..hiks..jadi hiks..Qei ndamau sama Cel lagi?..huhuuuuuu..hiks..Cel uda tua..hiks.." aduh, lupa kalau si bayik lagi kambuh.
Qeiza mengelus dahi Celo dan menyeka air matanya. "Maafin Qei ya, Qei gak maksud bilang Cel tua. Cel masih muda kok, masih 39 tahun kan lagian. Muda dong" cerocos Qeiza.
Celo masih menangis dengan kedua tangan yang berulang kali menyeka air matanya, sedangkan Qeiza yang masih memujuk suami tersayangnya itu.
Kedua remaja di depan mereka hanya menggeleng, harmonis sekali pagi kali ini.
*****
Qeila menghentikan scoopy putihnya di depan pagar rumah keluarga Zical. Dia tak melepas helmnya dan segera turun dari PyPy nya.
Pypy itu nama si scoopy oke.
Sesampainya Qeila di depan pintu rumah, dia langsung mengetuk pintu tersebut.
Tok.tok
"Assalamualaikum" salamnya.
Tak menunggu lama, akhirnya pintu terbuka. Menunjukan seorang wanita berusia sekitar 34 tahun yang masih cantik. "Wa'alaikum sallam. Kamu siapa dan ada urusan apa?" tanya wanita itu tenang.
Qeila memasang senyum manisnya "Saya cari Zical tante, mau ajak berangkat bareng" ujarnya sopan.
Wanita itu, Nayna. Mengangguk kemudian masuk ke dalam tanpa menyurug Qeila masuk. Tak lama dia keluar dengan tangan yang mencengkram erat tangan Zical.
"Ini orangnya. Hati-hati bawa motornya, soalnya dia anak pembawa sial. Takutnya gadis cantik seperti kamu harus mati gara-gara bawa dia" ujar Nayna datar sembari mendorong Zical lumayan kuat.
Setelahnya menutup pintu rumah.
Qeila masih shock, bahkan semakin shock saat melihat keadaan Zical yang bisa dibilang tak baik. Wajah pucat, sudut bibirnya pecah, mata sembab, pipi bengkak.
Dan tubuh yang sedikit menggigil. Segera Qeila memegang dahi Zical dan terasalah suhu tubuhnya yang tinggi. "Cal, lo sakit!! Ayo ke rumah saki-" ucapan Qeila terhenti saat melihat air mata turun dari kedua mata Zical.
Cowok itu menggeleng lemah. "Ha..husah.." lirihnya pilu, dia menyandarkan kepalanya di bahu Qeila karena tak tahan dengan rasa pusing di kepalanya.
Dan rasa sakit di badannya. "Hiks..ha..hit..huhuuuuuu..hiks..Hi..la..hiks..Hi..cal..ha..hit..hiks..ha..hit..he ta li..huhuuuuu"
"Hiks, sakit. Huhuuuuu hika..Qeila..hiks..Zical sakit..hiks..sakit sekali"
Qeila terenyuh, apa yang terjadi. Dengan segera dia menggendong Zical ada bridal dan membawanya ke motornya. Lalu memposisikan Zical menjadi gendongan Koala.
"Peluk gue erat Cal, gue bakalan bawa lo ke rumah gue." bisik Qeila. Zical mengangguk dan mengeratkan pelukannya di leher dan kakinya di pinggang Qeila.
Setelah dirasa pas, Qeila melajukan PyPynya. Dia akan membawa Zical ke rumahnya, disana dia akan bertanya apa yang sudah terjadi.
Dari apa yang Qeila dapat setelah mencari latar belakang Zical, tertera bahwa Zical dan trio anjing adalah saudara kandung. Ibu mereka meninggal 10 menit setelah Zical lahir.
Lalu Aqsal, selaku Papa Zical kawin lagi dengan teman Almarhum istrinya, Nayna. Dan tidak ada infromasi tentang kekerasan pada anak.
"Tenang Cal, ada gue. Lo bakalan baik-baik aja"
Benar, Zical akan baik-baik saja mulai sekarang.
Tbc.
Jangan lupa voment dan follow ya💕.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SILENT Boyfriend [End]
Teen FictionZical Arganta hanya ingin merasakan kebahagiaan, dan itu semua dia temukan pada Qeila Apridatan. Gadia judes menawan yang berhasil menjadi mentari di dunia kelamnya. Zical, remaja 17 tahun. Seorang Tuna Wicara yang berharap kebahagiaan berpihak pad...