16.

10.7K 1.1K 36
                                    

Hey, kalau uda masuk ke konfliknya, sabar ya:)

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Sekolah tak pernah semenyenangkan ini.

-Zical Apridatan-

Janlup Voment💕.

Qeila turun dari lantai 3 bersama Zical di sebelahnya, hari ini Zical akan kembali ke sekolah karena luka dan tubuhnya membaik. Dia juga gamau ngerepotin Qeila terlalu lama.

"Tenang aja, Mami sama Papi orangnya baik kok" bisik Qeila sembari mengeratkan tautan tangan mereka.

Zical berusaha melepaskan pegangan Qeila dan menjaga jarak "Loh, kenapa Cal?" tanya Qeila heran.

Zical menggeleng ribut, 2 hari kemarin Zical tengah dirasuki setan makannya membiarkan Qeila menyentuhnya. Kasihan orang tua Qeila dan Qeila sendiri.

Dosa.

Zical gak munafik, dia juga senang bersentuhan dengan Qeila, hanya saja mereka cuma teman dan skinship seperti itu agak berlebihan.

"Cal?" panggil Qeila lagi, mereka sudah sampai di lantai dasar.

Zical menatap Qeila serius, kedua alisnya menukik ke bawah. Kemudian jari telunjuknya menunjuk ke wajah Qeila "Ho...sa" ucapnya serius.

"Ha..ga..ha..rak..hima..he..her!"

"Jaga jarak 5 meter!"

Qeila mengerjab polos, kemudian tertawa pelan. Untunglah Zical gak 1 spesies sama Papi dan Abangnya, palingan kalau nikah nanti baru Qeila hantam.

Zical dibawah dan Qeila kudu diatas. HAHAHAHAHAHHA.

Untuk sekarang Qeila nurut aja, dia menjaga jarak dari Zical dan tersenyum lembut. "Aku turutin ya mau kamu, aku bakal jaga jarak" ucap Qeila sembari memberikan winksnya.

Zical membeku.

Aku..kamu? Qeila pakai aku-kamu? AAAAAAAAAA BUNDA ZICAL MALUUUUUUUU. Teriak batin Zical.

Wajahnya nge blush, kedua pipinya langsung memerah malu. Dia menunduk tak mau memandang Qeila, alalagi tawa manis Qeila membuat degup jantung Zical mencepat.

Qeila menahan tawa gilanya, baru juga di aku-kamuin Zical uda nge blush gitu. Aduh beruntungnya Qeila bisa kenal cowok selugu Zical ini.

"Uda malunya? Ayo ke meja makan" ajak Qeila lembut.

Zical mengangguk, dia berjalan sedikit berjarak dari Qeila. Dia senang, tak ada yang bisa menjabarkan bagaimana senangnya Zical saat ini.

*****

Begitu Qeila dan Zical turun dari mobil Ceiza, semua murid memandang mereka berdua "Pulang langsung pulang lo, awas keluyuran" peringat Ceiza.

Qeila merotasi matanya malas "Gausah bacot, gue aduin Kak Lizi lo bang karena mulut lo cakep kotor dari kemaren!" ancam Qeila.

Ceiza pucat seketika, dia macan yang tak berkutik saat dihadapan Lizi. Kekasihnya yang..eum..sangat manja namun menjadi pihak yang dominan dalam hubungan mereka.

Qeila tertawa puas melihat wajah pucat Ceiza, dia langsung berjalan meninggalkan mobil Ceiza dengan Zical di sebelahnya.

Jarak mereka tak terlalu jauh, cuma ya gak dempetan "Istirahat ke kelas gue ya Cal" ucap Qeila.

Zical berhenti melangkah, dia menatap sebal Qeila "Apa? Kenapa? Doushite?" tanya Qeila heran.

"Hahu..ha..mu. ha..nan..hue..ho..hahi" rajuk Zical pelan.

"Aku kamu, jangan gue lo lagi"

Qeila tertawa lagi kemudian mengangguk "Iya maafin aku ya" ujar Qeila lembut. Zical mengangguk puas, gini kan enak di dengar.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju kelas. Kelas Zical hanya dipisahkan 3 kelas dari kelas Qeila. Jadi yang duluan dapat itu kelas Zical.

"Belajar yang rajin"

"Hi..ha"

"Jangan ngelamun"

"Ho..he"

"Kalau ada yang ganggu, kasih tau aku"

"Hiha...ha..hel"

"Aku tuh bawel cuma sama kamu"

Zical gemas sendiri, dia mengambil sapu tangannya lalu mengelus kepala Qeila dengan tangan yang dilapisi sapu tangan. Otomatis kan gak nyentuh rambut Qeila.

"He..mehin..hau" ucap Zical gemas.

"Gemesin tau"

Qeila terpaku guys, terpesona juga dia. "Cal" panggilnya. Zical yang sudah menarik tangannya kembali, menoleh.

"Hi..ha?"

Qeila mendekati wajah Zical, kemudian mengambil sapu tangan tadi.

Chuup.

Zical shock, matanya melotot kaget saat sapu tangan menjadi penghalang antara bibir Qeila dengan bibirnya.

"Hey, ini bukan ciuman dan kita gak sentuhan kan?" bisik Qeila menggoda.

Zical masih mematung bahkan ketika Qeila berjalan menjauhinya, dia memegang bibirnya. Tak ada rasa hangat sama sekali di bibirnya.

Tapi...hati Zical menghangat dan jantungnya berdebar kencang.

Dosa gak sih?. Bisik batin Zical bingung.

Mereka gak sentuhan..kulit mereka terhalang sapu tangan. Apakah bisa dibilang bersentuhan?

Gatau ah. Zical mengusap wajahnya kasar dan juga rambutnya, Qeila berhasil mengobrak abrik isi hati Zical.

Qeila berhasil menjadi pengaruh besar di hidup Zical, Zical...sedikit meraa jika dirinya sudah terpaut pada Qeila.

Tak tau apa yang akan Zical lakukan jika Qeila membencinya dan malah menjauhinya. Zical gamau membayangkannya.

Terlalu menyakitkan.








































Tbc.

Jangan lupa voment:)

My SILENT Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang