Alhamdulillah Sah!

13.5K 1.2K 106
                                    

Extra part sampe 25, kayaknya😭.

Author Pov.

Zical gugup sekali, tangannya berkeringat dingin dan jantungnya berdegup sangat amat cepat, dia mau kawin nih, Ya Allah gak nyangka.

Celo yang berada di dekat Zical lantas mendengus "Jaga putriku baik-baik, jika kau membuatnya menangis. Kau akan kuhajar!" peringatnya serius.

Celo babi meresahkan.

Zical mengangguk patuh, baju putih dan peci putihnya nampak serasi ditubuhnya saat ini. Belum habis kegugupannya, kini dia kembali gugup.

Apalagi ketika Ceiza mendekatinya dan merangkul bahunya "Jaga adikku, kalau kau membuatnya menangis, maka siksaan yang kau rasakan pada keluargamu akan kembali kau rasakan" bisiknya lembut.

Zical semakin pucat, sial...belum kawin aja uda gini ancamannya.

Lizi yang melihat tingkah calon suaminya itu berdecak kesal, lalu menarik kupingnya "Jangan ganggu calon pengantin! Sini kamu" ucapnya geram.

Ceiza meringis saat merasakan tarikan di telinganya, dia menatap Lizi dengan tatapan berkaca-kaca, hidungnya juga ikut memerah "S-sakit.." lirihnya sedih.

Lizi merotasi matanya malas, lalu memeluk Ceiza lembut "Maaf ya maaf" bisiknya. Ceiza mengangguk di bahu Lizi, dia kan cuma pura-pura nyahahahhaa.

"Tenang aja, yang harus kamu takuti itu nanti. Pas malam pertama, Qeila itu dominant yang tertunda asal kamu tau" celetuk Qeiza.

Dia tau Qeila itu female dominant, hanya saja dia masih menahan diri agar tidak membobol Zical, takutnya Zical kena mental breakdance gara-gara ditusbol.

Zical menelan ludahnya kasar "I-iya..Ma..mi" balasnya gugup.

Waw...Zical gatau jika Qeila dominant..apa Zical akan ada dibawah? Dia yang digoyang? Waw..daebak.

Zical melamun sejenak, sampai tak sadar jika Qeila sudah keluar dari kamar rias dan kini duduk di sebelahnya. Qeila menggeleng pelan lalu menyenggol bahu Zical.

"Ha? Eh..apa?" ucapnya bingung.

Zical menatap ke samping dan terlihatlah wajah cantik Qeila, jantung Zical semakin tak terkendali "Duh..can..tik..banget.." lirihnya tak tahan, dia hendak mencium Qeila tapi tertahan saudara.

"Woi-woi belom halal!!"

"Sabar Ical sabar!!"

"Wah mas nya uda gak sabar nih ya"

Pipi putih Zical memerah, dia malu ya ampun. "Hahaha, lagian kamu main nyosor aja sih Cal" bisik Qeila geli.

Zical yang ditertawakan lantas merengut sebal "Ha..bisnya, ka..mu..cantik" cicitnya malu.

"Ehm! Saatnya ijab qobul mas Zical"

Zical mengatur pernapasannya, kemudian menggapai tangan Celo yang menjadi wali Qeila saat ini. Penghulu mulai mengintruksi.

"Saya terima nikah dan kawinnya Zical Arganta dengan Putri saya yang bernama Qeila Apridatan binti Celo Apridatan, dengan mas kawin emas batangan seberat 3 kilogram, sebuah villa di Belanda, mobil sport hitam, uang 1 milliar dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!" ucap Celo tanpa jeda.

Zical menarik napas panjang "Saya terima nikah dan kawinnya Qeila Apridatan binti Celo Apridatan dengan mas kawin tersebut dibayar Tunai!" ucap Zical lancar tanpa hambatan.

Napasnya juga terasa ringan "Bagaimana para saksi? Sah?" tanya Penghulu.

Semua saksi mengangguk "SAH!"

"Alhamdulillah"

Zical meremat kedua tangannya, dia gugup sekali. Apalagi kini dia harus mencium Qeila "Qei-"

Qeila tak memberi jeda, dia menangkup wajah Zical dan langsung menciumnya di bibir, akhirnya bisa ciuman tanpa takut dosa.

"Bukan anak aku" gumam Qeiza malu. Agresif sekali putrinya ini ckckckx.

Celo terharu, dia menyeka air mata disudut matanya dan mendekati istrinya "Qeiza" panggilnya pelan.

"Kenapa?"

"Buat anak lagi yuk"

Qeiza melotot kaget, dia menyentil dahi Celo pelan "Kamu gila" celetuknya. Celo merengut sebal dan memeluk istrinya sayang.

"Tinggal kita berdua ya, Ceiza mau nikah minggu depan. Jadi kita tinggal menikmati waktu bersama sampai kita mati" bisiknya mesra.

Qeiza menggeleng pelan, dia mencium pipi Celo sayang. Mantan bosnya, mantan bayi gede yang popoknya Qeiza sendiri yang ganti.

Cinta pertama dan terakhirnya "Sayang Celo banyak-banyak" bisik Qeila.

Celo tersenyum sendu "Sayang Qeiza banyak-banyak" balasnya.

Semua bahagia, akhir yang bahagia, tak ada lagi air mata, ataupun luka melara.

























Tbc.

Tinggal malam pertama ni!

My SILENT Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang