Janlup voment💕
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨Aku suka Qeila
Aku suka Zical-ZiQei-
Janlup Voment💕
Zical tak henti tersenyum sedari tadi, dia juga berulang kali menyentuh bibir mungilnya yang tadi dicium Qeila. Apa ini mimpi? Zical pernah memimpikan memiliki seseorang yang menerimanya apa adanya.
Dan tak dia sangka orang itu adalah Qeila Apridatan, cewek galak yang menolongnya saat digantung di pohon belakang sekolah.
Zical menuliskan nama Qeila di belakang buku tulisnya.
Qeila❤ sayang Zical❤
Senyum malu langsung terbentuk di wajah menawan Zical. Dia menggigit bibirnya gemas, indahnya perasaan yang tengah Zical rasakan.
"Ha..yang..Hi..la.." lirih Zical teramat pelan. Untung saja dia duduk di kursi paling belakang, jadi tak ada yang akan memergoki tulisannya.
Zical tak peduli dengan suasana kelasnya, karena Buk Leah dan Buk Amanda selaku guru Biologi A dan B tak hadir.
Jadi kelas Zical dan kelas Qeila jam kosong. Zical berniat untuk pergi ke kelas Qeila, karena sebentar lagi juga istirahat.
Baru juga Zical berdiri, sudah ada saja hama yang mengganggunya. "Yo Ical" sapa Alvian, perusuh kelas.
Dia datang dan merangkul Zical dengan sok dekatnya. "Wih, lo gak dibully kakel lagi Cal?" tanya Alvi santai.
Zical menggeleng pelan. Tatapan mata Alvi tertuju pada buku yang ada di tangan Zical, dengan cepat dia menarik buku itu. "Wes bro, gue lihat ya. Katanya ada Pr Buk Leah ni" ujar Alvi bermain-main.
Zical mengepalkan kedua tangannya, dengan cepat dia berusaha menarik bukunya kembali "Lo mau apa? Mau buku ini? Sini ambil tapi gue baca dulu ya" Zical menggeleng ribut.
Sial, jangan sampai Alvi membaca tulisan di belakang buku Zical. Alvi dengan santainya membuka buku Zical dan membolak-balik halamannya.
Sampai akhirnya dia berakhir di bagian belakang buku. Matanya melotot seketika "Qeila sayang Zical? Ha..HAHAHAHAHAHA NGIMPI LO!" Tawa yang Alvi berikan bukan tawa senang.
Tapi tawa sarkas penuh kebencian, dia merobek kertas itu dan merematnya sampai remuk. Zical menggeram kesal, dia berusaha menarik gumpalan kertas tadi.
Alvi menangkap tangan Zical dan menendang perutnya, sampai membuatnya kejungkal ke belakang.
Bruk!
Dan menabrak kursi serta meja di dekatnya. Alvi menginjak perut Zical dan memandangnya dingin.
"Gue duluan suka sama Qeila sejak gue lihat dia diparkiran. Tapi lo! Si bisu yang kurang ajarnya berandai Qeila suka sama lo" bisiknya dingin.
Dia benci melihat orang suka pada Qeila, Alvi duluan suka pada Qeila. Dan Qeila akan menjadi miliknya segera. Zical memandangnya tajam, dengan cepat dia menepis kaki Alvi dari perutnya.
Kemudian berdiri dan menatapnya dingin. "Ape lo! Bisu gausah lagak!" tantang Alvi.
Zical mendecih, dia memberikan jari tengahnya pada Alvi, sampai membuat seisi kelas shock. "Lo-"
Buagh!
Dengan kuat Zical memukul pipi Alvi dan menendang perutnya. Hey-hey, selama Zical ada di rumah Qeila 2 hari yang lalu.
Ceiza selalu membantunya, Ceiza mengajarinya bagaimana cara bertarung layaknya pria sejati. Dan inilah hasilnya.
Alvi yang merasa harga dirinya dijatuhkan kemudian bangkit, dan membalas pukulan Zical "BISU KURANG AJAR LO!" amuk Alvi.
Zical tersenyum miring dan membalas pukulan Alvi, mereka asik berkelahi tanpa tau jika guru BK sudah berdiri di dekat mereka.
"Kalian berdua, KE BK SEKARANG!"
Nahloh, kena hukum kan jadinya.
*****
Qeila menekan luka di sudut bibir Zical sampai membuat siempunya meringis. "Ahh..ha..hit..ih!" ringisnya sedikit merengek.
Qeila memandangnya datar "Siapa suruh baku hantam" gumamnya. Dia hanya kesal, karena acara streamung anime bersamanya jadi keganggu.
Zical memandang melas Qeila, bibirnya melengkung ke bawah "Hi...la..ha..nan..ha..rah" cicitnya melas, Zical memilin ujung rambut Qeila.
"Gue gak marah, cuma kesel aja"
"Ha..hu..ha..mu!"
"Iya sorry, jadi kenapa kamu berantem sama Alvi?"
Zical menunduk, dia takut Qeila menjauhinya karena masalah ini, masalah sepele. "Zical?"
Zical menghela napas pendek, kemudian menggenggam tangan Qeila. Kemudian Zical mencium punggung tangan Qeila "Hi..la..ha..hu"
Qeila menunggu, nampaknya dia berhasil membuat Zical suka padanya dan bergantung padanya "Kamu?"
Zical memandang lekat kedua mata Qeila "A..ku..hu..ka..he..la" ucapnya serius, kedua matanya bergetar dengan iringan jantung yang berdetak kencang.
Wajahnya merona merasakan perasaan yang menggebu. Dia berhasil mengatakannya, Qeila tersenyum lembut, tak ayal dia senang.
Qeila membalik tangan Zical dan mencium tangannya "Aku juga suka Zical" jawabnya lembut.
Senyum lebar tak elak, Zical senang. Dia memeluk Qeila dengan erat, apa boleh dia berharap, kalau Qeila selamanya hanya miliknya.
Hanya Zical yang boleh mencium dan memeluk Qeila, hanya Zical. Tak boleh ada yang lain.
Tbc.
Aw, bapereu💕
KAMU SEDANG MEMBACA
My SILENT Boyfriend [End]
Teen FictionZical Arganta hanya ingin merasakan kebahagiaan, dan itu semua dia temukan pada Qeila Apridatan. Gadia judes menawan yang berhasil menjadi mentari di dunia kelamnya. Zical, remaja 17 tahun. Seorang Tuna Wicara yang berharap kebahagiaan berpihak pad...