07.

12.6K 1.5K 96
                                    

Jangan lupa voment💕.

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨

Jangankan nonjok, bunuh orang pun gue sanggup demi lo Cal.

-Qeila Apridatan-

Enjoy💕, dont forget to voment✨

Cukup setengah hari bagi Zical untuk dirawat, dia tak mau membebani Qeila dengan harus menjaga nya selama di rumah sakit.

Gadis baik itu sudah cukup membuatnya segan karena kebaikannya. Walau Qeila bersikeras ingin dia dirawat selama seminggu, tapi dengan tatapan melasnya.

Akhirnya Qeila luluh.

"Lo yakin gak papa? Kompres pipi lo biar gak makin bengkak, terus pakein salep biar lukanya kering. Besok gue jemput oke" oceh Qeila dari dalam mobil.

Ceiza tadi menjemputnya dan sekalian mengantar Zical. Zical tersenyum kecil kemudian menggerakan tangannya, memakai bahasa Isyaratnya.

'Makasih banyak Qeila'

Qeila memandangnya heran, dia belum belajar bahasa isyarat dan dipastikan dia akan mengambil les private untuk belajar bahasa isyarat.

"Kata dia makasih Qeila, gitu aja gatau. Dongo bener lo Qei" ketus Ceiza.

Qeila ber oh ria "Lo gausah makasih, gue ikhlas kok. Yaudah gue pulang dulu ya." Zical mengangguk, senyum manis sedikit susah dia berikan walau bisa.

Qeila melambaikan tangannya ke arah Zical saat mobilnya melaju. Zical masih disana, dia berbalik saat mobil Qeila tak terlihat lagi.

Zical berdoa di dalam hati semoga dia tak mendapat hukuman saat masuk ke dalam rumah. Masalah ketiga kakaknya pasti akan berdampak padanya.

Dan ini sudah malam, pastinya semuanya ada di rumah.

Dia membuka pintu perlahan. Assalamualaikum. Batinnya mengucapkan salam.

Plak!

Nyess banget rasanya, denyut yang tadi aja belum sembuh, ini malah ditambah lagi. Zical memandang takut Aqsal yang berdiri di depannya.

Yang baru saja menamparnya kuat sampai darah mengalir disudut bibirnya. Matanya bergetar takut melihat raut penuh amarah yang Aqsal berikan.

"Kau dasar anak gak berguna!! Masih aja libatin kakakmu dalam masalah!!" sentaknya emosi sembari menjambak rambut Zical lalu menyeretnya menjauh.

Dapat Zical lihat ketiga saudaranya tersenyum miring penuh kepuasan, bahkan Lyta menggumamkan kata.

"Mampus lo"

Air mata kembali mengalir, kapan penderitaanya berakhir. Kapan...Zical belum menyerah hanya saja dia lelah, kapan dia bisa mendapatkan kasih sayang.

Aqsal membawanya ke gudang rumah dan mendorongnya kasar. Lalu Aqsal mengambil tali pinggang yang ukurannya besar.

"Kau harus diberi hukuman!" serunya semakin emosi. Dia merobek kaus yang Zical pakai dan menyisakan tubuh bagian atasnya yang naked.

Zical menggeleng ribut. "Haa..hiks..ha..nan..hiks..hi..cal..ho...
hon..ha..." lirihnya pilu. Dia tak mau terluka lagi, rasanya sakit sekali.

"pa, hiks..jangan..hiks..Zical mohon pa"

Zical terus menangis tersedu memohon agar Aqsal tak memukulnya. Dia memohon dengan sangat. "Diam kau!"

Ctass!

"Aaa!!..hiks..ha..hit..hiks.."

Ctas!

Ctas!

Ctas!

Ctas!

Zical meringkuk dalam, sakit sekali. Tubuhnya sudah dipenuhi birat kebiruan memanjang, sedikitnya sudah mengeluarkan darah.

"Seharusnya kau berguna sedikit!!"

Ctas!

"Hiks..ham..hun.."
"Hiks..am..pun"

"Diam!!"

Ctas!

"Huaaaaaaa..hiks...ha..hit...hiks..ha..
hit..haa..hiks..ham..hun.."
"sakit..hiks..sakit pa..hiks..ampun."

Malam itu hanya diiringi dengan tangisan meminta ampun dari Zical, jika dia tak mengingat bahwa sekarang ada gadis cantik baik hati di sebelahnya.

Zical sudah ingin menyerah, rasanya sakit sekali. Zical serasa ingin mati jika seperti ini.

"Hiks...Hi..la..hiks..hi..la..hiks..huhuuu
...hiks..hi..la" Zical terus merintihkan nama Qeila ketika sabetan itu terus dia terima.

Hanya Qeila yang ada di pikirannya saat ini, hanya Qeila yang terbesit di hatinya. Gadis asing yang dia temui hari ini.

Gadis baik yang mau menjadi temannya, gadis, yang perlahan menerangi dunia kelamnya.

"Hiks...hi..la...ha..hit..he..ta..li.." rintihnya, tubuhnya meringkuk gemetaran.

"Hiks..Qeila..sa..kit..se..ka..li"

Aqsal melempar tali pingggang itu setelah selesai. Dia menendang sekali tubuh Zical lalu beranjak pergi.

"Cepatlah mati atau pergi dari sini" ketusnya kejam.

Zical tak peduli, dia masih merintihkan nama Qeila berulang kali. Memohon jika nama itu bisa meringankan rasa sakitnya.






























Tbc.

Jangan lupa voment💕.

My SILENT Boyfriend [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang