The Pain
Baca sambil dengerin lagu mungkin hari ini esok atau nanti❤.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨Qeila, aku mencintaimu.
-Zical Arganta-
Janlup voment.
Plak!
Zical meringis, tamparan ke 15 kembali dia terima dari keluarganya, dia dibawa ke rumah lamanya dan kembali merasakan, dan kali ini.
Siksaannya semakin menyakitkan.
"Kau memang anak tak tau diuntung! Lebih bagus kau mati!" ujar Aqsal penuh kebencian, sembari mengambil besi seukuran lengannya.
Dengan ujung yang sudah panas.
Zical menggeleng ribut, dia memohon agar Aqsal menghentikan. "Pa..pa..hiks..ha..nan..Pa..hiks..Zi...cal..hiks..mo..hon.." rintihnya penuh kesakitan.
Tubuhnya penuh dengan luka dan darah, tamparan, pukulan, cambukan kembali dia terima. Dan kali ini apa lagi "Rasakan ini, hukuman untuk anak nakal sepertimu, yang beraninya membuat keluargaku dalam masalah!"
Aqsal menekan ujung besi panas itu ke betis Zical. Sampai kulitnya melepuh dan mengeluarkan darah.
"AAAARGGHHHHH!!..hiks..SA..Kit..hiks..Pa..hiks..sa..kit...Pa..hiks.."
Sakit sekali, rasanya sakit sekali. Zical tak tahan. Bintang dan Caca mendekat kemudian menendang tubuh Zical berulang kali.
"MATI! MATI KAU SIALAN! MATI KAU ANJING!! MATI!!" teriak Bintang emosi. Dia menarik rambut Zical dan menghantukan kepalanya ke lantai.
Sampai darah menetes dari kepalanya dan membasahi lantai. Untuk yang kesekian kalinya "Sini biar gue rekam, coba lo ngomong gaguk. Biar kalau lo mati, rekaman ini gue kirim ke Qeila. Pacar lo" ujar Lyta dengan senangnya.
Zical melirik dengan mata yang sudah meneteskan darah, dia menangis ketika mengingat nama Qeila "Qe..ila..ma..af.." lirihnya pilu, dia berusaha menggapai ponselnya.
Membayangkan jika yang dia gapai adalah wajah cantik Qeila. "Qei..la..ma..af..hiks..ma..af...Qei..ma..af.." lirihnya berulang kali.
Tubuhnya serasa remuk, Aqsal mendecih dan kembali menusukan besi itu ke pinggang Zical. "AAAARRRGGHHHH!!...AAAAARGHHHHHH!!!..sa..kit..hiks..Pa..ma..af.." tangisnya semakin menjadi.
Aqsal tak peduli, dia semakin menusuk pinggang Zical, semakin dalam sampai Zical kembali berteriak kesakitan, teriakan memilukan yang sangat menyayat hati.
"Huaaaaaaaaaaaaaa..hiks..sa..kit..Pa...hiks..sa..kit..hiks..sa..kit.." tangisnya histeris nan pilu.
Tak sampai disana, kini Aqsal membiarkan besi itu menancap di pinggang Zical, dia berjalan menuju sudut ruangan dan mengambil kursi.
Lalu menghantamkannya ke tubuh Zical.
Bugh!
"ARGHHH!!..hiks..P-pa..hiks...arghh..sakit pa..sakit..hiks..sakit Pa..maaf Pa..hiks..maafin..Zi..cal Pa..hiks..maaf Pa..hiks..maaf.."
Aqsal seakan tuli, dia terus memukulkan kursi ke tubuh Zical. Tak mengindahkan rintihan penuh menyayat hati. Nayna yang menonton disudut ruangan saja sampai menggigit bibirnya kuat.
Dia kasihan, apa yang harus dia lakukan sekarang.
"MATI KAU! KAU GAK SEHARUSNYA HIDUP DAN MEMBIARKAN ISTRIKU MATI!..hiks...GARA-GARA KAU DIA MATI!! KAU DENGAR!!? DIA MATI GARA-GARA KAU ANAK SIALAN!!"
Raungan histeris yang Aqsal keluarkan menyayat hati, isi hati yang tak pernah Aqsal katakan pada siapapun.
Hatinya sedikit tergerak mendengar rintihan Zical, tapi..tetap saja kebencian..terus menghantuinya.
Zical tersenyum pedih, dia meringis dan matanya mulai terpejam. Dia lelah...dia ingin menyerah, dia ingin bertemu Bunda.
Zical tak tahan.
Zical mau istirahat.
Zical benar-benar lelah.
Izinkan...Zical tidur sejenak.
Matanya mulai terpejam, air mata darah yang mengalir turun seakan menjadi pertanda bahwa sang pemilik tubuh sudah dalam batasnya.
Batas dalam menghadapi pahitnya hidup. Pahitnya yang tak kunjung pergi, yang tak kunjung enyah dari hidupnya.
Zical lelah.
Tapi dia tak mau menyerah...Qeila..Zical teringat pada Qeila. Bagaimana dengan Qeila jika Zical pergi.
Zical tak mau Qeila bersama yang lain, Zical tak mau Qeila bersanding dengan Pria lain. Tapi...Zical lelah.
Zical mau istirahat.
Sebentar saja, sampai luka di hati dan tubuhnya menghilang. Zical menyerah, dia menyerah. Zical ingin istirahat.
Istirahat, dari kejamnya dunia.
Tbc.
Aku ngetik sambil dengerin lagu "Mungkin hari ini esok atau nanti" asli mewek😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SILENT Boyfriend [End]
Teen FictionZical Arganta hanya ingin merasakan kebahagiaan, dan itu semua dia temukan pada Qeila Apridatan. Gadia judes menawan yang berhasil menjadi mentari di dunia kelamnya. Zical, remaja 17 tahun. Seorang Tuna Wicara yang berharap kebahagiaan berpihak pad...