2. Ah, Hello!

4.1K 670 13
                                    

Hampir 5 menit lamanya mereka menunggu, hampir 5 menit pula Beomgyu menahan hasratnya. Oh ayolah, siapa yang tak tahan melihat Pemuda Kang itu dengan penampilan acak acakan seperti itu. Ditambah sedari tadi dia mencoba melepaskan pakaiannya.

Dan akhirnya, rasanya Beomgyu akan bersujud, orang yang ditunggu-tunggu telah tiba. Sebuah mobil hitam mewah berhenti didepannya, muncullah seorang Pria paruh baya dengan pakaian jasnya yang Beomgyu konfirmasi sebagai ayah Si Kang itu.

"Taehyun! " pekiknya begitu keluar dari mobil.

"A-ayah..." miris rasanya mendengar lirihan Pemuda Kang itu.

"Sudah Ayah bilang agar dirumah saja! Sudahlah."

Dengan segera Ayahnya menggendong anaknya itu memasuki mobil. Wah, dia tak mengindahkan Beomgyu ternyata, perjuangan kerasnya tak dihargai ternyata.

Baru saja dia akan melangkah pergi, lengannya ditahan dan diseret masuk.

"Untuk meminta kejelasan." ya, itulah kata Ayah Taehyun.

Wah, rupanya kewarasan Beomgyu sedang diuji

~••~

Begitu sampai, Tuan Kang menggendong putranya masuk rumah dengan tergesa-gesa.

Hampir saja memasuki pintu, lengannya dicekal Beomgyu. Dia menoleh dengan ekspresi kesal.

Tanpa sepatah kata, Beomgyu langsung mengambil sebuah benda dari tasnya. Suntikan.

Dia segera mencabut tutupnya dan menyuntikannya pada Taehyun yang berada digendongan Ayahnya.

Sang empu memekik kesakitan, dan tak berselang lama kehilangan kesadaran, membuat sang Ayah semakin panik. Tuan Kang menatap tajam pada Beomgyu yang terduduk dilantai.

"Itu, obat penenang. Heatnya akan berhenti 2 atau 3 hari lagi, tenanglah. Itu bukan racun seperti yang kau pikirkan." ujar Beomgyu setelah mengatur nafasnya. Fernomon Taehyun kuat sekali.

Tuan Kang bernafas lega, lantas ikut terduduk dilantai, dengan sang anak dipangkuannya.

Dan tak berselang lama, Nyonya Kang keluar setelah beberapa pelayan memberitahunya.

"Astaga Taehyun! " pekiknya, lalu mengangkat kepala anaknya kepangkuannya.

Menghiraukan 2 Alpha yang tengah terbaring kelelahan. Iya, Ayahnya dan juga Beomgyu.

Nyaris saja, andai saat itu Ayahnya telat 1 detik mungkin Beomgyu sudah menerkam Pemuda Kang itu.

"S.. Siapa namamu? " tanya Tuan Kang sambil mengatur nafasnya.

"Beomgyu."

"Kenapa bisa seperti ini? " tanya Nyonya Kang.

"Lebih baik bawa saja Taehyun kekamar. Nanti biar Beomgyu menjelaskan." ujar Tuan Kang lalu bangkit dan memapah Beomgyu agar masuk.

~••~

Bak kucing kehausan, Beomgyu langsung meneguk habis air dihadapannya. Membuat kedua Tuan rumah cuma menggeleng-gelengkan kepala.

"Apa, kau teman Taehyun? " Beomgyu menggeleng.

"Sejujurnya aku tak ingin membantunya dan acuh saja. Tapi kelihatan sekali dia terlihat menyesal dan seperti memohon padaku. Dan aku juga baru tau bahwa Ayahnya adalah donatur sekolah." Tuan Kang membelalakan matanya.

"Ya, Ayahku juga donaturnya. Ku dengar ada tiga donatur sekolah itu. Pertama Ayahku Choi, kedua Paman Kim, ketiga seseorang bermarga Kang. Saat aku melihat wajahmu aku baru tau, ternyata Taehyun anak donatur Kang itu." seakan bisa membaca pikiran Tuan Kang, Beomgyu langsung menjelaskan segalanya.

"Jangan beritahu siapapun Gyu. Taehyun ingin menjadi mandiri, makannya dia tak pernah bilang bahwa dia anak donatur." Beomgyu hanya mengangguk mendengar penuturan Tuan Kang itu.

"Bisa kau ceritakan apa yang terjadi? " dengan polosnya Beomgyu mengangguk angguk lucu. Membuat kedua Tuan rumah merasa agak sedikit tak percaya bahwa dihadapannya ini adalah seorang Alpha. Sedangkan anaknya, yang berwajah tegas itu adalah seorang Omega. Tubuh mereka tertukar mungkin(?).

Beomgyu segera menjelaskan apa yang dia lihat tadi, sejujur mungkin dan sedetail mungkin.

"Dan yang mengirim pesan itu aku." kalimat itu mengakhiri ceritanya.

"Apa kau tau nama anak-anak-nya? " Beomgyu hanya menggelang sambil mengendikan bahunya acuh.

Setelahnya, ketiganya bergulat dengan pikiran masing-masing.

"Bunda.." ini bukan suara ketiganya, lantas mereka menoleh kesumber suara.

Disana ada Taehyun yang berdiri diakhir anak tangga dengan tampilan acak-acakannya dan baju tidur tupainya. Menggemaskan.

Dan tunggu, apa itu? Baju dibagian pundaknya tersingkap. Tanda itu, sama seperti miliknya! Tunggu apa benar sama? Tandanya bahkan sangat rumit, seperti dirinya.

Doodle itu sangat membingungkan.

Jika ternyata berbeda, itu akan sangat memalukan. Mungkin ini adalah awal perjuangannya untuk mencari tau apa Taehyun adalah matenya atau tidak.

Andai saja tanda milik Taehyun tidak di pundaknya mungkin Beomgyu bisa mengetahuinya lebih cepat.

Kenapa tuhan menciptakannya dibekali dengan rasa penasaran yang tinggi, apa lagi jika sesuatu menyangkut dirinya. Mungkin dia tidak akan bisa tidur selama beberapa hari.

"Kau tidak kembali kesekolah Gyu? Jangan membolos."

"Tidak, aku akan pergi keperusahaan saja." ujar Beomgyu lalu bangkit dari duduknya membuat sang Tuan rumah ikut berdiri. Meninggalkan anaknya yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Perusahaan? Kau bekerja? " tanya sang Ayah.

"Papa juga Mama ada di luar negeri, Kak Soobin sedang ujian, dan guru Gyu tidak masuk. Jadi Gyu harus mengurus kedua perusahaan, biasanya Kak Soobin akan mengurus perusahaan yang lainnya." jelas Beomgyu. Dia sudah mulai nyaman dengan pemilik rumah ini rupanya.

"Oh begitu, baiklah. Hati-hati dan terima kasih Gyu." ujar sang Ayah.

"Gyu pergi dulu Paman." oke, Beomgyu sudah bukan mulai nyaman tapi dia sudah nyaman dengan mereka.

"Tidak diantar? "

"Supir Gyu menunggu didepan. Jadi dah! " pamit Beomgyu sambil melambaikan tangan dan berlarian keluar.

"Yah, siapa dia? "

"Astaga! " kedua orang tuanya terkejut saat mengetahui kepala anaknya berada ditengah tengah mereka.

"Kau menganggetkan kami Hyun. Dia Beomgyu, salah satu anak Donatur juga. Dia baik, dia yang menggendongmu tadi. Kau tak ingat? " bahkan Ibunya sudah mulai menggoda anaknya yang baru sadar.

Taehyun merona samar.

'Beomgyu.'

My Cute Alpha || TaeGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang