4. Mine

4.1K 595 2
                                    

Tidak sesuai dengan ekspetasinya, dia kira Bundanya akan terkejut atau memberinya saran dan sebagainya. Tapi lihatlah, Bundanya malah mentertawakannya membuatnya malu tanpa alasan.

"Bunda berhenti tertawa, Taehyun malu." rengeknya.

"Oke, oke. Maaf, 'kan Bunda." tak berselang lama setelah mengatakan itu Bundanya kembali tertawa.

Ayahnya yang baru saja datang pun menyerngit bingung melihat Istrinya sedang tertawa terbahak-bahak sedangkan anaknya sedang menatap Istrinya jengkel dengan rona merah dipipinya.

"Taehyun. Bunda kenapa? "

Taehyun tak menjawab, dia malah berhamburan memeluk Ayahnya itu sembari merengek agar menyuruh Bundanya diam.

"Bunda.. Ada apa? " tanya Tuan Kang saat melihat Istrinya berhenti tertawa.

"Ayah ingat Beomgyu? " Tuan Kang tentu mengangguk, bagaimana bisa dia melupakan orang yang telah menyelamatkan Anaknya.

"Taehyun bilang dia matenya." Bundanya itu kembali tertawa, bahkan sekarang Ayahnya ikut tertawa. Sial.

"Ayah~! "

"Oke maaf, sekarang coba hubungi Beomgyu. Barang kali dia benar matemu? Siapa tau? "

"Tapi nanti kalau Tae salah, Tae malu Yah.. Tanyakan Ayah saja, ayo.." rengek Taehyun lagi sambil memainkan lengan Ayahnya itu.

"Mana bisa Ayah? Dia matemu, kenapa Ayah harus repot? Ajak dia bertemu."

Perkataan Tuan Kang kali ini tak bisa dibantah Taehyun, lantas dia berjalan kearah Bundanya dan berbaring dipangkuan Bundanya itu.

"Taehyun tak punya nomor Beomgyu." ujarnya dengan mata tertutup.

"Bunda punya." alhasil Taehyun kembali mendengus kasar.

~••~

Beomgyu dengan malasnya harus menaiki tangga, kenapa kamarnya tidak dilantai satu saja?

Dia melihat dari ekor matanya, bahwa Kakaknya itu sedang melihat kearahnya dengan heran.

"Aku malas." sahut Beomgyu saat melihat Kakaknya hampir membuka mulut.

Soobin hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali melanjutkan langkahnya. Begitu juga Beomgyu.

Dia segera membanting tubuhnya begitu sampai dikamarnya. Sudah tak mempedulikan bajunya yang kusut dan penampilannya yang acak-acakan.

Sampai ponselnya berdenting menandakan sebuah pesan masuk. Dengan malas dia meraba-raba keberadaan benda pipih persegi itu.

Dia melihat sebuah notifikasi pesan dari nomor asing, lantas dia menyerngit heran dan membuka pesan itu.

Hai Gyu!
Ini aku Taehyun. Maaf pergi lebih dulu tadi, ada sebuah alasan.
Oh ya, aku ingin bicara sesuatu padamu.. Bisa kita bertemu?

3 pesan dari Taehyun membuatnya lega sekaligus penasaran, apa yang akan dibicarakan Omega itu padanya?

Lantas jari-jari lentiknya mulai mengetikan sesuatu untuk balasan pada sang Omega.

Oh, begitu. Aku sedikit panik tadi saat kau tiba-tiba berlari pergi.
Apa yang ingin kau bicarakan? Kenapa tidak disini saja?

Tak butuh waktu lama bagi Beomgyu untuk mendapatkan jawaban pesannya.

Kalau boleh jujur, aku lebih suka mengatakannya secara langsung.

Beomgyu ber'oh ria sambil mengetikan sebuah pertanyaan lagi.

Baiklah kalau begitu, jam berapa? Dimana?

Sore nanti, sekitar jam 3 atau 4. Aku akan mengirimkan lokasinya padamu nanti.
Kalau begitu, sampai jumpa nanti!

Beomgyu tersenyum gemas melihat jawaban sang Omega.

Baiklah, sampai jumpa nanti.

Beomgyu mematikan ponselnya, dan segera bangkit menuju lemarinya dan mulai memilih-milih pakaian

Tunggu,

"Untuk apa aku melakukan ini? " monolognya.

Beomgyu mengendikan bahunya acuh dan menuju kamar mandi saat selesai memilih pakaian.

~••~

Disisi lain, Omega kita aka Kang Taehyun sedang sudah siap di ruang tamu sambil mengirimkan pesan pada Beomgyu.

Perlu ku jemput?

Tidak, kebetulan aku bisa mengendarai mobil.

Sedetik setelahnya, Taehyun menyambar kunci mobil di gantungan kunci dan segera menuju garasi.

Kedua orang tuanya sedang sibuk dengan dunia masing-masing, hingga membuat Taehyun lebih mudah keluar dengan bebas pertanyaan.

Dia segera melajukan mobilnya menuju sebuah tempat favorit-nya.

~••~

Beomgyu menyerngit bingung, matanya berkeliling guna melihat lokasi yang diberikan Taehyun.

Yakin ini tempatnya? Seperti sebuah taman kuno yang sudah terbuang. Dengan langkah waspada dia berjalan perlahan menuju dalam.

Dia mengedarkan pandangannya kesekeliling. Tak cukup buruk, suasana yang pas sekali untuk kepribadiannya.

Sebuah danau, dengan hamparan rerumputan dimana-mana dan dikelilingi beberapa pohon buah, lalu sebuah kursi tua dengan beberapa tanaman rambat yang mengelilinginya.

Matanya menangkap sosok Taehyun yang sedang menghadap langit sambil memejamkan matanya menikmati hembusan angin sore.

Beomgyu ingin menghampirinya dan bertanya apa yang ingin dia bicarakan, disisi lain dia juga tak ingin mengganggu Omega yang damai itu.

"Beomgyu, nggapain diem disitu? Sini." ujar Taehyun sembari menoleh.

Beomgyu mendekat, menaikan celananya dan ikut memasukan kakinya lalu menatap wajah Taehyun.

"Apa yang ingin kau bicarakan? "

"Kalau aku bilang aku matemu bagaimana? " mata Beomgyu sepenuhnya membola, lantas dia terkekeh.

"Jika kau berkata demikan, maka aku akan mempercayainya." Taehyun memiringkan kepalanya bingung.

"Karena kau mateku, mau bagaimana lagi? Aku tau ini termasuk pelecehan, tapi tanda dibahumu terlihat jelas, jadi aku mencoba menggabungkan-nya dengan milikku. Dan hasilnya. Ya, kau mateku." Taehyun tersenyum kikuk sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Emm.. Sebenernya, aku juga gitu. Hehe" ujar Taehyun sambil menunjukan deretan gigi-nya.

"Mau jalan-jalan? "

"Besok-besok aja, dicariin Bunda nanti." tolak Taehyun halus.

"Kalau gitu, aku ikut kerumah." Taehyun spontan membelalak matanya.

"Ngga usah. Ya udah kalau gitu, Tae pulang dulu! Sampai ketemu besok disekolah! " teriak Taehyun sambil berlari menjauh membuat sang Alpha terkekeh kecil.

"Terlihat sekali, dia belum mengetahui hal besar ini. Tapi aku harus memberitahu-nya, atau tidak? Tapi percuma saja jika aku menyembunyikan-nya. Ah baiklah, aku akan memberitahunya lain waktu."

My Cute Alpha || TaeGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang