11. One Room

3.5K 470 40
                                    

"Kak, kalau ngga nyaman aku bisa pindah disofa. Lumayan besar kok sofanya tenang." bukannya menjawab Pemuda Choi itu semakin mempererat pelukannya.

"Kak-"

"Ayo matting Hyun."

"Hah? "

~••~

"Bin, ayo tidur."

"Sebentar, Beomgyu belum pulang! " seketika Yeonjun terhenyak. Beomgyu.

"Bin."

"Apalagi? "

"Soobin sayang Yeonjun ngga? " Soobin menoleh sambil mengerutkan dahinya.

"Jangan marah ya," Soobin semakin bingung dengan tingkah Alphanya itu.

"eum, tadi waktu Soobin mandi Beomgyu ngirim pesan ke ponselmu, katanya dia menginap dirumah Taehyun-"

"Kok Yeonjun nggak bilang?! " Yeonjun menampilkan cengiran khasnya.

"Lupa."

"Jadi sia-sia Soobin nahan ngantuk." Yeonjun menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

Dia bingung harus berkata apa lagi.

"Yeonjun jahat! " ketusnya lalu berlari menuju kamarnya.

"Bin, Yeonjun lupa, maaf." ujar Yeonjun sembari mengejar Omeganya yang nampak tak baik-baik saja itu.

"Bin awas nanti jat-"

Sret

Grep

"Dibilangin, nanri jatuh." Omega Choi itu hanya menganggap angin kalimat Alphanya dia tetap tak mau menatap wajah sang Alpha walaupun sejujurnya dia terkejut saat hanpir terjatuh tadi.

"Soobin."

"Bin, maaf."

"Lepas." titah Soobin.

Bukannya melepas, Yeonjun malah menggendongnya ala koala menuju kamar Soobin.

"Tidak ada orang, 'kan? " Soobin menggeleng tanpa menatap wajah Yeonjun.

"Bin." Soobin hanya berdehem sebagai jawaban.

"Lihat lawan biaramu saat berbicara." dengan kesal dia melihat wajah Yeonjun.

Detik berikutnya bibir tipisnya dilahap oleh bibir tebal Yeonjun. Baiklah dia kalah, permainan Yeonjun yang menang. Akhirnya dia mengalungkan lengannya keleher Yeonjun dan mulai membalas permainannya. Yang tentu saja membuat Alpha itu tersenyum kemenangan didalam hati.

~••~


Kain demi kain telah berceceran dilantai dan tidak diperdulikan oleh pemiliknya yang tengah bergulat diatas ranjang.

Bibir bengkak, leher penuh kissmark, katakanlah Beomgyu mirip jalang saat ini. Entah keberapa kalinya dia klimaks sedangkan Pemuda Kang itu tengah sibuk mengejar dunia putihnya yang ketiga.

Benar pikir Beomgyu bahwa tenaga seorang Kang Taehyun tak main-main.

Dan saat ini, lenguhan panjang keduanya mengisi kamarnya. Tubuh Taehyun ambruk diatas tubuh Beomgyu tanpa melepas persatuan mereka. Dia menarik selimut agar menutupi tubuh telanjang mereka.

"Istirahatlah Choi, kau pasti lelah." ujarnya sambil mengelus surai hitam Matenya.

"Iya, sangat." keduanya terkekeh kecil lantas menuju alam mimpi bersama.

~••~

Taehyun terbangun, hal pertama yang dia lihat adalah wajah manis Matenya yang tengah memainkan anak rambutnya.

"Selamat pagi." ujar Beomgyu dengan senyuman manisnya.

"Pagi." balas Taehyun dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Tidurmu nyenyak? " Taehyun tersenyum penuh arti.

"Sangat."

"Kemarilah, aku akan mengendongmu." ujarnya setelah melepas persatuan mereka.

Lengannya terulur untuk menggendong Pemuda Choi dihadapannya itu. Dia menggendongnya ala Brydal style menuju kamar mandi.

Diletakannya tubuh Pemuda Choi itu dibathtub dan dia berjalan menuju shower, tapi sebuah tangan membuatnya menghentikan langkahnya.

"Disini saja, bersamaku."

Taehyun menurut, dia ikut masuk dalam bathtub bersama Beomgyu.

Dia mulai mengambil sabun dan menyabuni matenya itu dan tak lupa dirinya juga, hanya ada kecanggungan saat ini tidak ada yang mau membuka pembicaraan.

"Kang." / "Choi."

Keduanya sontak terdiam.

"Kau duluan." / "Ada apa? "

Taehyun menatap mata Beomgyu dari samping, lantas keduanya terkekeh kecil, entah apa yang mereka tertawakan.

"Ada apa? " Beomgyu menggeleng. "Tidak ada, hanya kecanggungan dan aku tak suka itu." Taehyun hanya mengangguk angguk mengiyakan.

"Apa.." dia sengaja menggantung kalimatnya membuat Matenya yang 1 tahun lebih tua darinya mengalihkan seluruh atensinya padanya.

"Mungkin." seakan bisa membaca pikiran Taehyun, Beomgyu langsung menyelanya begitu dia tau kemana arah pembicaraan ini.

"Terima kasih."

~••~

Keadaan tak senonoh yang dilakukan oleh pasangan Mate lain dirumahnya itu menyambut kedatangannya berserta Matenya.

"Astaga, Kakakku sangat liar." gumamnya.

"Kau juga seperti itu Choi." ujar Taehyun yang membuat pipinya memerah, jangan diingatkan lagi, dia sudah ingat, detailnya.

"Hei kalian! Apa tidak tau gunanya kamar? " spontan Yeonjun mendorong Soobin yang berada dipangkuannya hingga menabrak meja.

"Aww." ringisnya.

"Astaga mereka sangat bodoh, ayo Tae." Beomgyu mendahului Taehyun dan pergi kekamarnya.

"Aku akan melupakannya tenang saja, lanjutkanlah." setelahnya dia pergi menyusul Matenya meninggalkan Yeonjun yang meruntuki kebodohannya dan Soobin yang menatap nyalang Yeonjun.

"Ck, lagipula kau milikku, apa salahnya jika aku melakukan itu, kau, 'kan Mateku. Dasar tsurender! " ketus Soobin lalu pergi dari rumah, dia kesal, sepertinya Yeonjun harus semakin bersabar untuk menghadapi Omega yang mempunyai mood tidak teratur.

~••~

"Kau senang? "

"Tidak, semuanya sama saja. Lagipula semua sudah tau aku Omega pada awalnya, jadi mereka akan menganggapku seperti itu, selamanya. Mungkin." Beomgyu tersenyum mendengar penuturan Omega, maksudku Alphanya.

Dia beranjak dari kasurnya menuju Matenya yang sedang bermain game.

"Mau kuberitahu sesuatu? "

"Tidak, semua yang kau beritahu rasanya mitos bagiku." Beomgyu merengut tak suka, maksudnya sekarang dia Omega dan Taehyun Alpha itu mitos? Hei, bahkan alat mereka bertukar, apa bukti itu masih kurang cukup?

Ting

Keduanya spontan menoleh pada ponsel Beomgyu yang mengeluarkan bunyi, Beomgyu beranjak dan mengambilnya lalu kembali duduk didekat Taehyun walaupun masih kesal dengan pernyataannya tadi.

"Siapa? "

.... .. --. -.-- ..- !
.... -.-- ..- -. .--- .. -.

"Hah? " Beomgyu menyengit bingung.

Spontan Taehyun meraih ponsel Beomgyu dan melihat pesan yang diterima Matenya itu.

Terlihat bahwa pengirim adalah nomor tidak dikenal, dia semakin bingung saat melihat pesan yang diterima Beomgyu adalah kode morse. Tapi amarahnya memuncak kala menerjemahkan kode itu dengan otak pintarnya.

"H .. Hyun. A .. apa isi p .. pesannya? " firasat Beomgyu sudah tidak enak, bahkan dia sendiri tak tau kenapa berbicara gugup seperti itu.

"Aku mengambil alih ponselmu."

My Cute Alpha || TaeGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang