16. Basic!

2.5K 370 16
                                    

Aku ngingetin nih, votment jangan lupa! Awas kalo lupa.

Aku triple update nich.

Sekedar info, aku ngga pandai nulis nc:").

Happy reading-!

____________________________________

"T .. Taehhh."

"Why Baby? "

"Aku lelahhh.."

"Bukannya Kau yang memancingku? " Taehyun mempercepat sodokannya dilubang Beomgyu hingga 5 sodokan terakhir mengakhiri permainan panas mereka dengan Beomgyu yang sudah kehilangan kesadarannya.

Tubuh Taehyun ambruk disamping tubuh Matenya yang sudah kehilangan kesadarannya. Memang Pemuda Kang itu tak pernah main-main dengan kalimatnya.

Dengan sisa sisa tenaganya dia pergi membersihkan dirinya dan sedikit merapikan ranjang dan sisa-sisa cairan bercinta mereka. Dia mengecup seluruh wajah Beomgyu dan menyusulnya kealam mimpi. Sambil berharap agar Pemuda Choi itu tidak menangis saat bangun.

~••~

Ekspetasi Taehyun jatuh seketika, dia serasa ditampar oleh kenyataan yang mengerikan.

Saat Beomgyu bangun dia menahan rasa sakit yang amat dibagian bawahnya lalu membersihkan diri. Setelahnya dia menyiram Matenya itu dengan air dingin.

Saat Matenya telah sadar dia memukulinya hingga babak belur dan disinilah mereka, diruang keluarga dengan Taehyun yang mengigil dan Beomgyu yang mengobati luka bekas tonjokannya. Berani berbuat, berani bertanggung jawab bukan?

"Kau yang mamancingku." Taehyun membuka pembicaraan.

"Tapi tak bisakah kau mengendalikan hormonmu yang berlebihan itu? " dengan wajah tanpa dosanya Taehyun menggeleng.

"Lihat ini, cara berjalanku aneh jika Mama atau Bunda curiga bagaimana? " Taehyun mengendikan bahunya acuh.

"Lagipula kita akan menikah 2 minggu lagi." spontan Beomgyu menekan luka Taehyun yang membuat sang empu memekik kesakitan.

"M .. maaf, aku hanya terkejut." Taehyun mendengus kesal, Beomgyu meminta maaf untuk kesalahan kecil, sedangkan memukulinya? Dia terlihat sangat niat sekali memukulinya. Bahkan lupa dengan lukanya. Aneh memang Pemuda Choi satu ini.

"Kenapa? Tidak suka kita menikah 2 minggu lagi? "

"T .. tidak, bukan begitu hanya saja, bukankah itu terlalu cepat? Maksudku.."

"Ya, ya, ya aku mengerti. Kalau begitu minggu depan saja." Beomgyu memukul lengan Taehyun keras hingga sang empu memekik tertahan.

"Kubilang terlalu cepat bodoh! Bukan terlalu lambat! " sarkasnya.

Taehyun mendecak sebal. "Baiklah besok saja."

"Astaga Kang Taehyun! "

~••~

Di sebuah ruangan yang minim cahaya, hanya dentingan jarum jam yang berbunyi, keadaannya begitu menegangkan.

Diujung ruangan berdiri seorang Pemuda bersurai panjang tengah memandang sebuah lukisan yang besar dengan seorang Pemuda manis bersurai hitam dengan sweater hitam kebesarannya dan celana pendek sepahanya yang tertutup sweternya.

Dia menatap lamat lukisan itu, dan bersmrik ria.

"Katakan."

"Tuan Choi Beomgyu sedang dalam fase pemulihan Tuan. Dia mendapatkan beberapa jahitan dibahunya karena tulangnya yang sedikit membengkok, lalu luka jahitan dikepalanya juga mendapatkan beberapa jahitan lagi."

"Bagus, sekarang pergi."

"Baik Tuan."

Aku yakin sekali, sangat yakin bahwa kalian pasti sudah bisa menebak siapa Pemuda itu. Iya, dia Hwang Hyunjin.

Entah apa yang akan dia lakukan kali ini, yang pasti ini lebih besar dari yang dia lakukan sebelumnya.

"Kau akan menjadi milikku Choi, mau atau tidak, hidup atau mati."

~••~

"Apa yang kau masak? "

Tanya Beomgyu sembari memeluk tubuh Matenya dari belakang.

"Hanya telur mata sapi. Aku hanya bisa memasak ini, bukan hanya ini saja sebenarnya tapi untuk apa mempelajari lebih banyak jika pada akhirnya Choi Beomgyu yang memasak? " jawab Taehyun santai yang tentu saja langsung mendapat cubitan maut dari Matenya.

"Aw. Aku hanya bicara fakta." Beomgyu mendengus, dia melompat agar bisa naik kegendongan Matenya dengan menahan rasa sakit dibagian bawahnya.

"Hei, hei, hei, hati-hati kau bisa jatuh bukan hanya kau tapi aku juga dan telur ini akan terbang kewajahmu." ujar Taehyun sembari membawa piring berisi telur itu kemeja makan.

"Dan kau akan tertawa bahagia begitu? "

"Mungkin."

Bugh

"Akh. Apa masih belum puas memukulku tadi pagi? "

"Sekarang masih pagi."

"Sama saja." sarkas Taehyun kemudian mendudukan dirinya diikuti Beomgyu didepannya.

"Aku tidak sekolah sampai rutmu selesai." Taehyun mengeluarkan kembali sendok yang telah dia masukan kedalam mulut.

"Kenapa? "

"Kau menjijikan! Makan dulu makananmu! Sudah kau masukan kemulut dan kau keluarkan lagi."

"Ini untukmu bukan untukku." Beomgyu membolakan matanya, masih wajar jika itu hanya nasi tapi ada kuning telur yang setengah matang juga.

"Tidak terima kasih. Kau makan saja sendiri."

"Hei ini cinta, kau harus memakannya, buka mulutmu, aaaa."

Mau tak mau Beomgyu membuka mulutnya dengan setengah hati.

"Kau memakan cinta? Kalau aku pasti menyimpannya."

"Kau yang menturuhku! Lagipula untuk apa aku menyimpan cintamu." cibir Beomgyu membuat Taehyun mendengus tidak menerima katanya, lalu bagaimana dengan permainan semalam? Dia bahkan meminta lebih saat Taehyun akan mengakhirinya dan berakhir dia sendiri yang kesal karena Taehyun tak mengakhiri permainan itu. Dasar.

"Terserah. Oh ya, kenapa tak masuk sekolah saja? Aku baik-baik saja sendiri."

"Aku bukan mengkhawatirkanmu, hanya saja kau tak ingin apartment ini akan dipenuhi aroma Omega lain selain diriku." Taehyun hanya memutarkan bola matanya malas, lagipula untuk apa berpaling dari Beomgyu? Yang ada dia yang akan menyesal.

"Cih, dasar." cibirnya.

"Baiklah-baiklah, aku tak ingin ada Omega lain yang menyentuhmu sekalipun itu orang yang kukenal atau kau kenal. Kenapa? Tak suka? Posesif? Egois? Memang! Jika itu semua diperlukan kenapa tidak? Lagipula kau pasti tak akan menolak." ujar Beomgyu yang diakhiri dengan cibirannya.

Taehyun tersenyum gemas, dia berdiri dan mengacak-acak surai hitam legam milik Matenya dan kembali duduk tanpa rasa bersalah.

"Kau benar."

"Taehyun kau merusak tatanan rambutku! " sarkas Beomgyu.

"Kau lebih menggoda jika seperti itu."

Astaga. Sejak kapan Taehyun menjadi mesum seperti ini?

"Mesum." cibirnya.

"Jika aku mesum pada orang lain kau akan kesal dan sekarang aku mesum dengan Calon Istriku sendiri kau juga kesal. Jadi apa maumu sayang? "

"Aku laki-laki! " Taehyun mengendikan bahunya acuh.

"Aku tak peduli."

"Menyebalkan."

My Cute Alpha || TaeGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang