Hari yang dinanti-nanti oleh 2 pasangan Taehyun dan Beomgyu telah tiba, dan kini keduanya tengah berada diruangan yang berbeda.
Taehyun yang sudah siap dialthar dan Beomgyu yang masih duduk dikursi riasnya menetralkan jantungnya yang bergelonjak ingin berpindah dari tempatnya.
Meski sudah sering bersama Taehyun, melihat Taehyun dengan pakaian formalnya hingga tak mengenakan pakaian pun sudah sering. Hanya saja kali ini berbeda..
Kakaknya tengah berkacak pinggang diambang pintu sambil menatap jengah adiknya, sebuah ide terlintas dibenaknya. Ini adalah waktu yang tepat untuk membalas dendam.
"Oh lihatlah siapa yang gugup disini.." Beomgyu menoleh dan menatap nyalang Soobin. Yang tentu saja membuat Soobin tersenyum penuh kemenangan karena mampu memancing amarah Beomgyu.
"Padalah sudah sering melilatnya. Tch, terlalu berlebihan. Siapa dulu yang mengejekku seperti itu? Dan lihatlah sekarang Si Pengejek itu juga mengalami hal yang sama."
"Sudahlah, kemarikan tanganmu. Biar aku yang membawamu kealthar." Sambung Soobin sambil menampilkan dimple smilenya dan mengulurkan tangannya.
Beomgyu tersenyum, dia berdiri dan menyambut hangat tangan Soobin. Sesering apapun mereka bertengkar, selama apapun mereka bertengkar, sehebat apapun mereka bertengkar. Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa mereka adalah adik kakak yang penuh cinta.
Dituntunnya tangan adiknya menuju althar, pintu terbuka lebar menampilkan seorang Pria imut dengan sang adik yang tak kalah imut disampingnya.
Hampir seluruh tamu terpana akan kesempurnaan kakak beradik itu, tak luput juga Yeonjun yang tengah menganga dengan anaknya yang terus menutup mulut Ayahnya namun tetap terbuka, dan Taehyun yang terpaku menatap Beomgyu.
Bahkan saat Beomgyu sudah didepannya dia masih saja terdiam, dan langsung mengulurkan tangannya kala dia sadar, membantunya naik keatas dan tersenyum kala mata mereka bertemu.
Sumpah pernikahan mereka telah diucapkan, sejujurnya ini adalah sumpah ke-2 yang mereka ucapkan. Pertama saat mereka berada di sebuah hamparan tebing yang luas, dan kedua dipernikahan mereka ini.
Beomgyu akan mencacat ini adalah salah satu hari terbahagianya dibuku nanti.
~••~
Pernikahan serta pesta mereka telah usai sore tadi. Setelah sampai dirumah baru mereka Beomgyu langsung menuju kamarnya dan membanting tubuhnya keranjang tanpa peduli Taehyun yang ingin memperlihatkan janjinya.
Jika kalian masih ingat, dulu Beomgyu pernah meminta semua yang dia inginkan, termasuk taman bunga dipekarangan mereka. Taehyun ingin menunjukan itu, sayangnya Pemuda Choi, ah maaf maksudku Pemuda Kang satu itu lebih memilih untuk tidur.
Bahkan tak merasa terganggu dengan tatapan tajam dari Taehyun yabg berada diambang pintu sana.
"Kang Beomgyu kau melupakan sesuatu? " Beomgyu berdehem acuh.
"Aku akan mengganti pakaianku nanti. Biarkan aku beristirahat Hyun."
"Bukan itu yang kumaksud astaga.. Sudahlah lupakan aku akan memandikanmu. Kau bau." Ujar Taehyun sambil menggendong Beomgyu yang sudah menduga apa yang akan terjadi selanjutnya.
Yah, tak berselang lama terdengar suara laknat yang tak main-main dikamar mandi.
~••~
"Andai aku melupakan fakta bahwa aku mencintainya. Ya Tuhan, kuatkan aku menghadapi manusia kelebihan hormon itu.." Cibir Beomgyu sembari memotong-motong sayuran.
Tak berselang lama, sebuah lengan kekar melilit pinggangnya, Pemiliknya manaruh dagunya pada pundak sempit milik Beomgyu.
"Apa yang kau masak? " Suara berat itu membuat Beomgyu merinding seketika.
"Racun. Sudahlah, sana jangan menggangguku! " Usir Beomgyu sambil mendorong Taehyun agar melepaskan pelukan. Tapi bukannya meregang, pelukan itu justru malah mengerat.
Dibalikkannya tubuh Beomgyu agar berbalik menghadapnya dan menganggatnya ke-meja makan.
"Apa yang kau inginkan? " Suara lembut Beomgyu menyapa indra pendengarannya disertai dengan belaian kecil dipipinya.
"Minggir, bubur yang kumasak nanti gosong karena kau yang membuang-buang waktuku." Ketusnya sambil mendorong Taehyun kesamping dan melanjutkan acara memasaknya meninggalkan Taehyun yang cengo.
Padahal dia ingin bermanja-manja dengan Pemuda yang setahun lebih tua darinya namun yang dia dapat hanya usiran keji dari sang empu.
Taehyun tak menyerah, dia berbalik dan kembali memeluk Beomgyu dari belakang.
"Kenapa kau memasak bubur? " Beomgyu mengendikan bahunya acuh.
"Entahlah, hanya ingin saja-" Kalimat Beomgyu tiba-tiba terhenti, kala sudah tak merasakan keberadaan Taehyun.
Saat dia berbalik, dia mendapati Taehyun yang berlari kekamar mandi, dengan segera Beomgyu mematikan kompor dan menyusul Taehyun kekamar mandi.
Tidak lucu bukan jika tiba-tiba terjadi kebakaran karena dia lupa mematikan kompornya.
~••~
"Tae? Kau kenapa? Sakit? Kita kedokter ayo." Beomgyu dengan cekatan melepas celemeknya dan memapah Taehyun yang sudah pucat kemobil.
"Astaga kenapa bisa seperti ini? Apa yang kau makan kemarin?! Kau memakan makanan pedas? " Tanya Beomgyu sedikit menaikan nadanya dan juga kecepatan mobilnya.
Sedangkan Taehyun hanya menggeleng lemah, tenaganya tak sanggup untuk bertengkar dengan Beomgyu kali ini.
"Taehyun, kumohon jangan mati dulu. Aku belum menemukan pengganti, lagipula kita sepasang Mate jadi jika kau tiada aku tak akan memiliki pasangan lagi." Taehyun terhenyak dengan rengekan Beomgyu.
Dia? Mati? Meninggalkan Beomgyu sendiri? Oh tidak, tidak semudah itu. Tapi, kenapa Beomgyu dengan mudah mengatakannya?
Terlalu sibuk dengan pikirannya Taehyun tak menyadari bahwa mobil mereka terparkir cantik didepan UGD. Sedangkan Beomgyu, dia sudah berteriak layaknya orang kesetanan didalam rumah sakit tentang keadaan Taehyun. Sehingga dia kembali keluar dengan beberapa perawat sambil membawa brankar dan langsung menaikan Taehyun yang masih kaget disana. Dan dengan cepat membawanya kembali kedalam rumah sakit.
Sedangkan Beomgyu tengah menyumpah serapahi orang yang menegurnya karena parkir sembarangan, tak mengetahui bahwa Suaminya itu tengah terluka.
-TBC-
📝 Maaf lama ngga update, WP-nya ga bisa diajak kerja sama:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Alpha || TaeGyu [END]
FantasyChoi Beomgyu. Seorang Pemuda imut yang tergolong Alpha satu ini memang terkenal disekolahnya, tak hanya dia. Bahkan Kakak-nya juga. Wajahnya yang imut sangat bertolak belakang dengan sifatnya. Dia sangat dingin. Dia tau, suatu saat dia akan kehilan...