BRAK
Sontak seisi ruangan menoleh pada sumber suara. Disana nampak Pemuda Kang bersurai pirang itu tengah menatap nyalang penjuru ruangan.
"Dimana Beomgyu? "
Hening. Tidak ada yang menjawab sama sekali.
"Aku bertanya dimana Beomgyu?! "
"T .. tadi d .. dia pergi, s .. sudah pergi tadi, p .. pergi dulu iya sudah pergi dari tadi." jawab salah satu murid disana.
"Kemana? "
"Eum, itu.. Tadi J .. Jeno bersama M .. Mark mengikutinya."
Sialan.
~••~
"Astaga dimana kelasnya? "
"Entahlah."
"Taehyun! Kang Taehyun! "
"Siapapun! Apa ada orang? "
"Mark! Jeno! " keduanya menoleh mendapati Taehyun yang menatap keduanya khawatir, bingung, dan marah.
"Dimana Beomgyu."
"Ke rooftops ayo! " ujar Mark sambil berlari namun terhenti kala tak merasa ada yang mengikutinya.
"Hei! Ayo cepat bodoh! Sebelum bajingan itu menyentuh Matemu! Ayo! " Mark masih merasa tidak ada pergerakan dari Taehyun, hanya Jeno yang beringsut mundur dengan menatap Taehyun khawatir.
"K .. kau akan ber .. berubah disini? " tanya Jeno gemetar.
Detik berikutnya manik hanzel miliknya berubah menjadi merah, tubuh manusianya kini tergantikan dengan seekor serigala merah maroon yang terkenal sudah punah dimuka bumi ini, kedua sahabat itu sontak mundur membiarkan sosok serigala Taehyun lewat. Tak peduli mereka yang ketakutan Taehyun serigala itu bergegas naik kerooftops dengan ke empat kakinya.
"H .. hei, b .. bukankah orang bilang Alpha seperti i .. itu sudah tidak a .. ada." tanya Mark terbata-bata.
"Kupikir juga begitu haha." setelahnya Jeno tertawa hambar.
~••~
"Lepaskan! "
"Hei hei hei, kenapa kau sok jual mahal sayang? "
"Brengsek! TAEHYUN-"
BRAK
Tubuh Beomgyu terhempas begitu saja karena dorongan Pemuda brengsek itu. Aku ingatkan dia sudah bukan Alpha. Dan jangan lupakan jahitan bahu kirinya yang terlepas.
Darah segar mulai mengalir dari dahinya dan juga bahunya.
"Apa aku akan mati mengenaskan seperti ini? Di tangan seseorang yang tak ku kenal? "
"Lagipula aku bisa menanganinya."
Samar-samar terulang kembali jawaban Taehyun saat dirinya bertanya apa Taehyun mau menjadi Alpha.
"Tidak. Taehyun tak akan menyerah begitu saja meskipun dia Omega."
Dengan sisa tenaganya dia mulai bangkit dengan tangan yang menopang tubuhnya.
"Wah! Rupanya kau masih bisa bangkit lagi.. Omega."
Beomgyu mengertakan giginya, dia menyiapkan kuda-kudanya dan berlari kearah Pemuda Beta dihadapannya.
Namun nihil, dengan satu kali gerakan dirinya kembali terhempas kembali.
"Aku terlalu lemah."
BRAKK
Terdengar suara dobrakan pintu yang sangat kencang, tapi Beomgyu sudah tak peduli siapapun itu dan apapun itu. Dia hanya pasrah.
Sedangkan diluar kesadarannya, nampak Pemuda yang mencoba melecehkannya tengah menatap remeh seekor serigala berbulu maroon dihadapannya.
"Wah! Lihatlah, pahlawan kita. Alpha Kang."
"Kau merindukanku? Kalau aku tidak, aku sudah mempunyai seseorang yang lebih menarik daripada dirimu Kang. Sampai jumpa lagi! " detik berikutnya saat Taehyun berwujud serigala itu hendak menyerang, Pemuda itu sudah lebih dulu melompat dari rooftops itu dan menghilang entah kemana.
Serigala Kang itu mengedarkan pandangannya kesekeliling, sampai dimana manik merahnya menangkap Matenya yang hampir kehilangan kesadarannya dengan darah diseluruh tubuhnya itu. Masih dengan berwujud serigala dia berlari kecil menuju sang Mate, sampai dimana maniknya menangkap asal darah yang mengucur itu.
Lidah serigalanya menjilati luka dikepala Beomgyu guna menghentikan darahnya.
Beomgyu yang menyadari sebuah benda basah dan lebar didahinya itu membuka matanya perlahan menggunakan sisa-sisa kesadarannya.
Terkejut? Tentu. Seekor serigala kini tengah menjilati dahinya, ah bukan maksudku darah didahinya. Apalagi serigala itu berwarna merah maroon.
"Jangan makan aku. Biarkan aku mati begini saja." lirihnya yang membuat atensi serigala itu teralihkan padanya.
Malang sungguh nasibnya, sudah dilukai orang asing dan sekarang dia akan dimakan serigala. Begitulah pikirnya.
"Taehyun." lirihnya dengan mata yang mulai tertutup.
Diambang kesadarannya dia melihat serigala berbulu maroon itu berubah menjadi Pemuda Kang yang dia rindukan dan sebuah teriakan terakhir menjadi penutup kesadarannya.
"Beomgyu! "
~••~
"Beomgyu! " teriakan seorang Perempuan paruh baya mengisi ruangan koridor rumah sakit yang sepi.
"Soobin! Bagaimana adikmu? " tanya Nyonya Choi yang baru saja sampai dihadapan Soobin.
Soobin mendongak, matanya sembab bahkan ingusnya sudah kemana-mana. Lucu sekali jika Mamanya tertawa sekarang karena ekspresinya, tapi sang Ibu ingat bahwa ini bukan waktunya tertawa.
Soobin menggeleng, tangannya menunjuk seseorang dipojokan yang tengah menenggelamkan mukanya dilutut dan isakan kecil serta noda darah diseragam putihnya.
Isakan Soobin mulai terdengar lagi, dengan segera Yeonjun yang disampingnya memeluk tubuh bongsor Matenya guna menenangkannya.
Nyonya Choi berjalan sempoyongan menuju Pemuda bersurai pirang dengan tak sedikit noda darah yang menutupi rambutnya.
Disebrang sana nampak Tuan Kang dan Istrinya tengah berlari menuju ruangan operasi itu.
"Taehyun! Bagaimana dengan Beomgyu? " Taehyun yang merasa namanya dipanggil pun medongak.
Nampak senyum miris terbit di wajah tampannya yang tertutup becak darah sang Mate.
"Dia kembali Yah.. Si Bajingan itu kembali."
"B .. Beom .. Gyu, karena aku d .. dia menderita. I .. itu s .. salahku, andai hiks.. saat itu a .. aku tidak masuk sekolah, m .. mungkin hiks.. Ini s .. semua tidak ter .. hiks.. jadi." tak lama setelahnya tangis Taehyun semakin menjadi-jadi.
Itu pertama kalinya Taehyun menangis setelah sekian lama dan dihadapan semua orang. Bahkan sesekali perawat atau pasien rumah sakit ikur merasa kasihan dengan isakan pilu dari Alpha Kang itu.
Seperti film, kenangan dimana Beomgyu tersenyum untuknya atau bukan terulang dibenaknya.
Bak film juga dia berharap akan terjadi sebuah keajaiban yang membuat Beomgyu bisa tersenyum dan tanpa luka sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Alpha || TaeGyu [END]
FantasyChoi Beomgyu. Seorang Pemuda imut yang tergolong Alpha satu ini memang terkenal disekolahnya, tak hanya dia. Bahkan Kakak-nya juga. Wajahnya yang imut sangat bertolak belakang dengan sifatnya. Dia sangat dingin. Dia tau, suatu saat dia akan kehilan...