19. Night

2.2K 284 13
                                    

Rasanya Taehyun seperti seorang Ayah yang sedang menemani kedua Putranya bermain, pasalnya setelah acara perkenalannya dengan Hueningkai, dia diacuhkan.

Sejujurnya dia merasa bosan, mau ikut membantu Calon Mertuanya memasak tapi tidak diizinkan, mau bermain ponsel nanti Beomgyu merajuk dan bilang bahwa Taehyun selingkuh, mau ikut bermain bersama mereka berdua tapi terlalu kekanak-kanakan.

Dan yang dilakukannya hanyalah memasukan setengah kakinya kedalam air, dan melihat 2 sepupu itu asik dengan dunianya sendiri.

Terbesit sebuah ide jahil di otaknya, dia secara diam-diam mengambil ember yang tak jauh dari sana dan mengisinya dengan air kolam renang yang berada dibelakang rumah itu. Dan..

Byuurrr

Detik berikutnya tawa puasnya menggelegar hingga dalam runah, tanpa tau 2 subisiv itu tengah menatapnya tajam.

Keduanya saling bertatapan dan mengangguk seperti bisa membaca pikiran satu sama lain, mereka berdiri dengan Beomgyu dikanan dan Ningkai dikiri.

Dan..

Byuurr

"HAHAHAHAHA-AAAA!! "

Tawa keduanya terpotong kala merasa kaki mereka tertarik kedalam kolam, dan berakhir mereka bertiga berperang air sampai Mama Beomgyu datang dengan berkacak pinggang.

"Astaga lihatlah, kalian bukan anak kecil lagi."

"Sekali-kali Ma." ujar Taehyun sambil menyembulkan kepalanya.

"Astaga Taehyun! Kau juga! "

"Hehehe."

"Mom! " Mama Beomgyu berbalik dan menemukan wajah Putra sulungnya yang memerah kesal dengan kekasihnya dibelakangnya.

"Apa yang Mama lihat sampai tak mendengarku? " desis Soobin sambil berkacak pinggang.

Dia menoleh kearah halaman luar dan menemukan adiknya bersama Pemuda Kang itu dan juga adik sepupunya.

"Astaga Hueningkai! Kapan datang? " tanyanya yang masih ditempat.

"1 jam yang lalu hehe."

"Kak! Ayo sini! " ajak Beomgyu.

Tanpa mempedulikan Mamanya yang berbisik untuk tak ikut atau sekedar mengganti seragamnya, Soobin segera berlari menuju kolam tanpa rasa bersalah.

"Bola meriam! "

Byurrr

"Astaga mereka itu." desis Mama Choi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatap pada Calon menantunya yang lain yang juga ikut menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kau tidak ikut juga Yeonjun? " Yeonjun terkejut, setelah itu dia menatap Soobin yang sedang menatapnya berbinar, ah Yeonjun lemah kalau begini.

"Hehe, Yeonjun ikut ya Ma.. Bola meriam kedua datang! "

Byuuurr

Mama Choi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pening, tidak anak, tidak keponakan, tidak menantu semua sama saja.

Beliau pun melenggang pergi meninggalkan 5 remaja yang kembali pada masa kanak-kanaknya sendiri.

~••~

Miris sekali keadaan Mama Choi. Pasalnya kelima remaja tadi sudah disuruh untuk cepat keluar dari kolam renang karena cuaca tiba-tiba berubah dan mereka tak mendengarkan sama sekali, hanya Yeonjun dan Taehyun saja yang keluar dan ketiga subisiv itu masih asik dengan dunianya.

Dan berakhir mereka berlima kedinginan. Sebenarnya bukan mereka berlima, Yeonjun dan Taehyun hanya kedinginan sedangkan ketiga subisiv tadi terkena demam.

Malang sekali Mama Choi harus mengurusi 5 bayi sekaligus, untung saja 2 bayi lainnya tidak cukup parah.

"Percuma saja Mama memasak banyak tadi jika ujung-ujungnya kalian meminta bubur." gerutu Mama Choi sambil menyuappi ketiga bayi itu.

"Mama kok kelihatan ngga sepenuh hati kalo ngerawat kami." desis Beomgyu dengan bibir bergetar.

Ah, kasian juga ya anak dan keponakannya ini.

"Memang! " ketusnya sambil menuju dapur untuk membuatkan susu.

Taehyun beranjak dari duduknya, dia melepas selimutnya dan memasangkannya pada Beomgyu.

"Pakai saja, aku sudah lebih baik." sela Taehyun saat melihat Beomgyu yang akan membuka mulut.

Sedangkan Yeonjun yang melihat itu mengikuti adik sepupunya lalu memeluk buntalan tebal yang berupa Soobin dengan lapisan-lapisan selimut itu.

Jangan tanya apa yang terjadi dengan Hueningkai, dia tidak sendiri kok. Bibinya juga memberinya selimut lagi dan memeluknya kok.

"Huwaa, Ningkai juga pingin." adunya.

"Iya, Ningkai punya Mate kok, cuman belum ketemu aja. Sekarangkan Ningkai sudah sama Bibi." Ningkai mengangguk lesu dan membalas pelukan Bibinya itu sambil mendusel kearah ceruk leher Bibinya itu.

Setelah sekian lama, akhirnya dia  dapat merasakan kehangatan kasih sayang seorang Ibu lagi. Semenjak mendiang sang Ibu sudah mendahului mereka dan sang Ayah menikah lagi dengan seseorang yang juga memiliki anak. Dan sialnya dia juga baru mengetahui bahwa Kakak tirinya itu juga ke Korea.

~••~

"Ma, apa Ningkai akan sekolah disini juga? " sang Ibu mengangguk sebagai jawaban anak Bungsunya itu.

"Yey! Kau akan bersekolah yang sama denganku, 'kan Kai? " Hueningkai menggangguk ribut sebagai jawaban.

Beomgyu memeluk Hueningkai senang yang tentu saja dibalas oleh sang empu. Dan lagi-lagi Taehyun dicampakkan.

Dia akan menghabisi Beomgyu nanti dikamar, lihat saja.

~••~

Beomgyu akhirnya masuk kekamarnya lagi setelah acara bersenang-senangnya dengan Ningkai yang akan satu sekolah dengannya.

Saat baru masuk, dia disuguhkan pemandangan yang bisa menggoyahkan imannya. Bagaimana tidak? Matenya disana duduk dengan tenang dan hanya mengenakan celana pendek selutut saja, tanpa menggunakan baju.

"T .. Taehyun! Apa kau bodoh? Kau tidak kedinginan? Kau bisa sakit! "

"Kau yang sakit atau aku yang sakit? " Beomgyu mengurungkan niatnya mengambil pakaian untuk Taehyun.

Dia segera menuju ranjang dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan mematikan lampu.

"Selamat malam." bukannya menjawab, Taehyun malah terkekeh.

Dia membuka paksa selimut yang menutupi tubuh Matenya yang tentu saja membuat Beomgyu segera merapalkan doa agar yang dia bayangkan tidak akan terjadi.

Greepp

Taehyun memeluknya dari belakang dan mendekapnya erat. Tunggu hanya itu? Dia tak akan melakukannya bukan?

"Tidurlah, atau aku tak akan membuatmu tidur." dengan segera Beomgyu memejamkan matanya erat agar Taehyun berpikir dia sudah tertidur.

Taehyun terkekeh gemas, dia menarik kembali selimut yang dia dingkirkan tadi agar menutupi tubuhnya dan tubuh Matenya.

"Selamat malam."

Hanya itu.

My Cute Alpha || TaeGyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang