TWENTY (busan)

2.1K 241 103
                                    

.

.

.

©Liz

.

.

.

Aneh.

Namjoon menatap pertama kali dalam lapangan tembak luas yang gersang di pertengahan agustus, disana sederet pemula menggenggam pistol dengan banyak gaya aneh dan percaya diri yang melampaui batas--beberapa peluru melesat dengan sia-sia.

Namun tidak saat mata itu berhenti pada sudut paling kanan. Berdiri terlalu tenang, tidak tergesa-gesa namun redup. Kacamata pelindung transparan yang bertengger dihidung lucu dan mata besar berbinar saat satu-satu peluru membidik tepat papan lingkaran disana-melenceng dari tengah namun tetap mendapat poin lebih karena memikat sang senior.

Jungkook.

Namjoon memperhatikan dari belakang, cukup jauh menyadari bahwa pelatihan sudah separuh jalan, seluruh pemula berjejer di hadapannya menyapa dengan sopan, sedikit banyak mencari perhatian karena pakaian mencolok dari seragam rapih yang ia kenakan.

"Ini Kim Namjoon, kalian sudah tahu siapa dan dimana ia bertugas, bukan?"

Semua serentak menjawab, menatap Namjoon dan mulai memperkenalkan diri satu persatu, berakhir dengan pria yang gugup dan pucat akibat kelelahan berlatih seharian.

"..."

Namjoon tidak mendengar apapun dari bibir itu, mereka hanya berpandangan. Bulat hitam pekat itu menelanjangi otak yang lebih tua tanpa sadar.

Namun ketika pundak pemuda itu di tepuk, ia membungkuk meminta maaf karena lancang menatap begitu lama.

"Perkenalkan namamu, bodoh" ia di senggol dengan sikut oleh pemuda di sampingnya--kalau tidak salah bernama Junhui.

"Jungkook Jeon, sir"

Namjoon berkedip, tidak menjawab, hanya mengagguk kecil--masih sesekali meliriknya bahkan ketika mereka sudah kembali dari lapangan.
Sesungguhnya, Jungkook melihat warna yang baru kali pertama ia lihat. Hijau tua.

Semuanya seakan baru kemarin sore Namjoon melihat mata binarnya dan seluruh keingin tahuan besar, mendengar banyak rumor dari berbagai teman dan atasannya tentang sosok ini.

"Namjoon!"

Semua pandangan dari lapangan gersang sore hari mundur dari bayangannya, berganti menjadi kaca dan dashboard--didalam mobil.

Ia melirik kesamping, Yoongi disana masih mengenggam steer mobil menatapnya kesal.

"Cepat keluar dari mobil"

"oh"

Ia melirik kedua bangku dibelakang yang sudah kosong, menyangka bahwa Jungkook dan Taehyung sudah terebih dahulu turun. Ia berkaca pada spion, merapihkan rambut dan mata lelahnya, Yoongi bersiap keluar.

"Kau mimpi apa sampai mengigau nama Jungkook, huh"

Mendengar itu Namjoon terdiam, menatap bingung pada temannya "apa?"

Dirinya sudah tertangkap basah mengigau tentang Jungkook?

"Malu dengan usiamu pak tua, lain kali jangan ejakulasi di sekitar anak itu" kemudian pintu tertutup di depan wajah Namjoon, ia melihat Yoongi berjalan santai menjauhi mobil yang mereka sewa. Meninggalkan Namjoon yang menghela nafas berat.

[] COLOUR [] bott!kookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang