.
.
©Liz
.
.
Vote? Reply?
.
.
Suara bising klalson antar bus dan kendaraan lain terdengar menyakitkan telinga, hari ini terminal terlihat cukup ramai karena mendekati libur nasional.
Walaupun sudah sore, namun melihat bagaimana rombongan penumpang maju mundur ramai seperti semut pada pagi hari.
"JEON JUNGKOOK!!!"
Telinga sosok yang di panggil berdenging, mendengar teriakan dari arah timur yang tidak main-main mengejutkan. Ia sudah hapal suara itu--
Park Jimin.
Ketika Jungkook memutar tubuhnya untuk mencari sosok itu, dirinya terhempas secara tiba-tiba. Tubuhnya ditubruk hingga terhuyung kebelakang--hampir jatuh.
Ia menerima pelukan erat dengan segala umpatan yang ia terima sekaligus.
"Selamat datang kembali, bocah sialan"
Jungkook tersenyum merasakan kepalanya diusap-usap seperti anak anjiing kecil.
Jimin merindukan Jungkook seperti Jungkook merindukan kampung halamannya. Dirinya tidak bias berhenti tersenyum ketika mendapat tugas rapat tahunan di Busan--tanah kelahirannya, dan yang lebih menyenangkan ketika ia tahu bahwa Jimin ikut andil dalam rapat nasional tersebut.
"Kau terlihat semakin kurus? Akan ku buat kau gendut selama tiga hari penuh, Jungkook-ssi"
Jimin tidak berhenti menguleni pipi milik Jungkook yang ia senangi dan Jungkook yang lelah memilih untuk pasrah dan mendengarkan celoteh Jimin, hingga tanpa sadar bahwa ada orang lain yang sedari tadi berada di samping Jungkook.
"Ah rindu sekali dengan Jungkook"
"ekhem"
"... apa orang Seoul kasar padamu?"
"ekhem"
"Ahh, Aku harusnya membawa Xoel--"
"Park Jimin-ssi?"
Tersadar. Jimin memutus seluruh atensi rasa rindunya bersama Jungkook ketika bayangan tubuh seseorang mendekatinya, bersamaan dengan suara berat memanggil namanya.
Tepat disana Jimin berdiri tegak juga menjaga jarak satu langkah kebelakang dengan Jungkook.
Kim Namjoon disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[] COLOUR [] bott!kook
Fanfiction[bottom! Jungkook] "J-Jeon Jungkook. Divisi patroli Busan, sir..." "Saya tidak bisa menerima banci. Apalagi bocah" warning! boyXboy