THIRTEEN

4.4K 363 206
                                    

.

.

.

©Lipzs84
.

.

.

Vote? Reply?

.

.

.

"Jungkook-ah"

"Jungkook?"

Yang di panggil tidak merespon

"Ya, Jungkook!"

Satu bantal di lemparkan kepangkuan Jungkook, melayang mengejutkan sang empu yang sedari tadi melamun tanpa berkedip menatap karpet hitam ruang tamu.

"Apasih"  sengitnya, menatap sosok pria jangkung dan bongsor dengan senyum lebar dari arah pintu, di tangannya terdapat dua bingkisan makanan.

"Aku tahu kau tidak nafsu makan belakangan ini, maka dari itu ku bawakan ayam dengan saus purin"

Mata Jungkook mengekori pria itu dengan bibir yang masih mengerucut sebal.

Sesi melamunnya harus usai lebih cepat hari ini.

"Tidak perlu repot, Mingyu hyung"

"Nah, ini untuk kita bertiga"


Jungkook menaikan satu alisnya, saat bibirnya ingin terbuka menanyakan maksud dari Mingyu, tiba-tiba tengkuknya dijejalkan sesuatu yang dingin dan basah.



"AKKH"


Ia berteriak memegangi tengkuknya, terkejut. Dan semakin terkejut ketika ia membalikkan tubuhnya, melihat bahwa ada Namjoon disana, mengerjainya dengan satu kaleng soda yang dingin.

"U—Uh, Letnan Kim"

"Hi, Jeon"


Ia termenung, mengingat bahwa seminggu ini ia tidak melihat ketuanya itu karena kesibukan dan Jungkook mendapati libur tiga hari.

Hadiah dari penampilannya malam itu.


"Siang, sir"

"....."

Namjoon duduk tepat di sebelahnya, jari panjang itu bermain-main dengan remote tv, memenceti banyak angka untuk dapat melihat stasiun tv favoritenya, berakhir dengan pertandingan softball di sana.

Jungkook masih mencerna atas apa yang terjadi. Apa mungkin Mingyu mengadukan kegiatan melamunnya pada kakaknya itu? Apa Mingyu bertemu tidak sengaja? Apa Mingyu——

Ia masih terus termenung, menatap tv tanpa berfikir untuk mengikuti alur pertandingannya, otaknya pergi entah kemana, tanpa disadari bahwa Namjoon menatapnya dengan ujung mata tajamnya.

[] COLOUR [] bott!kookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang