THREE

6.5K 586 18
                                    

.
.
.
.
COLOUR👑
.

.
Lipzs
.

.

Pukul 12 siang, Namjoon masih rapat dengan para petinggi polisi yang lain di ruangan utama bagian timur, membicarakan beberapa grup detektif yang akan di bentuk dan memilih beberapa orang untuk masuk ke dalamnya.

Dan hal itu membuat Jungkook berfikir untuk keluar dari ruangan tunggu dan berjalan-jalan mengenali lingkungan yang baru, dengan meninggalkan ranselnya di sana.

Saku celananya bergetar akibat ponsel, menampilkan logo pesan dari Namjoon

'Sepertinya rapat masih berlangsung satu setengah jam lagi, Jeon. Kau bisa menunggu atau keluar dari sana untuk melihat-lihat'

"Baiklah, Sir. Terimakasih"

Jungkook berjalan melewati lorong besar di bagian timur, melihat ujung dari lorongnya terdapat sebuah pintu dan bertuliskan "Toilet" dengan cetakan tebal.

Matanya berkilap saat melihatnya dan tepat saat Jungkook merasa harus membasuh wajahnya yang terasa kering.

Banyak pasang mata yang memperhatikannya saat ia berjalan menuju toilet, ada beberapa yang tersenyum ramah ataupun menatapnya remeh.


Atmosphere apa ini?


Di Dalam toilet tidak terlalu penuh seperti halnya toilet pria di luar sana---karena mereka hanya menuntaskan--siram--pergi.
Jungkook cukup takjub dengan kebersihan di toilet ini, tidak terlalu kotor seperti yang ia bayangkan.

Setelah puas melihat, Jungkook menuju wastafel, yang hanya terdapat 4 kran dan cermin besar disana. Lama ia membasuh wajahnya yang terlihat cukup pucat.

Segugup inikah kau Jeon Jungkook?

Saat membersihkan wajahnya kembali, ia merasa ada seorang lelaki ber-jas hitam datang dan mencuci tangan tepat di sebelahnya.

Mereka hanya sepersekian detik saling menatap lewat pantulan cermin dan kembali sibuk membasuh wajah dan tangan masing-masing.

Drrrtt--

Bukan milik Jungkook--tapi milik lelaki di sebelahnya.

"Ada apa----"

Pria itu langsung bergegas keluar  toilet dengan terburu saat setelah menjawab panggilan dari ponselnya.

Jungkook awalnya tidak peduli, namun saat ia melihat pada wastafel sebelah---terdapat satu gelas penuh kopi yang sepertinya belum tersentuh, baru di beli.

Ia meraih gelas itu, berfikir untuk menyerahkannya. Hitung-hitung membuat kesan pada seseorang yang bekerja di kepolisian Seoul.

Ia berjalan cepat keluar toilet tanpa kata tenang lagi bahwa-----

"Permisi, Sir! Kau meninggalkan kopi----"

Byurrr

----sang pemilik kembali lagi.

[] COLOUR [] bott!kookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang